Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PADA pertengahan 2018, Veronica Christamia Juniarmi sering melihat banyak pemulung, orang-orang lanjut usia yang berjualan sembarang barang di sekitar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Kala itu, ia tengah menempuh studi magister di kampus yang berlokasi di sekitar jalan Gejayan tersebut. Pemandangan itu sebenarnya sudah ia perhatikan saat masih menempuh pendidikan tingkat sarjana di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang lokasi kampusnya juga tidak jauh dari situ.
Beberapa kali seusai pulang kuliah, ia pun kadang membeli makan dengan porsi lebih, yang kemudian ia bagikan ke beberapa pemulung ataupun pedagang yang sudah berusia lanjut. Namun, ia merasa hal itu kurang efektif. Vero pun kemudian berkeinginan untuk membuat gerakan yang bisa membantu sesama dengan lingkup besar, tapi secara eksekusi juga bisa dilakukan dengan mudah.
Setelah ia melihat di media sosial gerakan tempat nasi gratis di Bandung, ia pun lalu survei mengenai gerakan tersebut apakah sudah ada di Yogyakarta. Karena dari amatannya belum ada gerakan semacam itu di tempat tinggalnya, ia pun lalu memulai tempat nasi gratis di Yogyakarta pada Februari 2019.
Idenya ialah dengan menaruh nasi bungkus di sebuah etalase, lalu siapa pun berhak mengambil dengan jatah satu bungkus per orang. Etalase pertama terletak di YAP Square, yang berada di jantung kota. Hingga kemudian, saat Vero selesai studi S-2, ia mendapat hadiah sebuah etalase lagi dari kawannya. Satunya lagi, ia taruh di halaman parkir di sebuah studio foto di Yogyakarta karena ada yang menawarkannya.
Hingga setahun berjalan, pandemi pun datang. Vero yang pada akhir 2019 tengah mengajar di Yunnan University of Nationalities, Tiongkok, akhirnya pulang ke Tanah Air. Dia pun mengembangkan tempat nasi gratis itu dengan bantuan para donator. Kini, ada 13 etalase yang tersebar di 13 titik di seputaran Yogyakarta.
“Kami sama sekali tidak ada pikiran ketika bikin tempat nasi gratis itu bakalan ada pandemi. Dan kami juga tidak tahu pandemi akan sampai segitunya berdampak ke banyak orang. Menurut kami, ya sekarang konsep yang membutuhkan sewaktu pandemi itu jadi lebih luas lagi. Karena hampir semua orang sekarang membutuhkan,” kata Vero, saat berbincang dengan Media Indonesia melalui konferensi video, kemarin.
Selain mengandalkan dana dari para donatur yang masuk ke rekening tempat nasi gratis, warga juga bisa mengisi nasi di etalase terdekat mereka secara sukarela. Memang, saat pertengahan 2020 hingga awal 2021 ketika PPKM darurat belum diberlakukan, baik donasi yang masuk ke rekening maupun yang menaruh nasi di etalase cukup banyak. Namun, sejak PPKM, Vero mengaku donasi maupun yang menaruh nasi berkurang drastis.
“Di Yogyakarta itu di beberapa tempat banyak ditemukan tulisan rumah dikontrakkan dan sejenisnya. Karena ya banyak usaha yang akhirnya tutup sama sekali karena PPKM. Kami paham dengan keadaannya,” cerita Vero.
Kini, ia bersama timnya berupaya untuk tetap mengisi ke-13 etalase secara bergiliran. Misal, hari ini enam etalase, esok gantian sisa etalase lainnya yang diisi. Saat ini, dari tim nasi gratis Yogyakarta biasanya mengisi sekitar 5-10 bungkus nasi di luar warga yang hendak mengisi.
Bikin laris
Meski pada awal kemunculannya tempat nasi gratis ini banyak diragukan, kini gerakan tersebut justru jadi andalan bagi para pekerja informal dan mereka yang bekerja di jalanan seperti pengemudi ojek daring ataupun kurir. Salah satu yang juga turut merasakan dampak dari kehadiran gerakan ini ialah warung-warung makan sebab Vero dan timnya memesan nasi bungkus dari warung—warung tersebut. Mereka membeli nasi bungkus dengan porsi banyak sehingga membantu melariskan dagangan mereka. Bahkan, ada warung yang minta agar Vero dan timnya bisa berpindah ke warung lain supaya sama-sama mendapat untung.
“Dengan kami pesan nasi bungkus yang jumlahnya cukup banyak tiap harinya, meski dengan harga khusus, setidaknya yang jualan juga masih bisa berdagang, dan yang kerja juga masih bisa kerja. Jadi simbiosis dan semuanya diuntungkan,” kata Vero.
Dalam sebulan, untuk mengongkosi 13 etalase nasi gratis, Vero dan timnya setidaknya mengeluarkan bujet Rp10 juta. Selain dari bujet pribadi, Vero mengandalkan donasi yang masuk. Meski saat ini jumlah donatur turun, mereka tetap berkomitmen untuk mengisi ke-13 etalase tersebut secara berkelanjutan.(M-4)
Apabila orangtua tidak biasa mengenalkan variasi makanan kepada anak maka anak akan cenderung memilih mengonsumsi makanan tertentu.
Mengonsumsi pepaya sangat baik untuk kesehatan, namun hindari mengonsumsi makanan ini bersamaan dengan pepaya.
PROGRAM makan bergizi gratis (MBG) seharusnya didudukkan dalam porsi yang benar dan tepat. Masalah kesehatan anak Indonesia tidak hanya soal gizi tetapi juga penyakit tidak menular (PTM).
Istilah picky eater (memilih-milih makanan) adalah kondisi ketika anak hanya memakan makanan yang monoton sehingga dikhawatirkan mengalami kekurangan zat gizi tertentu bila berlanjut.
Mungkin anak suka menu nasi dan telur setiap hari tanpa buah atau sayur. Dari segi zat karbohidrat dan protein mungkin sudah terpenuhi, namun vitamin dan mineral bisa kurang.
KH Luthfi Bashori menjelaskan bahwa jarang sekali ada di kalangan umat Islam dewasa ini yang menjaga istikamah berwudu setiap kali akan makan dan sesudahnya.
Pelayanan Kesehatan gratis telah berjalan dua minggu. Program ini sudah melayani hampir 7.000 warga
Perda DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan didorong untuk direvisi untuk pemerataan pendidikan gratis di tingkat SD hingga SMA.
Berbagai aplikasi membaca buku gratis menawarkan akses ke literatur berkualitas tanpa biaya tambahan, menjadikan literasi lebih mudah dijangkau.
Aplikasi Desa Terhubung cocok untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan pemerintahan ke depan sebagai tindak lanjut program Presiden Jokowi.
Selain mendapatkan fasilitas khitanan gratis, masing-masing peserta diberikan uang saku, dan berbagai suvenir menarik.
Warga yang membutuhkan, bisa menghubungi call center di nomor 0853-9898-4477 dan 0853-9898-4499.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved