Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
SEJAK terjun ke dunai akademik sejak 2003, Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Syaiful Bakhri aktif menulis. Keaktifannya itu ditunjukkan lewat 31 karya yang telah dibukukannya selama 16 tahun berkarir di dunia akademik.
Buku terakhir yang diterbitkan Syaiful berjudul Capaian Kesejahteraan Sosial setelah 317 halaman yang terbit pada Juli lalu.
"Saya sejatinya sebagai dosen, lalu saya juga punya law firm dan saya kuliah semua dengan biaya sendiri. Itulah yang mendorong saya untuk fokus ke dunia akademik," ujar Syaiful dalam kegiatan bedah buku `Keadilan dalam Capaian Kesejahteraan Sosial", Jumat (22/11) seperti dalam keterangan tertulisnya.
Buku terakhir Syaiful pun mendapat apresiasi dari sejumlah guru besar dan tokoh nasional. Setidaknya, lanjut Syaiful, terdapat nama sejumlah guru besar mulai dari Din Syamsudin, Ahmad Yani, Agus Suradika, hingga Adi Fahrudin ikut berkontribusi dalam buku yang ditulis selama tiga bulan tersebut.
"Prof. Din menguatkan pikiran dari topik-topik buku saya. Berikutnya berdasarkan keahlian, Prof. Yani dari segi tata negara dan politik. Agus Suradika di bidang akademik. Dan Prof. Adi Fahrudin di bidang kesejahteraan sosial," terang Syaiful.
Baca juga : Rangkaian Milad, UMJ Kembali Gelar ISMUBA
Syaiful mengatakan, tujuannya menulis buku ialah untuk merangsang para dosen di UMJ agar ikut terjun dalam dunia penulisan.
Sebab, menurut dia, ada banyak dosen berjenjang S2 dan S3 di UMJ sejatinya memiliki tesis maupun disertasi yang layak dipublikasikan.
"Tapi (mereka) masih takut untuk menerbitkan," kata dia singkat.
Syaiful menambahkan, jika para dosen mulai melakukan kegiatan gemar menulis, bukan tidak mungkin setiap tahunnya ada ratusan buku yang diterbitkan setiap tahun dari UMJ.
"Ini baru soal jumlah. Kalau soal kualitas kita akan tambah terus menerus," ujar dia.
Di sisi lain, mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin menyampaikan apresiasi kepada Rektor UMJ yang disebutnya sebagai penulis prolific.
Buku Keadilan dalam Capaian Kesejahteraan Sosial dinilai Din, mengangkat unsur kunci dalam kehidupan bernegara di Indonesia, yaitu keadilan dan kesejahteraan.
Baca juga : Milad Ke-64, UMJ Siap Bersaing di Era Globalisasi
Namun kedua unsur kunci ini, kata Din, belum kunjung diwujudkan, sementara terdapat tantangan dan ancaman, mulai dari demoralisasi, political decay (pembusukan politik), dan permisivisme di depan mata.
"Dan yang lebih besar adalah bahaya radikalisme agama yang bersifat politik, seperti ingin menggantikan negara pancasila dengan tatanan syariah agama atau khilafah yang mudah ditolak," kata Din.
Hal senada disampaikan oleh Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan dan Ilmu Politik UMJ Adi Fahrudin. Dia menyebut buku Keadilan dalam Capaian Kesejahteraaan Sosial mengungkap nilai keadilan, yang harus diperhatikan dalam setiap pencapaian kesejahteraan sosial.
Sebab keadilan memiliki dimensi objektif dan subjektif, karenanya keadilan tidak akan dipersepsikan sama antara satu orang dengan yang lainnya.
"Kesejahteraan objektif bisa diukur dengan pencapaian pendapatan dan penghasilan, serta kepemilikan aset. Tapi keadilan subjektif tidak ditentukan semata-mata oleh kesejahteraan objektif, sebab adakalanya orang yang memiliki aset dan penghasilan, tidak merasakan sejahtera dan bahagia," pungkas Adi. (RO/OL-7)
Ustaz Muhammad Abu Rivai juga menekankan pentingnya suami istri membiasakan untuk memperjelas kepemilikan harta di dalam keluarga.
Tema yang diambil dalam buku perdana ini adalah "Bermain dan Permainan pada Pendidikan Anak Usia Dini".
Kemendikbudristek mengalihwahanakan 100 judul buku bacaan bermutu (buku cerita bergambar) ke dalam bentuk buku Braille.
GALERIKERTAS Studiohanafi mengadakan sesi bedah buku novel berjudul Bek karya Mahfud Ikhwan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) meluncurkan buku berjudul Sehari Satu Dongeng.
Buku Eat, Play, Love merupakan profil perusahaan yang dibuat dengan konsep storytelling sehingga tidak seperti umumnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved