Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
INDONESIA merupakan negara yang dikepung dengan berbagai potensi bencana alam, mulai dari bencana hidrometeorologi hingga meteorologi. Dengan kondisi itu, Indonesia harus menjadi yang terdepan dalam urusan pengembangan teknologi mitigasi bencana alam. Hal itu diungkapkan oleh Komite Remote Sensing, Center for Technology and Innovation Studies (CTIS) Agustan.
“Kami optimistis, bangsa Indonesia kreatif. Dan harusnya kita yang lead industri kebencanaan dini. Dari segi kreativitas gak ragu untuk menghasilkan produk-produk yang cocok jadi solusi untuk bencana di Indonesia,” kata Agustan dalam acara Menakar Potensi Industrialisasi Teknologi Peringatan Dini Anak Negeri, Kamis (18/7).
Beberapa kejadian bencana alam, menurut Agustan, bisa menjadi pembelajaran penting. Di antaranya kebakaran hutan dan lahan pada 1997, tsunami Aceh pada 2004, tsunami Pangandaran pada 2006, tsunami Selat Sunda pada 2018 hingga bencana galodo di Sumatra Barat pada Mei 2024 lalu.
Baca juga : Masyarakat Perlu Miliki Peta Bahaya Tsunami
“Kelima pelajaran berharga tapi pahit membuat kita harus berkaca bahwa early warning system kita perlu lebih ditingkatkan lagi, dan bagaimana mengenali gejala alam yang bisa kita desiminasikan agar zero victim supaya kita bisa bertindak cepat,” beber dia.
Menurut Agustan, saat ini, perkembangan teknologi bencana yang dikembangkan oleh anak-anak dalam negeri sudah berkembang pesat. Misalnya saja alat-alat peringatan dini cuaca hingga seismotektonik yang kini telah banyak dikembangkan oleh berbagai pihak di dalam negeri, mulai dari peneliti dari lembaga hingga perguruan tinggi. Selanjutnya, kata dia, hal yang perlu dilakukan ialah industri swasta yang bisa menyerap hasil penelitian untuk dimanfaatkan oleh pemerintah.
“Secara track sudah on the track tinggal kolaborasi. Dan industri kebencanaan yang harus kita tingkatkan, pasti butuh standar. Para peneliti pasti perlu validitas produk-produk yang kita hasilkan. Dengan semangat bangsa kita gotong-royong mungkin dukungan pemerintah dan lainnya bisa berjalan,” beber dia.
Pada kesempatan itu, Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB Udrekh menyatakan teknologi peringatan dini sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Dalam hal ini, pemerintah pun selalu mendukung karya anak bangsa untuk digunakan.
“Ini kita harapkan sekali. Dalam beberapa hal kita memahami peralatan-peralatan yang dipasang di Indonesia butuh respon cepat. Kalau dibangun teknologi dalam negeri ini bisa menjawab bahwa kepastian peralatan itu bisa berjalan berkelanjutan. Kalau nanti sebagai end user memfasilitasi unit terpasang, dan dunia industri menjawab dengan baik, ini bisa menjadi sebuah perputaran yang luar biasa membangun dominasi indstr kebencanaan Indonesia,” pungkas Udrekh. (Ata/Z-7)
Berdasarkan data yang dirilis Bappenas, perubahan iklim berpotensi menurunkan produksi padi Indonesia sebesar 1,13 juta ton-1,89 juta ton.
DEPARTEMEN Meteorologi India (IMD) telah merilis prakiraan musim hujan monsun India mulai mundur dari barat laut pada Senin (25/9).
Berdasar prakiraan BMKG, empat daerah di Sumsel bakal alami hari tanpa hujan (HTH) cukup lama mulai 21 hari hingga 60 hari.
BADAN Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bekerja sama dengan British Council memberangkatkan 23 pegawai ke beberapa universitas di Inggris.
REKOR baru hari terpanas kembali terjadi pada Selasa, 4 Juli 2023, menurut laporan awal ahli meteorologi AS yang diterbitkan hari ini, Rabu (5/7).
Terbentuknya pengetahuan lokal memiliki sejarah panjang yang saling berkaitan dengan tradisi agama dan budaya berasal dari lingkungan setempat.
Kasubdit Kepustakaan Islam Kemenag, Nur Rahmawati, menekankan peran strategis perpustakaan masjid dalam menyebarkan informasi dan edukasi terkait kebencanaan.
Berbagai pengetahuan lokal yang berasal dari ingatan kolektif masyarakat dapat berfungsi efektif untuk mengatasi dan mengurangi risiko bencana, baik sebelum, saat, maupun sesudah.
Sekolah Vokasi UGM dan Badan Nasional Bencana (BNPB) mempertemukan berbagai stakeholders untuk membahas tentang kebencanaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved