Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMERINTAH berencana menambah penggunaan Saldo Anggaran Lebih (SAL) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 sebesar Rp100 triliun. Penambahan itu ditujukan untuk menambal defisit anggaran yang diperkirakan melebar di tahun ini.
"Kami mengajukan kepada DPR untuk menggunakan SAL Rp100 triliun tambahan dari Rp51 triliun yang sudah kita usulkan dalam UU APBN," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Rapat Kerja bersama Badan Anggaran DPR RI, Jakarta, Senin (8/7).
Penambahan penggunaan SAL itu sekaligus ditujukan agar Bendahara Negara tak menerbitkan terlalu banyak Surat Berharga Negara (SBN) untuk membiayai defisit anggaran. Melalui pemanfaatan SAL, penerbitan surat utang diperkirakan bakal lebih rendah Rp214 triliun dari yang diasumsikan sebelumnya di tahun ini.
Baca juga : Penjelasan Sri Mulyani Soal APBN yang Selalu Defisit
Sri Mulyani mengatakan, hal itu menunjukkan pengelolaan keuangan yang hati-hati. Pemupukan SAL yang terjadi di dua tahun anggaran sebelumnya dapat berguna dan mendukung keberlanjutan fiskal di tahun ini.
"Inilah mengapa tahun 2022-2023 waktu kami mampu mengumpulkan SAL cukup besar, dipakai pada saat situasi seperti sekarang," jelas Sri Mulyani. "Saat suku bunga dunia tinggi, rupiah mengalami tekanan, kami bisa menjaga agar SBN tidak di-issue lebih banyak, sehingga dengan demikian kami bisa jaga competitiveness dari yield SBN kita tanpa mengalami tekanan besar," tambahnya.
Usulan penambahan penggunaan SAL didasari pada perkiraan defisit anggaran 2024 yang melebar menjadi 2,70% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), setara Rp609,7 triliun. Dus, defisit diperkirakan lebih besar Rp86,9 triliun dari rencana awal di angka Rp522,8 triliun atau 2,29% terhadap PDB. "Jadi dalam hal ini, meskipun defisit naik, penerbitan SBN tidak naik, malah justru lebih rendah Rp214 triliun," tutur Sri Mulyani. (Z-2)
Meskipun pemerintah masih memberlakukan kebijakan AA, ada data yang menunjukkan pertumbuhan belanja pemerintah masih cukup tinggi bahkan jauh lebih tinggi jika dibandingkan 2023.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (11/7) ditutup menguat meski terdapat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) semester I 2024.
DEFISIT Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 diperkirakan mencapai 2,70% dari produk domestik bruto (PDB).
ANGGARAN Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) semester I 2024 mengalami defisit Rp77,3 triliun atau setara 0,34% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengusulkan untuk menekan angka defisit anggaran di 2025 menjadi di kisaran 1,5% hingga 1,8%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved