Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
SELAIN Jawa Timur, wilayah terbanyak kasus demam berdarah (DBD) terjadi di Provinsi Jawa Tengah, Provinsi NTT, dan Kota Kupang.
Total kejadian hingga 3 Februari 2019 mencapai 16.692 kasus dengan 169 orang di antaranya meninggal dunia.
Jika dibandingkan dengan 29 Januari 2019 yang baru 13.683 kasus dengan 133 jiwa meninggal dunia, terjadi peningkatan kasus DBD sebanyak 3.009 kejadian. Artinya, dalam 5 hari sebanyak 36 orang meninggal dunia akibat DBD. Dengan kata lain, dalam satu hari ada 7 penderita DBD yang meninggal dunia di Indonesia.
Ada beberapa tahapan DBD yang diawali dengan tanda panas pada penderita, kemudian sedikit ada tanda-tanda perdarahan. Pada tahap Dengue Shock Syndrome (DSS), kondisi penderita demam berdarah menjadi yang terburuk atau kritis karena sudah masuk kepada tahapan syok.
"Kalau sudah syok berarti ada gangguan dari sirkulasi darah atau sejauh ini kejadian yang bisa kita temukan memang yang DSS porsinya tidak lebih dari 10%," ucap Direktur Jenderal Pecegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono dalam rilis persnya, Rabu (6/2).
Baca juga: DBD Kit bisa Deteksi 10 Menit, BPPT Jajaki Gandeng BUMN Farmasi
Dengan kondisi seperti itu, Anung menekankan bahwa cara yang paling efektif adalah pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Selain itu ditambah perilaku hidup bersih dan sehat, memberantas jentik nyamuk di rumah dan sebisa mungkin menghindari gigitan nyamuk seperti tidur dengan memasang kelambu, menggunakan lotion pengusir nyamuk, dan menanam tanaman pengusir nyamuk. (OL-3)
Musim kamarau yang terjadi pada tahun ini ada peningkatan kasus terutama nyamuk aedes aegypti atau demam berdarah dengue (DBD). Peningkatan kasus, menyebabkan 4 orang meninggal
Ada 1.009 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, di sepanjang Januari hingga akhir Juli 2024. Dari jumlah itu, angka kematian mencapai 31 orang.
Pada sesi talkshow ini, dibahas mengenai pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya DBD di Indonesia bahwa kasus DBD masih menjadi masalah kesehatan yang serius.
DBD termasuk penyakit yang mengancam jiwa. Seseorang bisa mengalami DBD lebih dari sekali akibat infeksi virus dengue dan infeksi berikutnya berisiko lebih parah.
Tidak hanya gejala umum, DBD juga bisa menunjukkan gejala yang tidak biasa. Gejala-gejala ini penting untuk diwaspadai agar pasien bisa segera mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Pengobatan yang diberikan dokter kepada pasien DBD adalah untuk mengatasi gejala, seperti pemberian cairan infus, atau pemberian penghilang nyeri (pain killer).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved