Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memperingatkan adanya ancaman lanjutan usai guncangan gempa magnitudo 6.2 yang terjadi Jumat, 26 Februari 2022 lalu. Ancaman yang dimaksud BMKG tersebut berupa adanya potensi longsor, banjir, dan banjir bandang di area hulu sungai lereng Gunung Talamau.
“Untuk gempa Insya Allah perkembangannya jauh melandai. Artinya, gempa-gempa susulan yang terjadi semakin melemah menuju kestabilan,” ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam keterangan resmi, Senin (28/2).
Dwikorita mengatakan, justru yang saat ini perlu diwaspadai adalah potensi bencana hidrometeorologi berupa potensi banjir ataupun banjir bandang serta longsor, mengingat saat ini masih musim penghujan.
Masyarakat yang tinggal di sepanjang aliaran sungai pada lereng Gunung Talamau harus lebih waspada dan siaga karena potensi tersebut bisa sewaktu-waktu terjadi.
“Jadi kewaspadaan masyarakat harus bergeser, tidak lagi soal gempa, tapi bencana akibat musim penghujan. Berdasarkan hasil survei, teridentifikasi luapan banjir sedimen mencapai radius kurang lebih 200 m dari tepi sungai. Maka warga yang bermukim dan beraktivitas di sepanjang aliran sungai yg mengalir dari lereng atas G. Talamau dihimbau untuk menghindari zona dalam radius 200 meter dari tepi sungai, apabila hujan turun di lereng gunung tersebut. Situasi ini diperkirakan akan berlangsung hingga Maret - April,” imbuhnya.
Dwikorita menyebut saat ini BMKG bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan upaya mitigasi guna mereduksi dampak jika sewaktu-waktu bencana hidrometeorologi menerjang.
Pencegahan dilakukan BMKG dengan terus memonitor cuaca dan intensitas hujan, serta BWS melakukan pengerukan sedimen lumpur atau material longsoran yang terjadi akibat gempa dan tersapu oleh hujan atau aliran sungai, dengan menggunakan alat berat, agar aliran air tidak meluap ke pemukiman warga.
Upaya pengerukan ini juga sekaligus untuk mencegah terbentuknya sumbatan material endapan longsoran pada lembah sungai.
Sumbatan-sumbatan material tersebut sering terjadi akibat longsor saat gempa, dan akan berbahaya bila membendung aliran air hujan dan aliran sungai dari arah hulu. Pasalnya, bendung tersebut sewaktu-waktu dapat jebol bila air terus terakumulasi dan menekan, seiring dengan peningkatan curah hujan.
BMKG, lanjut dia, secara lebih intensif terus melakukan monitoring cuaca dengan menggunakan radar cuaca, serta memberikan prakiraan dan peringatan dini potensi cuaca ekstrem di area hulu sungai lereng Gunung Talamau.
“Kami juga melakukan identifikasi zona bahaya di sempadan sungai dan sempadan lereng,” ujarnya.
Sementara itu, terkait gempabumi, Dwikorita menyampaikan bahwa usai gempa melanda Pasaman Barat, BMKG langsung bergerak melakukan survei untuk memetakan tingkat kerentanan tanah terhadap guncangan gempa yang diverifikasi dengan pemetaan tingkat kerusakan bangunan.
Tingkat kerentanan tanah dipetakan dengan melakukan pengukuran terhadap berbagai jenis tanah dan batuan di sekitar pusat gempa.
BMKG juga terus memonitor dan memetakan gempa-gempa susulan, untuk memperkirakan kapan gempa susulan akan berakhir.
Hasil survei disiapkan untuk direkomendasikan kepada Pemerintah Daerah, agar secara ketat memperhatikan "building code" untuk standard bangunan tahan gempa, terutama pada zona-zona yang rentan mengalami guncangan gempa.
Dari hasil pengukuran tersebut, selanjutnya akan dipetakan secara faktual zona mana saja yang rentan mengalami guncangan kuat di kemudian hari.
“Nantinya akan terverifikasi, mana-mana daerah dengan tingkat kerentanan atau guncangan tinggi, menengah, dan rendah, sebagai informasi bagi pemerintah daerah dalam melakukan pembangunan kembali wilayah,” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Dwikorita juga mengimbau kepada para korban gempa untuk kembali ke rumah masing-masing apabila kondisi rumah masih utuh dan berkategori layak huni, serta rumah tersebut berada di luar zona 200 meter dari tepi sungai, mengingat gempa-gempa susulan yang terjadi usai gempa utama semakin melemah.
“Tidak usah percaya hoaks atau kabar bohong yang sengaja disebarkan untuk menakut-nakuti masyakarat. Pastikan informasi yang diperoleh valid langsung dari BMKG. Silahkan pantau terus kanal-kanal komunikasi BMKG. Bukan hanya update soal gempa, namun juga kondisi cuaca dan peringatan dini,” pungkasnya. (H-2)
Seekor harimau sumatra masuk kandang jebakan milik BKSDA Sumbar di Jambak, Nagari atau Desa Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Minggu (4/2) dini hari.
BENNY Utama mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Bupati Pasaman, berhubung maju menjadi calon anggota legislatif pada Pemilu 2024.
BERAKHIRNYA masa tanggap darurat pada 10 Maret 2022 lalu, Pemkab Pasaman, Sumbar menetapkan tahap Transisi Darurat menuju pemulihan,dalam penanganan pascagempa 25 Februari lalu.
Bantuan untuk Kabupaten Pasaman Barat diserahkan Gubernur langsung di Posko Utama Rumah Dinas Bupati dan diterima Sekda Pasbar, Hendra Putra
Insiden tanah longsor dipicu gempa bumi yang melanda wilayah Pasaman, Sumatra Barat. Sejauh ini, masih ada empat korban yang belum ditemukan.
Pemulihan infrastruktur itu bisa diutamakan kepada perbaikan bangunan fasum dan fasos. seperti rumah sakit, puskesmas, sekolah, dan kantor pemerintahan.
EVAKUASI dua ekor buaya di Muaro Nagari Aia Bangis, Kecamatan Sungai Beremas, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat dilakukan dengan dramatis.
OJK mencabut izin usaha PT BPR Sembilan Mutiara yang beralamat di Jalan Diponegoro Nomor 1, Kelurahan Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatra Barat.
PEMERINTAH Kota Padang Panjang menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di Gedung M Sjafei, kemarin.
Banjir merusak sekitar 430 hektare lahan pertanian di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat. Banjir tersebut diakibatkan curah hujan tinggi yang terjadi pada Jumat (23/9).
Banjir melanda empat kecamatan di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, tetapi warga terpaksa dievakuasi karena khawatir banjir semakin tinggi.
Dari data elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) menunjukkan 16% bayi dan balita stunting di Pasaman Barat, Sumatra Barat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved