Hadapi Ancaman Lambda, Kemenkes: Tetap Prokes dan Kurangi Mobilitas

PEMERINTAH terus memperkuat penanganan pandemi Covid-19 meski kasus covid-19 di Indonesia mulai terkendali. Pasalnya, sejak awal Agustus 2021 terjadi lonjakan kasus di sejumlah negara Asia Tenggara diduga akibat Lambda, varian baru covid-19 yang pertama kali terdeteksi di Peru pada Agustus 2020.

Saat ini, virus covid-19 varian Lambda yang disebut lebih bahaya dari varian Delta dan lebih kebal terhadap vaksin sudah menyebar ke banyak negara. Bahkan dari studi peneliti Jepang yang terbit 28 Juli lalu mengungkapkan varian Lambda menyebar di 26 negara.

Menanggapi perihal itu dalam upaya mempertahankan tren penurunan penyebaran kasus Covid-19, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan (Prokes),  senantiasa menghindari kerumunan/keramaian, dan membatasi mobilitas.

"Tetap perkuat prokes dan kurangi mobilitas," kata Nadia kepada Media Indonesia Sabtu (28/8).

Apalagi, lanjut Nadia sejumlah daerah telah mampu menekan penyebaran Covid-19 sehingga level PPKM berhasil turun dan menjadi indikator penilaian upaya Pemda setempat. Dimana Pemerintah juga memutuskan memperpanjang PPKM level 2 sampai 4 hingga 30 Agustus 2021 untuk Pulau Jawa-Bali. Sementara luar Jawa-Bali, PPKM akan diperpanjang 2 pekan hingga 6 September mendatang.

"Dengan inidkator PPKM sudah bisa menjadi kewaspadaan sekaligus penilaian untuk kapan memperketat pembatasan sosial masyarakat dan kapan melonggarkannya," sebutnya.

Namun demikian, ia mengingatkan agar upaya testing dan tracing penting dilakukan untuk menemukan kasus positif Covid-19. Sehingga penularan dapat dicegah dan tidak terjadi lonjakan kasus positif terlebih dengan mewaspadai adanya varian Lambda.

"Selain itu testing dan tracing terus didorong sampai target 300 ribu-400 ribu," paparnya. (H-2)