Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BERDASARKAN hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 sampai tingkat kabupaten/kota, Indonesia mampu menurunkan 2,27% prevalensi stunting dalam tiga tahun terakhir.
"Kita patut bersyukur bahwa di tengah pandemi covid-19, kita masih dapat menurunkan angka stunting. Namun, tentu angka penurunan ini belum cukup," ujar Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam pemaparan virtual, Kamis (17/3).
"Kita perlu mengencangkan dan memperluas jangkauan program dan kegiatan strategis. Untuk mempercepat penurunan stunting hingga 3,4% per tahun menuju 14% di 2024," imbuhnya.
Baca juga: Stunting Ancam Bonus Demografi 2045
Perbandingan hasil SSGBI 2019 dan SSGI 2021 juga menggambarkan keberhasilan luar biasa dari beberapa kabupaten/kota. Dalam hal ini, untuk menekan angka stunting selama 3 tahun terakhir. Misalnya, Kabupaten Probolinggo mampu menurunkan angka stunting sebesar 31,5%.
Lalu, Kabupaten Nias sebesar 24,1% dan Kota Pagar Alam sebesar 23,7%. Namun sebaliknya, terdapat beberapa kabupaten/kota yang justru mengalami tren peningkatan stunting. Seperti, Bolaang Mongondow Selatan pada angka 24,2% dan Kabupaten Toli- Toli sebesar 16,2%.
Baca juga: Menteri PPPA : Perkawinan Anak Ancam Masa Depan Anak
"Untuk itu, kita perlu merekam praktik baik yang telah dilakukan oleh kabupaten/kota dengan kisah suksesnya. Untuk dapat kiranya direplikasi di daerah lain," jelas Hasto.
Pihaknya menyadari nuansa kebingungan di daerah menyikapi prevalensi stunting hasil SSGI 2021 dan elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (E-PPGBM). Namun, kedua angka tersebut dihasilkan dari perhitungan dengan tujuan yang berbeda.
Prevalensi stunting yang dikeluarkan dari SSGI merupakan data makro, yang diperoleh berdasarkan survei berbasis blok sensus sebagai ukuran yang disandingkan dengan negara lain. Sedangkan, E-PPGBM berdasarkan surveilans rutin yang dilakukan kader dan tenaga kesehatan puskesmas untuk intervensi layanan.(OL-11)
Ratusan warga nampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 Tahun 2024
Meskipun dalam keadaan ekonomi yang tergolong miskin, masyarakat Indonesia merasa tetap bahagia.
PEMERINTAH Kabupaten Lamongan berhasil membawa pulang penghargaan IBangga (Indeks pembangunan keluarga) award 2024 dari penilaian kegiatan tahun 2023.
INDEKS Pembangunan Keluarga (iBangga) dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebut kebahagiaan keluarga Indonesia berada pada level tangguh dengan skor 71,86.
Berdasarkan data, sekarang telah memasuki bonus demografi, dan berbagai persiapan perlu dilakukan agar saat generasi penerus ini bisa menggapai cita-cita Indonesia Emas 2045.
Berdasarkan Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga), ketentraman memiliki skor 59,79 (berkembang), kemandirian 52,49 (berkembang), dan kebahagiaan 71,86 (tangguh).
Yang perlu kita jaga adalah kualitas tanahnya, kualitas lingkungannya, sehingga tumbuhan atau hewan tersebut bisa terjaga kualitasnya saat kita makan.
Penderita diabetes tidak perlu menghindari nasi selama takaran yang dikonsumsi masih dalam batas wajar dan sesuai dengan kebutuhan tubuh mereka.
CEO Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI), Diah S Saminarsih, mendorong pemerintah untuk membuat petunjuk teknis dalam program Makan Bergizi Gratis.
Kementerian Kesehatan berupaya mencegah stunting pada balita melalui intervensi spesifik yang menyasar remaja puteri, ibu hamil, bayi dan balita.
PRESIDEN terpilih Prabowo Subianto telah menekankan program makan bergizi gratis harus dijalankan dan tidak boleh dihilangkan dari program unggulan.
Anggota Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran Bidang Komunikasi Hasan Nasbi membantah rumor tentang anggaran makan gratis dan bergizi yang dipangkas menjsdi Rp7.500 per porsi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved