Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi meluasnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), seiring dengan bertambahnya titik api.
"Dengan makin berkurangnya hujan di wilayah Sumatra, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara maka peluang terjadinya karhutla juga makin meningkat," kata prakirawan BMKG Adinda Dara Vahada, dikutip dari kanal Youtube BMKG.
Berdasarkan sebaran titik panas pada 28 Juli 2021, imbuhnya, BMKG telah mencatat ada 3 titik panas di Riau dan Sumatra Selatan (Sumatra) dan 16 titik panas di Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara (Kalimantan).
Dari pantauan satelit diketahui bahwa sepanjang 10 hari terakhir, identifikasi jumlah hot spot terbanyak di sumatra terdapat di Riau sebanyak 39 titik. Sedangkan di Kalimantan ada di Kalbar sebanyak 72 titik.
Dalam sepekan ke depan, katanya, BMKG mengingatkan untuk mewaspadai karhutla di wilayah Sumatra dan Kalimantan. Untuk Sumatra, wilayah rawan karhutla ialah Aceh, Sumut, Riau, Jambi, Sumsel, Babel dan Lampung. Sedangkan Kalimantan terdiri dari Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim.
Adinda menjelaskan, hasil Analisis Perkembangan Musim Kemarau 2021 BMKG sebelumnya menunjukkan bahwa saat ini 72% wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau. Hal ini terjadi di sebagian besar Sumatra, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara yang telah mengalami kemarau.
Sedangkan 28% wilayah lainnya mengalami musim hujan, yakni sebagian besar Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua.
Prediksi karhutla BMKG juga mengambil data dari Peta Monitoring Musim Hujan yang menunjukkan bahwa Sumatra, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara rata rata memiliki hari tanpa hujan (HTH) dengan kategori pendek hingga panjang atau umumnya tidak hujan dalam 30 hari terakhir. Sedangkan Sulawesi, Kalimantan, Maluku dan Papua umumnya memiliki HTH antara 1-5 hari.
"Kondisi cuaca panas dan kering akan meningkatkan potensi karhutla," imbuhnya.
BMKG mencatat karhutla terjadi tiap tahun di musim kemarau, khuusnya di daerah dengan banyak lahan gambut seperti di Sumatra dan Kalimantan. Salah satu dampak negatif karhutla yang mengganggu ialah munculnya asap yang menyebabkan kualitas udara menjadi buruk dan terganggunya transportasi udara.
Untuk pencegahan, ujar Adinda, sistem alert karhutla BMKG memiliki Spartan, sistem yang bisa memprediksi kemudahan terjadinya karhutla berdasarkan parameter cuaca. (H-2)
Pembuatan sekat bakar penting dilakukan guna meminimalisir terjadinya kebakaran. Dengan adanya sekat bakar, saat terjadi kebakaran api tidak akan menjalar ke areal yang lebih luas.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta sejumlah wilayah untuk mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada Juli, Agustus, hingga September 2024 mendatang.
BNPB meminta pemerintah daerah dan masyarakat mengantisipasi kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah pegunungan dan tempat pemrosesan akhir (TPA).
BELASAN titik panas atau hotspot, yang diduga kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terdeteksi satelit berada di Provinsi Bangka Belitung (Babel).
Kebakaran hutan besar yang cepat merambat telah menghancurkan hingga setengah dari kota bersejarah Jasper di Kanada.
INDONESIA merupakan negara yang dikepung dengan berbagai potensi bencana alam, mulai dari bencana hidrometeorologi hingga meteorologi.
Pindah ke Pulau Jawa, di wilayah Yogyakarta diprakirakan akan berawan. Sedangkan untuk wilayah Serang, Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya berpotensi hujan ringan.
STASIUN Meteorologi Maritim Belawan, Sumatra Utara (Sumut), menyebutkan gelombang setinggi 2,0 meter hingga 2,5 meter diprakirakan berpeluang terjadi perairan Sumatra.
Suhu udara umumnya berkisar antara 16 hingga 35 derajat Celcius dan kelembaban berkisar antara 47% hingga 99%.
Dalam tiga hari ke depan, mulai Rabu (31/7), tinggi gelombang laut terutama di perairan selatan Bali berpotensi mencapai 3 meter.
Pengamatan cuaca pukul 05.30 WIB melihat adanya perubahan cuaca Rabu (31/7) ini, yakni potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di sebagian besar daerah daerah di kawasan pegunungan
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved