Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) melakukan dukungan penguatan terhadap Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI). Salah satu komoditas unggulan perkebunan yang memiliki produk turunan gula yaitu tebu. Gula merupakan salah satu komoditas pangan strategis nasional.
Sesuai dengan Perpres Nomor 40 Tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Nabati (Biofuel), Kementan memiliki tugas meningkatkan pembinaan, bimbingan teknis, dan pendampingan kepada petani tebu dalam rangka peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu tebu giling yang berdaya saing, dan meningkatkan akses pendanaan melalui lembaga keuangan kepada petani tebu.
Sebagai langkah awal menindaklanjuti Perpres dimaksud, Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Andi Nur Alam Syah melakukan upaya percepatan melalui sosialisasi, pertemuan, pembinaan, penguatan regulasi, kolaborasi dan kerjasama dengan seluruh stakeholder komoditas tebu dengan melakukan sosialisasi Perpres dan program strategis Tebu Nasional pada Jumat (13/10), di Direktorat Perkebunan di Jakarta.
Baca juga: Menperin Akselerasi Pemenuhan Target Swasembada Gula 2028
Untuk memperkuat regulasi terkait perkebunan tebu dan swasembada gula, Ditjenbun saat ini tengah melakukan perubahan Permentan No 53 Tahun 2015 tentang Pedoman Budidaya Tebu Giling yang Baik (GAP For Sugar Cane) dan menambahkan substansi mengenai kemitraan petani tebu rakyat dan perusahaan gula.
Selain penguatan regulasi, Ditjenbun juga memberikan ruang dan dukungan kepada Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) untuk bekerjasama dengan pelaku usaha yang bergerak pada produksi gula.
Bentuk penguatan yang dilakukan salah satunya adalah memfasilitasi penandatanganan MoU P3GI dengan PT Pabrik Gula Rajawali I, PT Pabrik Gula Rajawali II, dan Gabungan Produsen Gula yang disaksikan langsung oleh Dirjenbun terkait kerjasama riset dan pemanfaatan hasil riset perkebunan tebu untuk peningkatan produktivitas perkebunan tebu dengan ruang lingkup kegiatan riset maupun hal yang lain.
Baca juga: Tingkatkan Protas Tebu Menuju Swasembada Gula Nasional
“Kita petakan kemampuan benih kita, P3GI sanggup membantu sampai mana, kalau perlu varietas yang sudah tidak produktif diganti, kita harus tahu kapan pelaku usaha melakukan penanaman dan panen, berapa raw sugar yang masuk, itu semua kita lakukan demi terjadinya swasembada gula nasional,” ungkap Dirjenbun Andi Nur.
Dalam sambutannya Dr Iman Yani Harahap selaku Direktur Riset Perkebunan Nusantara mengatakan, P3GI siap mendukung swasembada gula dengan menyediakan benih unggul bersertifikat yang merupakan salah satu faktor penting dalam produksi tebu. Penggunaan benih tebu unggul bersertifikat dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil tebu serta produksi gula.
Pada kesempatan lain Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi memberikan arahan agar mengembalikan lagi penguatan lembaga riset pertanian. “Kita akan carikan pola pendanaannya, sarana dan prasarana dan sumber daya manusia memperkuat lembaga riset perkebunan, salah satunya P3GI," lanjut Arief.
Baca juga: Lanjutkan Program Makmur, Petrokimia Gresik Pertahankan Jatim Jadi Lumbung Gula Nasional
Diharapkan dengan adanya penandatangan ini dapat mewujudkan kerja sama dalam penguatan lembaga penelitian, penyediaan benih, jasa pengawalan, dan penelitian berdasarkan prinsip yang saling memperkuat dan menguntungkan dalam upaya peningkatan produktivitas perkebunan tebu.
KETAHANAN nasional harus dilandasi oleh kedaulatan pangan dan ketersediaan pangan yang tidak boleh bermasalah.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengumumkan bahwa negara ini kini tidak hanya mencapai swasembada pangan, tetapi juga mulai mengekspor surplus unggas dan telur
GELAGAT pemerintah yang menjadikan perubahan iklim sebagai alasan gagalnya swasembada pangan tak dapat dibenarkan. Semestinya itu memacu upaya pengambil kebijakan berbuat lebih.
KEMENTERIAN Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan terus sosialisasikan tata kelola tebu rakyat sebagai salah satu upaya penguatan bahan baku menuju swasembada gula nasional 2030
MENTERI Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan optimis bahwa pembangunan pertanian saat ini akan membawa Indonesia kembali mencapai swasembada.
Mentan ingin, nantinya, Pulau Madura menjadi contoh bagi daerah lain yang bisa menghasilkan produktivitas tinggi di Indonesia.
KOMITMEN dalam mewujudkan swasembada gula nasional mesti diiringi penguatan petani. Karenanya, swasembada gula membawa dampak peningkatan kesejahteraan petani.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) terus mendukung penguatan ekosistem gula nasional dengan menetapkan sekaligus menjaga harga yang baik di tingkat produsen.
INSPEKTUR Jenderal (Irjen) Kementerian Pertanian (Kementan), Setyo Budianto, melakukan kunjungan kerja ke Cirebon.
Selamatan giling merupakan proses kearifan lokal yang biasa digelar sebelum memulai giling tebu
Pemerintah telah menentukan harga pembelian tebu demi menjaga keseimbangan harga gula dari hulu hingga hilir, di awal musim giling tebu yang akan berlangsung pertengahan bulan Mei 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved