Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
KASUS demam berdarah dengue (DBD) meningkat di sejumlah daerah. Hal itu menjadi umpan balik bagi dinas kesehatan provinsi menjalankan sistem kewaspadaan dini dan surveilans untuk antisipasi kejadian luar biasa (KLB).
Direktur Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular (P2P) Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono menyampaikan, pihaknya sudah mengingatkan kepala daerah melalui surat edaran tentang kesiapsiagaan peningkatan kasus DBD dan upaya antisipasinya.
"Kita meminta dinas kesehatan memperkuat tata laksana penanganan DBD di fasilitas layanan kesehatan primer dan rujukan," ujar Anung, di Jakarta, Selasa (22/1).
Pihaknya juga meminta dinas kesehatan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang kewaspadaan DBD dan pencegahannya. Dalam hal ini, Kemenkes akan meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuat surat edaran ke sekolah-sekolah untuk meningkatkan kesiapsiagaan DBD melalui pemberantasan sarang nyamuk di sekolah.
Baca juga: Jumlah Kasus DBD di Purwakarta Meningkat
Sejak terjadi peningkatan curah hujan, tuturnya, telah diterbitkan surat edaran dari Kementerian Kesehatan kepada seluruh gubernur provinsi sebagai langkah antisipasi. Kepala daerah diminta untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk serta mengaktifkan gerakan 1 rumah, satu jumantik.
Dinas kesehatan, ujar Anung, diminta melakukan penyelidikan epidemiologi, fogging dan penemuan kasus secara dini sesuai dengan epidemiologis daerah.
Untuk penyediaan buffer insektisida, lavasida, dan rapid diagnostik test, sebagian kebutuhan daerah sudah terpenuhi.
Peningkatan Kasus
Anung menyampaikan, ada sejumlah wilayah yang menunjukan tren peningkatan kasus DBD dan cenderung dapat menjadi KLB. Peningkatan kasus terjadi di Kab. Kubu Raya, Kalimantan Barat, Kab. Maluku Tenggara, Provinsi Maluku, Kota Blitar, Provinsi Jawa Timur, Kota Toli-Toli, Provinsi Sulawesi Tengah, Kab. Bone Bolanggo, Provinsi Gorontalo, Kab. Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah, Kota Bogor dan Depok, Provinsi Jawa Barat, Kab. Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Kab. Pasang Kayu, Sulawesi Barat.
Ia menuturkan sudah ada pendampingan penanganan KLB yang sempat terjadi di Kabupaten Manggarai Barat dan Provinsi Sulawesi Utara dengan melibatkan direktorat surveilans dan karatina kesehatan.
"Pengadaan Logistik bahan pemberantasan nyamuk dan larva berupa insektisida dan lavasida juga telah terpenuhi melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)," ucapnya.
Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI disebutkan distribusi penyakit suspek DBD sejak minggu pertama 2018 hingga minggu pertama 2019 tertinggi ada di Jawa Timur dengan jumlah suspek DBD 700 orang, diikuti Jawa Tengah 512 orang, dan Jawa Barat 401 orang.
Suspek DBD, artinya belum tentu positif kasus DBD namun sudah harus menjadi kewaspadaan oleh masyarakat dan pemerintah. (OL-3)
Musim kamarau yang terjadi pada tahun ini ada peningkatan kasus terutama nyamuk aedes aegypti atau demam berdarah dengue (DBD). Peningkatan kasus, menyebabkan 4 orang meninggal
Ada 1.009 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, di sepanjang Januari hingga akhir Juli 2024. Dari jumlah itu, angka kematian mencapai 31 orang.
Pada sesi talkshow ini, dibahas mengenai pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya DBD di Indonesia bahwa kasus DBD masih menjadi masalah kesehatan yang serius.
DBD termasuk penyakit yang mengancam jiwa. Seseorang bisa mengalami DBD lebih dari sekali akibat infeksi virus dengue dan infeksi berikutnya berisiko lebih parah.
Tidak hanya gejala umum, DBD juga bisa menunjukkan gejala yang tidak biasa. Gejala-gejala ini penting untuk diwaspadai agar pasien bisa segera mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Pengobatan yang diberikan dokter kepada pasien DBD adalah untuk mengatasi gejala, seperti pemberian cairan infus, atau pemberian penghilang nyeri (pain killer).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved