Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
AKHIR Februari lalu, band asal Amerika Serikat (AS) Cigarettes After Sex memberikan dua kabar baik bagi para penikmat musiknya. Kabar itu adalah sebuah album baru berjudul X's, yang siap dirilis 12 Juli tahun ini, dan tur dunia baru yang akan mengunjungi Asia sepanjang Januari 2025, termasuk Indonesia pada 17 Januari 2025.
Kini, Cigarettes After Sex merilis single ketiga dari album X's, Baby Blue Movie. Limpahan melodi gitar khas dari band yang dipimpin Greg Gonzalez itu berpadu dengan suasana serba slow-burn, dikemas dengan sentuhan berbeda yang membuat lagu ini menjadi lagu bernuansa paling pop dari mereka.
Inspirasi dari judul lagu ini terbilang unik. Greg berbagi, "Sebuah blue movie adalah sebutan untuk film porno, dan baby blue movie adalah sebutan untuk softcore porn. Aku mendengar kata itu bertahun-tahun lalu dan selalu aku ingat. Cerita di lagu ini sengaja dibuat lebih samar-samar dibanding lagu-lagu yang selama ini aku tulis. Aku suka saat para pendengar diberikan kebebasan untuk menentukan arti di balik suatu lagu,"
Baca juga : Lucien Sunmoon Ungkap Perasaan yang Terpendam Lewat Single Reminisce
Judul Baby Blue Movie terdengar kontras dengan nuansa dreamy dan romantis yang dibawa oleh lagu ini.
Baca juga : Daun Jatuh Ungkap Rasa Penyesalan di Single Kini
Jika lirik-liriknya membicarakan tentang seks dan hasrat-hasrat yang cukup vulgar, atmosfer musik yang ditonjolkan malah seakan kita sedang hanyut dalam dekapan hangat seorang kekasih yang tulus. Bisikan-bisikan cinta yang manis, sensualitas, dan misteri di lagu ini mendorong semua pendengarnya untuk menciptakan imaji mereka masing-masing tentang makna di balik lagu ini.
Sejak perilisan single Tejano Blue, Cigarettes After Sex telah mengumpulkan lebih dari 27 juta stream untuk single tersebut, difitur di 43 playlist New Music Friday Spotify, dan difitur di billboard Times Square, New York.
Saat ini, mereka duduk di posisi ke-249 dalam daftar musisi-musisi yang paling sering didengarkan secara global di Spotify dengan lebih dari 25 juta pendengar bulanan.
Baca juga : J-Rocks Rilis Single Tanpa Air Mata
Lebih dari 400 ribu tiket sudah terjual untuk tur mereka mendatang dan berita kedatangan mereka ke Asia telah tersebar luas. Jumlah pengikut mereka di Instagram juga telah menembus angka 4 juta, sementara jumlah follower TikTok mereka telah mencapai 500 ribu meski mereka hanya memiliki tiga post di platform tersebut.
Baru-baru ini, album perdana mereka, yang dirilis pada 2017, malah mencapai posisi tertinggi di chart Billboard 200 setelah menghabiskan lebih dari 50 pekan di chart itu.
Lewat album X's, Cigarettes After Sex tidak hanya dikenal sebagai sebuah band indie, namun sebagai salah satu unit musik paling sukses di segala genre secara global yang membantu meredefinisikan apa arti kesuksesan sebagai musisi di era modern.
Saat ini, Indonesia masuk ke daftar 10 negara yang paling sering memainkan musik mereka secara global. (Z-1)
Konser ini ingin memperkenalkan seorang Chrisye dalam mencari dan membangun karier, kehidupan, cinta, dan perjalanan kerjanya di atas panggung, melalui sentuhan musik dan narasi.
Take It Slow ini menceritakan tentang perasaan seseorang yang membayangkan rasanya berkendara di malam hari dengan pasangannya sambil mendengarkan lagu slow bersama.
Gentle Agreement menceritakan tentang hasrat membara antara dua insan yang menyatu dan melebur tanpa perlu adanya sebuah status atau ikatan pasti.
Dalam Nduwur Gunung, keduanya berhasil menangkap esensi rasa sepi dan dingin yang sering dirasakan seseorang ketika berada di puncak gunung.
Single Punokawan, Don't You Worry, mengusung tema positif, dan mengingatkan pendengar untuk tidak khawatir dan tetap optimis menghadapi segala rintangan hidup.
Fabio Asher mengaku merasa bangga karena dilibatkan dalam karya terbaru Melly Goeslaw ini.
Lagu 17 Juni merupakan salah satu karya Pascal Meliala, sebuah lagu yang ditulisnya pada 2014 dan kemudian diperbaharui oleh Brigita Meliala (Idgitaf) pada 2019.
Jika sebelumnya lagu ini memiliki irama yang sedikit medium beat, Lalahuta menghadirkan nuansa yang berbeda untuk lagunya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved