Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
HEMPASAN gairah baru digulirkan kelompok musik asal Bandung, Ash-Shur, lewat perilisan single terbaru mereka bertajuk Ke Arah Awan.
Ash Shur, yang digawangi Andi William W (vokal, gitar) dan Galih Rizki Dwi (gitar) merilis Ke Arah Awan pada Jumat (14/6).
Ke Arah Awan menjadi eksplorasi baru Ash-Shur yang berbeda ketimbang rilisan sebelumnya. Pasalnya, Ke Arah Awan menjadi lagu dalam format bahasa Indonesia pertama sepanjang kehadiran mereka di kancah musik independen lokal, khususnya kota Bandung.
Baca juga : Katy Perry akan Rilis Single Woman's World pada 11 Juli
Meski masih mengusung palet rock psikedelik atau hard rock klasik, Ke Arah Awan memasukkan ornamen musikal lain yang lebih cerah, seperti pop bahkan soul.
Baca juga : Uap Widya Bawa Nuansa 80-an Lewat Last Right One
Ke Arah Awan merupakan refleksi elemen air terhadap langit dan awan. Sebuah pengingat diri agar tidak selalu tergesa-gesa dalam melakukan atau memutuskan sesuatu yang tengah dijalani.
“Ajakan untuk terus berjalan menuju apapun yang lagi dituju sih,” sebut Ash-Shur dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Rabu (19/6).
Ke Arah Awan digarap Ash-Shur sejak 2020, menindaklanjuti album perdana mereka yang sempat karam nasibnya akibat pagebluk covid-19.
Baca juga : Aldi Handaling Curhat Tentang Hidup di Single Aku Lelah, tapi Aku kan Kembali
Lantas, palet dan kreasinya langsung dikerjakan karena ada keuntungan 'mendekam' di kediaman masing-masing.
Kemudian ide terpancar dan dasar musikal mulai dipupuk kembali, apalagi Ash-Shur hanya menyisakan Andi dan Galih kala itu bahkan hingga kini.
Andi dan Galih bergotong royong satu sama lain sekaligus bertanggung jawab penuh dalam penulisan lagu hingga lirik single terbaru mereka.
Baca juga : Pawsicles Rilis Single Debut Orange tentang Perasaan yang tidak Terungkap
Tiga tahun berselang, lagu tersebut langsung mengalami penggodokkan di studio rekaman. Pengambilan instrumen gitar dan vokal dilakukan di Funhouse Studio dengan memercayakan Zoteng Kampret sebagai operator.
Sedangkan drum dikerjakan di Studio 12 dengan menggaet Diaz Guntara (Sheeka, Jaya Abadi) melibatkan operator Ikhsan Rizaldy.
Untuk format live panggung, mereka menggandeng Binta Fadillah (Pudar, Saturnumb, Galaxies) sebagai drummer. Zoteng Kampret juga dipercaya duo itu untuk mixing juga mastering. (Z-1)
Konser ini ingin memperkenalkan seorang Chrisye dalam mencari dan membangun karier, kehidupan, cinta, dan perjalanan kerjanya di atas panggung, melalui sentuhan musik dan narasi.
Take It Slow ini menceritakan tentang perasaan seseorang yang membayangkan rasanya berkendara di malam hari dengan pasangannya sambil mendengarkan lagu slow bersama.
Gentle Agreement menceritakan tentang hasrat membara antara dua insan yang menyatu dan melebur tanpa perlu adanya sebuah status atau ikatan pasti.
Dalam Nduwur Gunung, keduanya berhasil menangkap esensi rasa sepi dan dingin yang sering dirasakan seseorang ketika berada di puncak gunung.
Single Punokawan, Don't You Worry, mengusung tema positif, dan mengingatkan pendengar untuk tidak khawatir dan tetap optimis menghadapi segala rintangan hidup.
Fabio Asher mengaku merasa bangga karena dilibatkan dalam karya terbaru Melly Goeslaw ini.
Lagu 17 Juni merupakan salah satu karya Pascal Meliala, sebuah lagu yang ditulisnya pada 2014 dan kemudian diperbaharui oleh Brigita Meliala (Idgitaf) pada 2019.
Jika sebelumnya lagu ini memiliki irama yang sedikit medium beat, Lalahuta menghadirkan nuansa yang berbeda untuk lagunya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved