Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
AKTRIS Laura Basuki mengaku memiliki kegemaran melahap buku-buku bertemakan psikologi dan novel-novel fiksi fantasi yang ia baca kala tidak menekuni proses syuting sebuah film untuk membuka sudut pandang atau perspektif diri yang lebih luas.
"Aku nggak bisa membaca kalau sedang ada syuting karena kepala dan energi semua terfokus pada peran. Jadi, sudah nggak punya energi lebih untuk meloncat ke novel-novel baru. Aku selalu baca novel pas lagi libur, senggang, dan nggak ada skrip yang aku baca, baru deh bisa 'kabur' dengan membaca," ungkap Laura, dikutip Kamis (3/8).
Perempuan kelahiran 9 Januari 1988 itu lantas menyebutkan salah satu buku bacaan favorit bertajuk The Things You Can See Only When You Slow Down: How to Be Calm and Mindful in a Fast-Paced World (2018) karya penulis asal Haemin Sunim. Penulis bernama asli Ryan Joo tersebut merupakan guru agama Buddha berkebangsaan Amerika Serikat berdarah Korea.
Baca juga: Laura Basuki dan Chicco Kurniawan Ditunjuk Jadi Duta FFI
Saat ini, aktris peraih dua Piala Citra Festival Film Indonesia lewat film 3 Hati, Dua Dunia, Satu Cinta (2010) dan Susi Susanti: Love All (2019) itu tengah menikmati membaca buku Lonely Castle in The Mirror (2017) karya penulis Jepang, Mizuki Tsujimura.
"Aku kalau stuck saat membaca, bisa lay-down dulu, terus ganti buku lain, kemudian lanjut lagi kalau sudah mood. Aku suka novel-novel seperti The Things You Can See Only When You Slow Down yang mengarah ke psikologi. Ini yang paling aku suka untuk membuka mindset. Sekarang ini aku lagi baca Lonely Castle in The Mirror karena aku suka baca novel-novel fantasi," terangnya.
Sedangkan untuk seni musik, Laura terbiasa mendengarkan jenis musik bergantung pada mood film yang tengah ia tekuni. Sementara di luar pendalaman karakter, dirinya menyukai musik berkarakter kalem seperti Kings of Convenience dan Sufjan Stevens.
Baca juga: Laura Basuki Mengaku Sempat Serba Salah Beradegan Mesra dengan Ernest Prakasa
"Beda film, tentu beda musik yang aku dengarkan. Jadi, aku setiap kali syuting film, aku selalu punya playlist baru untuk memudahkan keluar dan masuk sebuah peran tadi. Kadang kalau perannya gelap, aku mendengarkan musik-musik macam Pink Floyd atau Thom Yorke. Kalau perannya soft, aku banyak mendengarkan piano klasik. Referensi musik dari library sendiri yang mengacu perasaan ketika membaca karakter," selorohnya.
Dari dalam negeri, Laura mengaku menggemari karya-karya solois Sal Priadi yang ia nilai memiliki kekuatan pada sektor lirik dan melodi.
"Pertama yang membuat jatuh cinta adalah lirik dan melodi dia yang terkadang nggak terlalu heboh, namun aku bisa menikmati setiap perasaan melalui karya yang dia buat. Liriknya bagus banget karena menurut aku orang-orang yang seperti itu pengalaman hidupnya luar biasa," tutupnya. (Ant/Z-1)
FILM horor komedi Rumah Dinas Bapak yang disutradari Bobby Prasetyo akan rilis pada 8 Agustus 2024. Dibintangi Dodit Mulyanto, Putri Ayudya, Fajar Nugra, Sadana Agung, Yasamin Jasem
Bahkan judul novel dan film tersebut pun sama. Heartbreak Motel adalah film bergenre drama. Tentu saja dalam film ini terdapat aktor-aktor ternama yang memerankannya.
Setelah lima tahun absen dari dunia perfilman, aktor Korea Selatan, Joo Jung Suk kembali bermain film komedi berjudul Pilot.
Sidharta Tata menjelaskan ide cerita film Sakaratul Maut berasal dari hal-hal kecil dan umum terjadi dalam konteks ruang sosial masyarakat, terutama di kampung.
Fabio Asher mengaku merasa bangga karena dilibatkan dalam karya terbaru Melly Goeslaw ini.
Film dokumenter All Access to Rossa 25 Shining Years memperlihatkan perjalanan karier Rossa di industri musik serta perjuangannya sebagai ibu bagi putra semata wayangnya.
Ustaz Muhammad Abu Rivai juga menekankan pentingnya suami istri membiasakan untuk memperjelas kepemilikan harta di dalam keluarga.
Tema yang diambil dalam buku perdana ini adalah "Bermain dan Permainan pada Pendidikan Anak Usia Dini".
Kemendikbudristek mengalihwahanakan 100 judul buku bacaan bermutu (buku cerita bergambar) ke dalam bentuk buku Braille.
GALERIKERTAS Studiohanafi mengadakan sesi bedah buku novel berjudul Bek karya Mahfud Ikhwan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) meluncurkan buku berjudul Sehari Satu Dongeng.
Buku Eat, Play, Love merupakan profil perusahaan yang dibuat dengan konsep storytelling sehingga tidak seperti umumnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved