Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Teknologi Otomasi Gempur Dunia Industri, Lapangan Kerja akan Semakin Menyusut

Ilham Pratama Putra
23/7/2024 15:29
Teknologi Otomasi Gempur Dunia Industri, Lapangan Kerja akan Semakin Menyusut
Pencari kerja mengisi lamaran pekerjaan melalui gawai di salah satu stan saat bursa kerja(Antara)

DUNIA pendidikan vokasi mesti turut dalam menyiapkan generasi emas untuk Indonesia 2045. Lulusan vokasi mesti dibentuk secara matang untuk menghadapi sejumlah tantangan.

Dirjen Pendidikan Vokasi (Diksi) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kiki Yuliati mengatakan ada sejumlah tantangan perubahan struktural yang terjadi di masyarakat yang mengubah kebutuhan keterampilan di dunia kerja. 

“Tantangan pertama ada transisi digital yang berdampak besar pada pasar tenaga kerja dalam dekade terakhir," ujar Kiki dikutip di Jakarta, Selasa (23/7). 

Baca juga : Pengangguran Lulusan SMK Tinggi karena tidak Ada Fasilitas Memadai

Penyusutan ketersediaan lapangan kerja juga menjadi tantang Indonesia dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Pada tahun 2030 diprediksi akan ada 23 juta pekerja di Indonesia akan kehilangan pekerjaan karena digantikan teknologi otomasi.

"Namun, ada periode yang sama, diperkirakan antara 24 sampai 46 juta lapangan kerja baru akan tercipta (job gain) akibat kemajuan teknologi digital, di mana 10 juta di antaranya berasal dari jenis okupasi baru yang belum pernah ada sebelumnya," tuturnya.

Tantangan kedua adalah adanya transisi masyarakat yang beralih ke pola konsumsi dan produksi yang lebih ramah lingkungan. Untuk itu dibutuhkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan ramah lingkungan. 

Baca juga : Tekan Angka Pengangguran dengan Tambah Pendidikan Vokasi

"Secara global, jumlah lowongan pekerjaan yang membutuhkan keterampilan ramah lingkungan tumbuh 22,4 persen misal di bidang pemeliharaan dan perbaikan mobil ketika mengerjakan mobil listrik," ungkapnya.

 Tantangan ketiga adalah transisi demografi. Generasi muda produktif akan mencapai puncaknya pada tahun 2030.  "Tentu saja perlu strategi percepatan untuk menyiapkan tenaga terampil tinggi di tahun-tahun tersebut," ungkapnya.

 Tantangan terakhir adalah transisi otonomi daerah. Hal ini beririsan dengan sudah terdesentralisasinya sistem pendidikan di Indonesia.  "Karena itu otonomi daerah juga penting untuk menjadi perhatian dalam pemajuan pendidikan vokasi ke depan. Semakin otonom daerah mengembangkan kebijakan pembangunannya, maka penyediaan tenaga terampilnya juga harus tersebar di sektor tenaga kerja," pungkasnya. (Z-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya