Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
EKONOM senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bustanul Arifin mewanti-wanti adanya kenaikan harga komoditas selain beras yakni daging sapi dan gula putih menjelang Ramadan hingga Lebaran 2024.
Ia mencatat dari data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) per, Senin 26 Februari 2024, harga daging sapi terus melonjak menjadi Rp134.700 per kilogram (kg). Harga gula putih juga naik menjadi Rp17.900 per kg.
"Saya khawatir pada komoditas lain di luar beras. Terutama, daging sapi dan gula yang sudah naik harganya," ujar Bustanul saat dihubungi Media Indonesia, Sabtu (2/3).
Baca juga : Harga Kebutuhan Pokok di Kupang Masih Tinggi
Menurutnya, pemerintah mesti mewaspadai kenaikan harga daging sapi dan gula karena berpotensi memberikan andil terhadap inflasi umum. Tingkat konsumsi daging selama Ramadan diperkirakan naik tiga hingga lima kali lipat dari periode sebelum Ramadan.
Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengingatkan adanya potensi inflasi pada bulan Ramadan dari kenaikan harga komoditas yang banyak menyumbang inflasi yakni ayam ras, minyak goreng, beras, daging sapi, dan gula pasir.
"Pemerintah wajib memonitor harga-harga pangan yang berkontribusi pada inflasi. Masyarakat muslim memperlakukan daging sebagai pangan eksotik untuk suguhan istimewa di bulan Ramadan dan Lebaran, sehingga wajar permintaan naik," jelas Bustanul.
Baca juga : Pengamat: Produksi Beras Jatuh, dan Kenaikan Harga dalam 1,5 Tahun Terakhir, Akibat Masalah Struktural
Selain memberatkan kantong masyarakat, kenaikan komoditas pangan juga membebani para pedagang. Bustanul menuturkan dampak kenaikan harga gula memukul para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang memproduksi makanan kecil berbahan baku gula.
"Kenaikan harga gula cenderung mengurangi tingkat keuntungan pelaku UMKM. Jadi, gula sangat vital bagi roda perekonomian rakyat," ungkap pakar pertanian dari Universitas Lampung itu.
Untuk harga beras, diperkirakan tidak akan naik signifikan pada saat Ramadan hingga Lebaran. Bustanul mengatakan masyarakat tak perlu khawatir karena saat ini harga beras mulai normal dan stabil di kisaran harga Rp14.000 per kg. Ia menuturkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pada Maret ini neraca beras nasional sudah mulai positif.
Baca juga : Ancaman Krisis Pangan, Supply Chain Indonesia Ingatkan soal Logistik dalam UU Pangan
"Harga beras sudah mulai stabil. Sudah ada panen di beberapa tempat, walaupun belum panen raya," ucapnya.
Dihubungi terpisah, Sekjen Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas) Ngadiran menyebut para pedagang juga merugi dari mahalnya harga komoditas pangan, utamanya beras premium. Pada pedagang harus menelan pil pahit yakni adanya penurunan omzet pada Januari-Februari 2024 hingga 50% dibandingkan akhir tahun lalu.
"Omzet turun terus. Modalnya pasti besar, tapi pendapatan semakin turun sehingga membuat kerugian para pedagang," bilangnya.
Baca juga : Jelang Ramadan, Pemprov DKI Diminta Waspadai Lonjakan Harga Pangan
Ngadiran meramalkan harga beras tidak turun terlalu jauh. Hal ini tergantung dari pasokan beras yang ada. Ia menerangkan para pedagang di pasar tradisional masih kesulitan mendapatkan pasokan beras. Khususnya, beras yang dijual dengan ketentuan harga eceran tertinggi (HET).
"Kami masih susah mendapatkan stok beras," ucapnya.
Sekjen Inkoppas itu pun mendesak pemerintah untuk fokus menjaga ketersedian dan kestabilan harga beras pada saat Ramadan hingga Lebaran. Bukan sibuk mengejar pencitraan politik terkait program-program pangan yang digulirkan.
"Pejabat pemerintah kan sukanya untuk pencitraan. Seharusnya utamakan stabilisasi harga pangan," imbuhnya. (Z-10)
PP tersebut menyebutkan penentuan batas maksimal kandungan gula, garam, dan lemak mempertimbangkan kajian risiko serta standar internasional.
Masalah kesehatan seperti diabetes anak menjadi semakin umum, dan penting bagi kita sebagai orangtua untuk memahami batas aman konsumsi gula untuk anak-anak kita.
Tim gabungan melakukan inspeksi dan mengambil sampel gula merah di sebuah industri gula merah di Blora, Jawa Tengah yang diduga mengandung zat berbahaya.
Mengonsumsi terlalu banyak gula bisa menimbulkan beragam masalah. Mulai dari berat badan yang bertambah hingga persoalan kesehatan lain seperti obesitas dan kerusakan gigi.
PEMERINTAH menyasar minuman berpemanis dalam kemasan sebagai objek cukai baru. Ini mencakup minuman yang mengandung gula, pemanis alami, hingga pemanis buatan.
Diabetes mellitus, kondisi yang ditandai dengan tingginya kadar gula atau glukosa dalam darah secara terus-menerus, tidak hanya terjadi pada orang dewasa.
Bersamaan naiknya harga sejumlah cabai dan bawang, terdapat juga komoditas yang harganya turun. Di antaranya tomat kecil dari Rp8 ribu menjadi Rp6 ribu per kg dan tomat besar dari Rp10 ribu
HARGA komoditas energi Indonesia pada tahun ini terutama di kuartal kedua ini terlihat sudah mengalami rebound, namun terbatas. Hal Ini terlihat pada harga komoditas utama ekspor
Sebanyak 18 orang yang terlibat dalam kasus korupsi pengelolaan komoditas timah di PT Timah Tbk dari tahun 2015 hingga 2022 telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita telah menyetujui dua langkah cepat untuk mengatasi peredaran barang impor ilegal.
PENURUNAN ekspor maupun impor yang terjadi di Juni 2024 secara month to month (mtm) merupakan catatan penting bagi sektor perdagangan Indonesia.
INDONESIA kembali mencatatkan surplus perdagangan pada Juni 2024. Namun nilai surplus di bulan keenam tahun ini menjadi yang paling rendah dalam empat bulan terakhir, yakni US$2,39 milar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved