Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BAND asal London, Inggris, PREP, merilis album terbaru mereka The Programme lewat Bright Antenna Records.
Digarap bersama produser asal Prancis, Renaud Letang, yang juga membantu rilisan dari Feist, L'impératrice, dan Benny Sings, di album ini, PREP mempertajam ciri khas musik yang selama ini mereka bawakan.
Pada album ini, PREP menghadirkan banyak elemen musik disco era 70-an.
Baca juga : Fabio Asher Rilis Album Everlast
The Programme adalah album yang menampilkan sisi PREP yang bisa dibilang paling percaya diri.
"Ddi album ini, kami menampilkan banyak sisi kegemerlapan melalui elemen-elemen kecil yang berani dan juga memilih beberapa sound yang terdengar megah, sampai di mana beberapa ada yang terasa sangat antemik—Semua ini merupakan hasil dari pengalaman kami pergi tu dan berbermain langsung di tempat-tempat ikonik di seluruh dunia. Lagu-lagu pada album ini juga bercerita bagaimana kita mencari dan menemukan sebuah koneksi atau hubungan dengan orang-orang dari awal bertemu sampai momen perpisahan," jelas band ini.
"Secara musik, kami juga banyak membawa lagu-lagu terbaru kami ke tempat yang lebih besar. Secara pendekatan menulis lagu, kami memilih untuk lebih introspektif. Kami juga membuka diri untuk lebih banyak berkolaborasi dengan orang lain dibandingkan pada lagu-lagu sebelumnya - di Eropa, Amerika Serikat, dan juga Asia. Tetapi di waktu yang bersamaan, lebih dari apapun yang pernah kami lakukan, album ini terdengar seperti kami berempat sedang bermain bersama di dalam satu ruangan," lanjut PREP.
Baca juga : The Cottons Rilis Album Mini Harapan
Pada single utama, Close As We Get (feat Vicky Farewell), PREP berbagi, "Ketika kami berada di studio dengan Vicky Farewell, hal pertama yang ia mainkan adalah sebuah alunan piano yang indah—mengalir seperti lagu balada tahun 90-an. Begitu lah awal mula dari lagu ini"
"Inti dari lagu ini adalah momen di mana kita telah memiliki sebuah pemikiran tentang seseorang yang kita sukai, dan bagaimana kita terlintas akan kehidupan lain yang mungkin mereka bayangkan untuk diri mereka sendiri. Meski rasanya kita Ingin sekali tahu apa yang ada di pikirannya, namun di satu sisi ada rasa ketakutan untuk bertanya karena takut merusak situasi yang sedang berjalan dengan baik."
Para anggota PREP—Vokalis sekaligus penulis lirik dalam band ini, Tom Havelock, pemain keyboard Llywelyn ap Myrddin, drummer Guillaume Jambel, dan produser sekaligus gitaris Dan Radclyffe—mulai menulis The Programme di London pada 2023.
Baca juga : Enchante, Album Pertama Tim Atlas
Meskipun grup ini awalnya memulai dengan niat mengeksplorasi genre R&B dan soft rock Amerika tahun 70-an dan 80-an melalui pendekatan musik kontemporer, dalam tahun-tahun berikutnya, PREP mengasah suara yang tidak salah lagi milik mereka.
Pembentukan gaya unik ini memungkinkan mereka untuk membawakan ulang lagu hit Harry Styles, As It Was, dan membuatnya terdengar seperti lagu milik PREP.
Kini, cover tersebut telah meraup lebih dari puluhan juta kali plays dan komentar positif di kanal YouTube mereka.
Baca juga : Maliq & D'Essentials Rilis Album Can Machines Fall In Love?
Beberapa orang juga mengatakan "Cover ini membuat lagu original dari Harry terdengar seperti cover". Sekarang, mereka memutuskan, inilah waktunya untuk keluar dari zona nyaman yang telah mereka bangun.
Hasil kolaborasi band ini dengan Renaud membuahkan album yang terdengar abadi dengan sentuhan rasa kosmopolitan. Menghadirkan banyak musisi seperti —Eddie Chacon, penyanyi sekaligus penulis lagu asal Thailand Phum Viphurit, penyanyi-penulis lagu asal LA Vicky Farewell, dan pemain keyboard asal Montreal Anomalie— semua kolaborasi di album ini berhasil membawa inspirasi baru dan membantu PREP memproduksi nuansa baru untuk musiknya.
Meskipun baru memasuki album kedua dalam karier bermusik mereka, 'sementara ini The Programme' terasa seperti album yang memberikan gambaran puncak dari proyek musik dari PREP.
Padahal niat awal proyek ini merupakan sebuah eksperimen iseng. Namun seiring waktu, proyek musik ini berkembang secara cepat dan menjadi sebuah fenomena yang ramai dibicarakan di seluruh dunia.
Kini, evolusi musik mereka terlihat semakin jelas —melalui salah satu lagu yang ada di album terbarunya yang berjudul Last Plane Out, musik yang dibawakan PREP sekarang bisa disandingkan dengan lagu skala stadion ala Phil Collins. Tidak disangka bahwa lagu seperti ini bisa dikeluarkan dari grup musik ini.
Dengan album terbarunya, sekarang PREP siap naik ke tingkat selanjutnya dalam karir bermusiknya di skala global.
PREP juga baru saja menyelesaikan tur Asia 2024 mereka, Mei lalu .Mereka sukses menggelar pertunjukan di kota-kota wilayah Asia seperti Bangkok, Taipei, Singapura, Kuala Lumpur, Jakarta, dan Manila.
Di tahun sebelumnya, mereka juga menjalani tur Asia dengan tampil di VERY Festival di Thailand sebelum menuju ke Tiongkok untuk serangkaian pertunjukan utama, lalu mengakhiri perjalanan tersebut dengan tampil Clockenflap di Hong Kong.
Saat ini, PREP telah memiliki lebih dari 570 ribu monthly listeners dari Asia Tenggara, dan waktu yang mereka habiskan di Asia menjadi momen penting bagi PREP untuk terus mengembangkan sound mereka. (Z-1)
Konser ini ingin memperkenalkan seorang Chrisye dalam mencari dan membangun karier, kehidupan, cinta, dan perjalanan kerjanya di atas panggung, melalui sentuhan musik dan narasi.
Take It Slow ini menceritakan tentang perasaan seseorang yang membayangkan rasanya berkendara di malam hari dengan pasangannya sambil mendengarkan lagu slow bersama.
Gentle Agreement menceritakan tentang hasrat membara antara dua insan yang menyatu dan melebur tanpa perlu adanya sebuah status atau ikatan pasti.
Dalam Nduwur Gunung, keduanya berhasil menangkap esensi rasa sepi dan dingin yang sering dirasakan seseorang ketika berada di puncak gunung.
Single Punokawan, Don't You Worry, mengusung tema positif, dan mengingatkan pendengar untuk tidak khawatir dan tetap optimis menghadapi segala rintangan hidup.
Fabio Asher mengaku merasa bangga karena dilibatkan dalam karya terbaru Melly Goeslaw ini.
Selain dicemooh di media sosial, Woman's World, beserta video musiknya, dikecma kritik yang menyebut pesan feminis dalam lagu itu gagal tersampaikan.
RAN akan merilis album anak berjudul RAN For Your Kids pada 23 Juli 2024. Album berisi delapan track ini terdiri dari empat lagu dan empat track voice over dari Kak Seto (Psikolog Anak).
Emimem bergabung dengan Taylor Swift, David Bowie, dan U2 sebagai artis yang menempatkan 11 album mereka di puncak tangga lagu AS.
Semua Itu Tulus adalah lagu yang diciptakan Mike Mohede, yang terinspirasi dari kehidupan pribadinya.
Album perdana Blxst itu berisi 20 lagu dengan total durasi hampir 1 jam yang merajut sebuah cerita kohesif dalam empat bab.
Album Hanya Figuran meliputi 10 lagu, yang terdiri dari lima lagu baru dan lima single yang dirilis Meiska Adinda sejak 2022.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved