Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Bisa Selamatkan Nyawa, Begini Cara Kerja Plasma Konvalesen

Zubaedah Hanum
18/1/2021 10:15
Bisa Selamatkan Nyawa, Begini Cara Kerja Plasma Konvalesen
Infografis(MI)

BELAKANGAN ini kian ramai ajakan kepada pasien covid-19 yang sudah sembuh untuk mendonorkan plasma darahnya demi menolong pasien lain yang tengah berjuang untuk tetap hidup. Sebenarnya apa itu plasma konvalesen dan bagaimana cara kerjanya?

Dilansir dari laman amari covid-19 milik Institut Teknologi Bandung (ITB), plasma merupakan istilah untuk bagian cair serta berwarna kuning dari darah yang mengandung antibodi. Dalam konteks donor plasma, yang digunakan merupakan konvalesen plasma, mengacu kepada seseorang yang telah dinyatakan sembuh dari infeksi.

Terapi donor plasma ini telah diterapkan di sejumlah negara. Bahkan, di Amerika Serikat, Food and Drug Administration (FDA) telah menyimpulkan bahwa jenis pengobatan ini berpotensi efektif terhadap penanganan covid-19.

Lantas, bagaimana mekanisme donor plasma ini bekerja?

Terapi plasma konvalesen menggunakan plasma darah dari pasien covid-19 yang telah dinyatakan sembuh. Pasien yang telah dinyatakan sembuh telah membentuk antibodi covid-19 dan antibodi inilah yang kemudian didonorkan kepada pasien yang tengah menjalani perawatan.

Plasma dari pasien yang telah dinyatakan sembuh ini dapat mengeliminasi atau imobilisasi virus sehingga lingkaran infeksi terputus. Bagi sang pasien yang tengah menjalani perawatan, plasma ini diharapkan mampu menghindari tubuh dari serangan virus serta memperbaiki jaringan yang telah rusak.

Apa saja syarat yang harus dipenuhi seorang donor plasma?

Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Amin Soebandrio selaku Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, berikut merupakan syarat yang harus dipenuhi oleh seorang donor plasma:

1. Melengkapi berkas administrasi
2. Memiliki antibodi dalam kadar yang cukup
3. Memiliki kecocokan golongan darah dengan penerima plasma
4. Memenuhi kondisi kesehatan (telah dinyatakan sembuh dari covid-19 dan tidak mengandung malaria, virus HIV, hepatitis dan sebagainya)

Perlu diperhatikan pula bahwa pengambilan plasma ini cenderung dilakukan untuk pendonor laki-laki karena tidak memiliki antigen HLA. Hal ini juga sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh NHS Blood and Transplant di Inggris yang memprioritaskan pendonor yang memenuhi salah satu kriteria: (1) berjenis kelamin laki-laki, (2) di atas 35 tahun, (3) berasal dari komunitas Asia serta (4) telah melakukan perawatan untuk covid-19.

Per 8 September 2020, Indonesia sendiri telah melakukan uji klinis terapi plasma darah di RSUP Fatmawati Jakarta, RS Hasan Sadikin Bandung, RSUD Kabupaten Sidoarjo serta RSAL Ramelan Surabaya. Pasien penerima donor plasma akan diberikan 200 ml plasma sebanyak 2 dua kali dari donor yang telah dinyatakan sembuh. Lalu, kondisi pasien akan diamati selama 28 hari dari pemberian pertama. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya