Trip Fantastis Sarapan Sempurna Frisian Flag di Bali

PT Frisian Flag Indonesia mendorong para keluarga di Indonesia untuk melakukan sarapan secara sempurna sebelum memulai kegiatan di pagi hari. Sarapan sempurna bukan hanya dengan menyantap menumenu sarapan yang sehat saja, melainkan juga diikuti oleh seluruh anggota keluarga secara bersamasama.

Marketing Manager Frisian Flag Indonesia Ramjeet Kaur Virik ketika dijumpai di Bali, Senin (24/5) mengatakan bahwa dari 10 anak Indonesia, hanya 1 orang yang melakukan sarapan secara cukup baik kualitas maupun kuantitasnya sebelum berangkat ke sekolah.

Selain itu, berdasatkan penelitian Frisian Flag hanya 11,9% keluarga Indonesia yang mengawali harinya dengan sarapan.

“Itu menunjukkan bahwa sebagian besar keluarga Indonesia belum sadar pentingnya sarapan. Padahal, manusia memiliki kebutuhan kalori sekitar 30% atau 600 kalori untuk kebutuhan otak dan tubuh sampai menjelang makan siang,” ujarnya.

Menyantap nasi serta lauk pauk saja tidak cukup karena otak juga membutuhkan asupan gula, vitamin, dan mineral yang berasal dari segelas susu saat sarapan. “Kebutuhan itu ada dalam susu kental manis Frisian Flag. Sehingga sarapan harus dilengkapi dengan segelas susu,” lanjut Ramjeet.

Bulan Sarapan Sempurna
Karena sarapan sangan penting bagi kesehatan tubuh, Frisian Flag melakukan kampanye Bulan Sarapan Sempurna untuk mengajak keluarga Indonesia menerapkan kebiasaan sarapan teratur bergizi dan dilengkapi dengan segelas susu Frisian Flag. Kampanye tersebut dilakukan melalui kontes foto momen sarapan sempurna bersama keluarga yang dibagikan di akun www.bulansarapansempurna.com setiap harinya selama Maret.

“Kami senang ajakan ini disambut baik masyarakat dengan antusias untuk berpartisipasi dalam kampanye Bulan Sarapan Sempurna. Terdapat 16.330 momen sarapan sempurna yang diikuti masyarakat dalam kurun 1-31 Maret lalu,” ujarnya.

Sebanyak lebih dari 5.000 keluarga Indonesia berpartisipasi dalam kampanye ini dan mulai membiasakan diri untuk melakukan sarapan sempurna bersama keluarga. Untuk mengapresiasi antusiasme masyarakat dalam membagikan momen sarapan sempurna bersama keluarganya, Frisian Flag telah memberikan hadiah harian berupa voucer belanja untuk 10 akun buku harian momen sarapan sempurna terbaik.

Selain itu, ada juga hadiah mingguan berupa 7 meja makan untuk 7 akun terbaik, dan hadiah utama berupa pengalaman sarapan keluarga fantastis di darat, laut, dan udara bagi 3 keluarga dengan akun buku harian sarapan terbaik.

Sarapan Fantastis Frisian Flag itu, lanjut Ramjeet, mereka merasakan suasana sarapan di darat berdekatan dengan hewan liar di Taman Safari Bali.

Bukan cuma itu, mereka juga merasakan atmosfer bawah laut dengan kapal selam bersama keluarga, dan menikmati indahnya Bali dari udara menggunakan helikopter. “Itu merupakan bentuk apresiasi untuk 3 pemenang yang telah konsisten dan memiliki tekad kuat untuk mengubah kebiasaan di pagi hari dengan sarapan sempurna bersama keluarga dan segelas susu Frisian Flag,” tuturnya.

Ada tiga keluarga beruntung yang mendapatkan pengalaman fantastis tersebut selama di Bali pada 20-23 Mei lalu.

Mereka adalah keluarga Denny Fandrika dan Sulistiyowati beserta kedua anaknya, keluarga Arif Budi Santoso dan Shelvy Kresnawan beserta kedua anaknya, serta keluarga Jarot Ponco Nurwekastiono dan Shinta Handayani beserta kedua anaknya.

Salah satu pemenang, Jarot Ponco Nurwekastiono, 41, yang berprofesi sebagai pengajar bahasa Belanda asal Semarang menyambut positif kegiatan yang diselenggarakan Frisian Flag tersebut.

“Kegiatan ini sangat positif dan memberikan pengalaman tak terlupakan untuk keluarga kami. Anak-anak kami mendapatkan wawasan baru dan bisa membuat mereka semakin bersyukur serta gemar sarapan. Selain itu acara yang dilaksanakan Frisian Flag sangat rapi dengan pelayanan yang baik sejak berangkat hingga pulang,” jelasnya.

Menurutnya, sarapan bersama keluarga sudah menjadi aktivitas rutin keluarganya di pagi hari agar seluruh anggota keluarga mendapatkan energi untuk beraktivitas di pagi hari.

“Kalau mereka sulit sarapan, kita biasa mengganti dengan menu lain yang disukai mereka dan tetap bergizi. Susu selalu ada di tiap menu sarapan keluarga kami.” (Mus/S-25)