Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MENJELANG Hari Raya Iduladha, yang jatuh pada Minggu (10/7), Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) Nugrahayu Widyawardani berpesan agar masyarakat tidak mengonsumsi makanan secara berlebihan demi mencegah munculnya berbagai jenis penyakit.
Makan secara berlebihan menyimpan ancaman tersembunyi, tidak hanya bagi kalangan yang memiliki penyakit jantung, kolesterol, hingga hipertensi, namun juga bisa menimbulkan gangguan kesehatan bagi mereka yang sehat.
"Apalagi (warga) kita yang akrab dengan tradisi makan daging dan opor saat ada perayaan besar seperti Idulfitri dan Iduladha, sangat penting untuk tahu apa yang kita konsumsi," kata Nugrahayu, dikutip Selasa (5/7).
Baca juga: Berbeda dengan Kementrian Agama, Pemkot Ternate Tetapkan Salat Iduladha pada 9 Juli
"Untuk mereka yang sehat boleh mengkonsumsi apa saja, tapi jangan sampai berlebihan juga," lanjut dokter yang akrab disapa Nugra itu.
Salah satu cara untuk mejaga kesehatan adalah mengonsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum, kentang dan umbi-umbian. Jangan lupa juga untuk minum air putih delapan gelas per hari untuk orang dewasa.
"Untuk anak dan balita, minum air putihnya disesuaikan dengan usia dan berat badannya," tambah Nugra.
Menurut dia, menjaga asupan gula dan garam juga penting untuk diperhatikan.
"Untuk sehari, maksimal mengonsumsi garam adalah satu sendok teh, sedangkan untuk (konsumsi) gula maksimal empat sampai lima sendok makan per harinya. Bagi mereka yang diabetes, maksimal dua sampai tiga sendok makan per hari", jelasnya.
Bagi mereka dengan penyakit jantung dan stroke bisa melakukan diet rendah kolesterol.
"Kalau mereka (penderita jantung dan stroke) ingin makan daging, bisa memilih daging dengan lemak putih yang sedikit, dan hindari santan. Konsumsi susu low fat, dan kalau masak minyaknya jangan terlalu banyak, cukup untuk oseng", kata dokter yang sekarang berpraktik di rumah sakit Primaya Hospital.
Lanjut Nugra, selalu ingat untuk mengonsumsi makanan berserat dan buah saat mengonsumsi daging.
Makanan berserat bisa didapat dari labu siam rebus, timun, tomat dan selada. Sedangkan untuk buah, konsumsi buah yang banyak air dan tidak terlalu manis seperti apel, pir, pepaya, melon, dan jeruk.
"Jangan lupa untuk melakukan olahraga. Untuk mereka yang sehat disarankan berolahraga 150 menit setiap minggu. Sedangkan bagi mereka penderita diabetes, disarankan berolahraga 180 menit setiap minggu," ujar dokter yang juga mengajar di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta itu.
Bagi mereka yang memiliki diabetes bisa memilih melakukan senam diabetes dan senam jantung untuk yang memiliki penyakit jantung.
"Stress management dan tidur yang cukup juga penting untuk menjaga kesehatan", pungkasnya. (Ant/OL-1)
Dari 14 sapi yang dikurbankan, terdapat tujuh sapi jenis limosin yang beratnya lebih dari satu ton.
Selain pembagian hewan kurban, kegiatan CSR juga mencakup berbagai program sosial lainnya seperti pemberian bantuan sembako dan kebutuhan pokok kepada keluarga kurang mampu.
Luqman telah mengabdi selama 13 tahun sebagai marbot di Masjid Salman, Bandung.
Sebanyak 1.050 paket daging kurban telah dibagikan kepada mitra kerja, warga sekitar kantor PLN UID Jabar dan 2 pesantren yang berlokasi di Wilayah Sumedang.
Dalam rangka memperingati perayaan Idul Adha 1445 Hijriah, PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) mengadakan kegiatan bertajuk Kurban Bersama, Berkah Sesama.
Apabila orangtua tidak biasa mengenalkan variasi makanan kepada anak maka anak akan cenderung memilih mengonsumsi makanan tertentu.
Mengonsumsi pepaya sangat baik untuk kesehatan, namun hindari mengonsumsi makanan ini bersamaan dengan pepaya.
PROGRAM makan bergizi gratis (MBG) seharusnya didudukkan dalam porsi yang benar dan tepat. Masalah kesehatan anak Indonesia tidak hanya soal gizi tetapi juga penyakit tidak menular (PTM).
Istilah picky eater (memilih-milih makanan) adalah kondisi ketika anak hanya memakan makanan yang monoton sehingga dikhawatirkan mengalami kekurangan zat gizi tertentu bila berlanjut.
Mungkin anak suka menu nasi dan telur setiap hari tanpa buah atau sayur. Dari segi zat karbohidrat dan protein mungkin sudah terpenuhi, namun vitamin dan mineral bisa kurang.
KH Luthfi Bashori menjelaskan bahwa jarang sekali ada di kalangan umat Islam dewasa ini yang menjaga istikamah berwudu setiap kali akan makan dan sesudahnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved