Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DOKTER Spesialis Paru RSUP Persahabatan Jakarta dr Erlina Burhan mengimbau masyarakat tidak perlu panik dengan kabar peningkatan kasus covid-19.
Namun, ia meminta masyarakat tetap hati-hati, terutama orang dengan komorbid. Menurutnya jenis dan tingkat keparahan gejala biasanya lebih bergantung pada kekebalan tubuh seseorang.
"Jadi bukan dari varian yang menginfeksinya. Kelompok dengan kekebalan rendah seperti lansia, orang dengan komorbid, diabetes, hipertensi, gangguan ginjal khususnya yang tidak terkontrol, hingga orang dengan kondisi imunokompromis seperti HIV, autoimun, dan kanker," kata Erlina dalam konferensi pers, Rabu (6/12).
Baca juga : Ahli: Masyarakat tidak Boleh Lengah, Subvarian XBB Bahaya bagi Komorbid
Penderita komorbid yang terinfeksi Covid-19 dapat menimbulkan gejjala berat. Karena itu, disarankan untuk segera melakukan vaksinasi booster dengan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Saat ini subvarian yang tersebar di Indonesia yakni EG.5 dan EG.2.
Diketahui 28 hari terakhir 104 negara melaporkan mengalami kenaikan kasus covid-19 baru dan sebanyak 43 negara melaporkan kematian. Erlina menyebutkan, di beberapa negara melaporkan vaksin booster sudah mulai menurun sehingga adanya peningkatan kasus covid-19.
Baca juga : Kasus Covid-19 di Kota Semarang Kembali Naik
"Setelah 6 bulan atau 1 tahun terjadi penurunan antibodi sehingga perlu diingatkan kapan terakhir kali vaksin booster," ujar dia.
Berdasarkan data Global Intiative on Sharing All Influenza Dara (GISAID) menyebut subvairan EG.5 di Indonesia sejak Juni-Agustus 2023 sebesar 20% gejalanya pun ringan, tidak berbeda dengan varian omikron seperti demam, batuk, rhinorrhea, hingga kehilangan pengecapan sementara.
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) M Adib Khumaidi mengatakan, penanganan peningkatan covid-19 baru-baru ini sama seperti ketika pandemi seperti PHBS, protokol kesehatan sebagai modal utama pandemi lalu melawan covid-19.
Baca juga : Varian Baru Covid-19 Merebak, tidak Perlu Khawatir tapi Waspada
"Masyarakat harus tetap menjaga kesehatan, meningkatkan gaya hidup sehat, memakai masker jika berada di lingkungan flu, terutama pada orang dengan komobid dapat perhatian khusus atau diberikan perhatian menjaga agar tidak tertular covid-19," ujar Adib.
Meski banyak kasus covid-19 ringan karena varian omikron subvarian virus EG.5 dan EG.2 yang banyak tersebar. Namun masyarakat juga perlu hati-hati terutama pada orang dengan komorbid.
"Tap ini tetap menjadi perhatian dalam upaya dalam meningkatkan kewaspadaan," pungkasnya. (Z-5)
MESKIPUN angka kasus covid-19 di Singapura meningkat tajam dalam sepekan terakhir, hal ini tidak berdampak signifikan terhadap pariwisata di Batam.
Kadinkes Kota Depok Mary Liziawati mengatakan beberapa hari ini kasus covid-19 di Kota Depok terus mengalami lonjakan.
Jubir Kemenkes Mohammad Syahril mengakui banyak sekali pengalaman yang didapat masyarakat Indonesia selama pandemi beberapa waktu lalu dalam penanganan penyebaran covid-19.
Direktur Pasca Sarjana Universitas Yarsi Prof Tjandra Yoga menilai seharusnya vaksin covid-19 harus tetap gratis.
Sejak Oktober lalu, jumlah kasus perminggu kurang lebih hanya 80-an kasus. Kemudian meningkat di November menjadi 100-150 kasus dan di Desember sudah mencapai lebih dari 300 kasus per minggu
Kendati kasus baru mengalami kenaikan, jumlah kematian baru secara global ternyata hanya sekitar 3.000, atau turun 8% dibandingkan dengan periode 28 hari sebelumnya.
KASUS Covid-19 kembali naik, Pemerintah Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, mewaspadai munculnya Covid-19 JN1 dengan pengawasan ketat di pintu masuk kota.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
"Peningkatan Kasus juga tidak ada hubungannya dengan peningkatan kasus di Singapura ya. Di Indonesia bukan lonjakan tapi peningkatan kasus karena dari 60 ke 267 kasus baru dari minggu ini saja,"
WHO menyebut pandemi Disease X yang berpotensi merenggut nyawa 50 juta orang di dunia ini akan lebih parah dari covid-19.
ANGKA dosis vaksinasi keempat atau booster kedua vaksinasi covid-19 di Indonesia masih 3,5 juta atau 1,98%. Sementara dosis ketiga atau booster pertama baru 38,19%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved