Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TELAH terjadi perubahan cara masyarakat dalam mengonsumsi program televisi atau konten media. Hal tersebut dipengaruhi perkembangan pesat internet.
Kini masyarakat dapat menikmati hiburan dan berita tidak hanya melalui televisi (TV), tapi juga lewat telepon genggam yang berisi beragam aplikasi hiburan.
“Internet menyebabkan pengguna telepon genggam memegang kontrol atas semua konten yang akan mereka lihat, juga waktunya, kapan saja,” kata Wakil Direktur PT Indonesia Entertainment Group (IEG) Indra Yudhistira.
Pernyataan tersebut diungkapkan Indra Yudhistira ketika memberikan pandangannya tentang perubahan media dalam acara “Pembukaan Masa Kuliah Akademi Televisi Indonesia (ATVI) Tahun Akademik 2021-2022” melalu meeting zoom, Sabtu (4/9)
Pemaparan Indra yang disampaikan saat menjawab pertanyaan dan diwawancarai dengan mahasiswi ATVI, Nadya.
Lebih lanjut, Indra mengatakan dari data, penetrasi orang nonton TV memang masih cukup tinggi, namun, semakin banyak yang menonton hiburan maupun program lain, tidak melalui saluran TV.
“Dalam situasi seperti itu, dibutuhkan peningkatan keahlian dan perubahan pola pikir. Jangan hanya berpikir untuk platform saja (TV dan lain-lain) tapi kontennya. Jadi, penting sekali untuk mulai berpikir, buat konten jangan pikirkan platform-nya dulu,” ujar Indra yang kini menjabat Wakil Direktur PT Indonesia Entertainment Group (IEG)
Menjawab pertanyaan tentang pentingnya institusi pendidikan, Indra mengatakan pendidikan formal seperti ATVI sangat perlu.
“Sebab kampus akan memberikan bekal dan pengatahuan yang mumpuni. Dengan sekolah kita belajar tehnik membuat konten yang baik sehingga hasilnya bermanfaat bagi masyarakat banyak,” jelasnya.
“Namun, orientasi pada media baru yang konten kreatornya bisa disebar atau ditayangkan di banyak platform itu yang harus diperhatikan, jadilah konten kreator. Karena itu kesempatan untuk memproduksi kebebasan bagi mahasiswa,” kata Indra yang pernah dipercaya merancang acara besar melibatkan enam artis dan selebritas enam negara dan ditayangkan di enam negara secara bersamaan.
Menuju D-4 sarjana terapan
Sementara itu, Ketua Yayasan Indosiar, Maria Suryani mengatakan, saat ini teknologi komunikasi yang berkembang pesat, memicu perubahan yang amat cepat pula, bahkan tidak terduga dan penuh ketidakpastian. Pandemi Covid-19 turut mewarnai percepatan ragam perubahan ini.
“Bagi ATVI, situasi ini merupakan tantangan-tantangan yang suka atau tidak suka, siap atau belum siap, harus diatasi, diantisipasi dan dijawab. Cara yang terbaik menghadapi perubahan adalah melakukan penyesuaian atau adaptasi, artinya kita pun harus berubah, jika tidak ingin dilindas oleh perubahan,” ujar Maria Suryani.
Dalam realitas ini, lanjut Maria, ATVI tengah mempersiapkan diri dengan pelbagai upaya, antara lain memproses perubahan program studi dari diploma tiga (D3), menjadi program studi diploma empat atau sarjana terapan dalam bidang Produksi konten Media digital.
Selain itu, ATVI tengah mengolah kurikulum baru dengan fokus pada keterampilan digital (digital skills). ATVI juga tengah mempersiapkan infrastruktur pendidikan yang lebih memadai dalam bentuk gedung baru dan kemudahan pendidikan yang lain.
Sementara Direktur ATVI, Eduard Depari MA mengajak para mahasiswa baru diharapkan mempersiapkan diri dengan mengubah pola pikir (mindset) dari sekadar penerima pengetahuan.
“Mahasiswa harus menjadi pembelajar dan sekaligus pengolah pengetahuan sehingga memahami apa yang dipelajari dan dapat memanfaatkannya dalam hidup di kemudian hari,” jelasnya.
Eduard menjelaskan,”Kita hidup ditengah-tengah pesatnya perkembangan teknologi yang cenderung mengubah hampir semua aspek kehidupan sosial kita.”
“Teknologi digital mendisrupsi pola komunikasi massa (media cetak hampir sirna perannya, pola belanja daring menyusutkan peran pasar dan sebagainya), mendisrupsi jasa kerja konvensional (teller di Bank, mekanisasi pertanian, dan sebagainya),” paparnya.
Daftar disrupsi ini, menurut Eduard, akan terus bertambah dan pertanyaann lanjutannya adalah bagaimana pendidikan mengatasi masalah tersebut atau bagaimana seharusnya pendidikan bersikap, sehingga disrupsi tidak berdampak negatif pada output (keluaran) pendidikan.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi, Direktorat Jendral Vokasi, Dr. Beny Bandanadjaya, mengatakan, ATVI di bawah bendera Elang Mahkota Teknologi , sudah dikenal reputasinya sehingga sistem pendidikannya sudah tidak diragukan lagi yakni link and match.
Mahasiswa ATVI mempunyai akses pada peralatan, produksi dan studio yang lengkap dan mahasiswa dapat mengakses SCTV, Indosiar, Ochannel, dan Video.com. “Di situ mahasiswa akan merasakan bagaimana sebetulnya proses kerja yang riil jika sudah lulus,” katanya.
Sedangkan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (Dikti) Wilayah III, Prof. Dr. Agus Setyo Budi, M.Sc mengatakan, meski dalam masa pandemi dan pembelajaran masih daring tapi para mahasiswa harus semangat dan optimistis.
“Menjadi mahasiswa artinya memasuki fase kehidupan baru di mana kita akan membentuk jati diri menjadi manusia seutuhnya,” katanya. (RO/OL-09)
KUALITAS pendidikan yang baik merupakan tiang dan pondasi utama untuk membangun masyarakat yang mandiri. Salah satunya melalui program Beasiswa Sobat Bumi.
Sabrina Woro Anggraini, influencer dan Puteri Indonesia yang juga lulusan Massachusetts Institute of Technology (MIT) menjadi salah satu pembicara.
UT menargetkan APK tahun ini dan tahun depan mahasiswa UT dapatmencapai 750 ribu hingga 1 juta orang.
Sebanyak 825 PTS harus melakukan akreditasi tahun ini.
Kemendikbud-Ristek menegaskan bahwa program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk semester genap tahun akademik 2024/2025 tetap berjalan.
Universitas Nusa Cendana (Undana) menorehkan prestasi gemilang di tingkat nasional. Undana berhasil menduduki peringkat ke-133 dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia.
Media massa memiliki peran krusial dalam membentuk opini publik dan menyebarkan informasi kepada masyarakat.
Kwarnas membuat program khusus ‘Media Sahabat Pramuka’ sehingga bersama-sama menjadi pilar kekuatan bangsa dalam mewujudkan Indonesia Emas.
Media massa dan media sosial berdampak signifikan pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024
Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, menjadi pusat perhatian media Korea setelah foto editan netizen, menampilkan Shin Tae-yong mengenakan seragam Korpri.
Berdasarkan laporan terbaru dari agensi berita negara IRNA, sistem pertahanan udara Iran telah diaktifkan sebagai tindakan pencegahan terhadap potensi ancaman udara.
Media massa punya daya gugah tinggi.Jangan sampai, pers justru menjadi perangsang ketegangan bahkan pemicu konflik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved