Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Pemkab Lamongan Raih Penghargaan IBangga Award 2024

Putri Rosmalia Octaviyani
11/7/2024 17:22
Pemkab Lamongan Raih Penghargaan IBangga Award 2024
Penyerahan penghargaan iBangga pada Bupati Lamongan Yuhronur Efendi.(Dok. Pemkab Lamongan)

PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Lamongan berhasil membawa pulang penghargaan Indeks pembangunan keluarga atau IBangga Award 2024. Penghargaan itu diberikan berdasarkan dari penilaian kegiatan Pemkab Lamongan tahun 2023.

Penghargaan diserahkan langsung oleh PJ Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono kepada Bupati Lamongan Yuhronur Efendi pada puncak peringatan Hari Keluarga Nasional ke XXXI Provinsi Jawa Timur, Rabu (10/7) di Jatim Expo Convention Exhibition Surabaya. Pencapaian tersebut merupakan bentuk keseriusan Kabupaten Lamongan dalam membangun kualitas ketahanan keluarga.

"Alhamdulillah ikhtiar dan kerja keras kita dalam membangun kualitas ketahanan keluarga mendapatkan apresiasi. Memang pembangunan keluarga menjadi akselerator mewujudkan pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing. Dengan SDM yang unggul maka akan mampu melanjutkan pembangunan Lamongan di masa depan," tutur Bupati yang akrab disapa Pak Yes usia menerima penghargaan pagi ini.

Baca juga : BKKBN: Indeks Kebahagiaan Keluarga Indonesia Tinggi Meskipun Belum Mandiri

Tidak hanya penghargaan IBangga award, capaian pembangunan ketahanan keluarga di Kabupaten Lamongan juga tercatat pada indeks pembangunan keluarga Kabupaten Lamongan tahun 2023 menempati angka 64,8%, di atas rata-rata Jawa Timur yaitu 61,8%.

"Pengukuran Ibangga dilihat melalui dimensi ketentraman, kemandirian, dan kebahagiaan untuk menggambarkan peran dan fungsi keluarga di sebuah wilayah. Ketiga dimensi tersebut sudah tercakup dalam 5 misi yang diusung Kabupaten Lamongan, tepatnya pada misi nomor 2 yakni sumber daya unggul dan berdaya saing dan misi nomor 4 yaitu harmonisasi dan kesejahteraan sosial. Wujud nyata kualitas ketahanan keluarga di Lamongan juga terbukti pada capaian indeks pembangunan keluarga," terang orang nomor satu di Kota Soto itu.

Dipaparkan oleh Pak Yes, realisasi dimensi ketentraman yang terdiri dari kegiatan ibadah, legalitas keluarga, jaminan kesehatan, keharmonisan keluarga yang relevan dengan program Yakin Semua Sejahtera, 100% layanan berkualitas, Lamongan Sehat, dan Perintis (Pendidikan terintegrasi dan gratis). Sedangkan pada dimensi terdapat interaksi keluarga dan interaksi sosial yang linier dengan program prioritas Yakin Semua Sejahtera, Perintis, dan Lamongan Sehat.

Baca juga : Harganas ke-31, Sejumlah Kepala Daerah Mendapat Penghargaan dari Presiden Jokowi

Pada dimensi kemandirian meliputi pemenuhan kebutuhan dasar, jaminan keuangan, keberlangsungan pendidikan, kesehatan keluarga, dan akses media online relevan dengan program prioritas Yakin Semua Sejahtera, UMKM naik kelas, Perintis, Lamongan Sehat, 100% layanan publik berkualitas.

Kontribusi menjaga ketahanan keluarga, salah satunya juga diwujudkan melalui penurunan angka stunting. Pada hal ini, Kota Soto berhasil merealisasikan target penurunan angka stunting. Pada tahun 2023 angka stunting di Kabupaten Lamongan turun menjadi 9,4% dari angka 27,5%.

Sementara itu, Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, mengatakan komitmen penurunan angka stunting sebagai bagian peningkatan kualitas keluarga, harus dibarengi dengan peningkatan kualitas kejiwaan atau psikis masyarakat. Karena dengan kondisi psikis yang sehat, dipastikan akan melahirkan pola pikir hingga tindakan yang positif.

Baca juga : Ketua TP PKK Kota Cilegon Hany Seviatry Raih Penghargaan Tertinggi dari BKKBN

"Saya apresiasi akan adanya penurunan kasus stunting. Saya tekankan bahwa peningkatan kualitas psikis masyarakat juga harus ditingkatkan. Agar dapat menekan kasus pernikahan dini, perceraian, hingga konflik keluarga lainnya," tegas Hasto Wardoyo.

Pada kesempatan yang sama, PJ Gubernur Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono meminta agar Bupati/Walikota terus menggalakkan pembangunan kualitas keluarga. Karena keluarga merupakan unit analisis terkecil di dalam masyarakat, yang mampu memberikan dampak pada pembangunan nasional.

(Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya