Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
LAHIR dari orangtua yang berasal dari ras berbeda ternyata sempat membuat hidup Mariah Carey serba sulit di masa remaja. Penyanyi berusia 53 tahun itu mengaku harus melewati masa remaja dengan banyak perundungan. Namun, hal itu justru membuatnya bisa lebih kuat menjalani berbagai tantangan dalam hidup hingga saat ini.
Pelantun lagu Hero tersebut menceritakan pengalaman hidupnya dalam siaran podcast Meghan Markle di platform Archetypes, Rabu (31/8).
Carey mengatakan ia kerap merasa kebingungan dalam menjalin hubungan pertemanan. Ia bahkan merasa bingung dan tidak diterima dengan baik oleh dua kelompok besar ras yang ada di Amerika Serikat (AS), yakni kalangan ras kulit hitam dan putih.
Baca juga: Mariah Carey Digugat Terkait Lagu All I Want for Christmas Is You
Lahir pada 1969, Carey merupakan seorang anak yang lahir dari ibu berdarah Inggris. Sementara itu, sang ayah merupakan warga negara AS keturunan Afrika yang berkulit hitam.
Tidak hanya di lingkungan pertemanan, kesulitan juga ia rasakan dalam rumahnya. Carey mengatakan bahkan kedua orangtuanya juga kerap mengalami masalah dalam menjalani pernikahan berbeda ras.
“Aku hidup dan besar di lingkungan dengan mayoritas kulit putih, lingkungan tempat ibuku besar. Itu ternyata sangat menyulitkan,” ujar ibu dua anak tersebut.
Terlebih lagi, ia hidup dalam kondisi ekonomi yang sangat terbatas. Tidak jarang ia harus berpindah rumah karena orangtuanya kesulitan membayar berbagai tagihan.
“Aku sangat ingat perjuanganku berusaha tetap baik-baik saja di sekolah ketika banyak anak lain merundungku. Aku tidak diterima bergaul dengan anak kulit putih yang mendominasi di sekolahku,” ujarnya.
Pengalamannya mendapatkan perlakuan tidak mengenakkan berbau rasisme nyatanya tidak membuat Carey rendah diri. Itu justru membuatnya lebih kuat dalam menghadapi berbagai pandangan skeptis dan komentar buruk selama perjalanannya menapai karier di industri hiburan Hollywood.
Bahkan, hingga saat ini, ketika namanya sudah sangat mapan di industri hiburan global, Carey mengatakan pandangan sinis tetap tidak hilang sepenuhnya. Sebutan ‘diva' bagi dirinya juga tidak selalu bermakna positif.
“Aku merasa sangat buruk dan malu ketika mengalami ini di usia anak dan remaja. Namun, sekarang aku hanya menjadikannya bahan tertawaan ketika ada komentar buruk datang kepadaku,” pungkas Carey. (OL-1)
Ddaya tarik terbesar bagi para selebritas Hollywood adalah cabang olahraga senam artistik.
Snoop Dogg akan membawa obor Olimpiade melalui jalan Saint-Denis di utara Paris, tempat Stadion Olimpiade Stade de France pada Jumat (26/7).
Beberapa selebriti Indonesia harus berhadapan dengan hukum atas berbagai kasus, mulai dari korupsi hingga narkoba dan KDRT.
Adele, penyanyi terkenal asal Inggris, akan mengambil istirahat panjang dari dunia musik setelah menyelesaikan residensi 10 hari di Muenchen.
SEAN “Diddy” Combs telah kehilangan gelar kehormatan dari Universitas Howard imbas dari kasus kekerasan terhadap mantan pacarnya, Cassie.
Secara garis keturunan, Kelly Osbourne harus mewaspadai kanker. Pasalnya, sang ibu, Sharon Osbourne, diketahui didiagnosa kanker pada era 2000-an.
Enzo Fernandez dikabarkan sudah meminta maaf secara langsung kepada rekan setim di Chelsea, terutama yang berkewarganegaraan Prancis terkait aksi rasisme yang dia lakukan.
Chelsea tidak memberikan sanksi kepada Enzo Fernandez atas nyanyian rasis yang dilakukannya bersama beberapa pemain Argentina.
Para pemain timnas Argentina memasuki lapangan dengan sambutan ejekan dan siulan yang dilakukan sebagian besar dari 35.000 penonton yang hadir di stadion.
Skuad Chelsea, saat ini, diisi tujuh pemain Prancis yaitu Axel Sisasi, Benoit Badiashile, Lesley Ugochukwu, Christopher Nkunku, Malo Gusto, Wesley Fofana, dan Malang Sarr.
Kasus rasisme yang melibatkan pemain timnas Argentina itu kian keruh usai Wakil Presiden Argentina Victoria Villaruel menyebut Prancis sebagai kolonialis dan rakyat negara Eropa itu munafik.
Striker Korea Selatan (Korsel) itu melaporkan ejekan rasisme yang diterimanya itu di laga persahabatan di Marbella, Spanyol, Senin (15/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved