Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Ancaman Perubahan Iklim Harus Diantisipasi secara Menyeluruh

Mediaindonesia.com
14/10/2022 14:17
Ancaman Perubahan Iklim Harus Diantisipasi secara Menyeluruh
Ilustrasi: Banjir rob di Pelabuhan Sunda Kelapa akibat perubahan iklim(ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

DATA dan informasi terkait ancaman perubahan iklim harus ditindaklanjuti dalam bentuk perencanaan dan aksi yang terukur sekaligus menyeluruh untuk menjawab potensi ancaman yang akan terjadi. 

"Sejumlah data dan informasi terkait dampak perubahan iklim harus segera dimanfaatkan sebagai dasar perencanaan aksi untuk menjawab potensi ancaman di berbagai bidang akibat perubahan iklim," kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Jumat (14/10). 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan perubahan iklim yang terus terjadi bisa berdampak buruk terhadap 600 juta orang yang tinggal di wilayah pesisir.

Hal itu diungkapkannya dalam Pertemuan Tingkat Menteri ke-8 yang merupakan bagian dari rangkaian Pertemuan Tahunan International Monetary Fund dan World Bank Group 2022, Koalisi Menteri Keuangan untuk Aksi Iklim (Coalition of Finance Ministers for Climate Action) di Washington DC, Amerika Serikat, Kamis (13/10). 

Menurut Lestari, dampak perubahan iklim yang berpotensi mengimbas sejumlah sektor kehidupan di Tanah Air harus segera dipersiapkan langkah strategisnya untuk menjawab berbagai kemungkinan yang terjadi. 

Selain mengancam kawasan pesisir, ujar legislator yang akrab disapa Rerie, perubahan iklim juga berpotensi mengganggu produktivitas pangan nasional, daya tahan infrastruktur serta ancaman bencana di sejumlah daerah.

Baca juga: Wabah dan Perubahan Iklim Mengancam, ASEAN Perkuat Kerja Sama Lingkungan

Bencana alam banjir dan tanah longsor yang terjadi di Bogor beberapa hari terakhir ini merupakan peristiwa yang memperlihatkan daya dukung lingkungan yang tidak mampu lagi menghadapi dampak cuaca ekstrem yang terjadi. 

"Evaluasi daya tahan berbagai sarana dan prasarana infrastruktur dalam menghadapi dampak perubahan iklim harus segera dilakukan untuk mencegah timbulnya korban di kemudian hari," ungkap anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu.

Di tengah kondisi politik dan ekonomi dunia yang tidak menentu saat ini, Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berpendapat perencanaan yang komperhensif dalam menghadapi dampak perubahan iklim, sangat diperlukan. 

"Saya berharap para pemangku kepentingan dan masyarakat mampu berkolaborasi dan melihat ancaman perubahan iklim di Tanah Air secara serius, agar anak bangsa mampu mengatasi berbagai potensi ancaman yang dihadapi negeri ini," pungkasnya.(RO/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya