Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DIREKTUR Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal mengingatkan pentingnya penerapan aspek keberlanjutan pada industri baja.
Selain mengurangi jejak karbon, aspek keberlanjutan berperan besar dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing.
Baca juga: Isu Keberlanjutan jadi Bagian Penting Bagi Perusahaan Saat Ini
“Produktivitas dan daya saing juga meningkat, karena untuk jangka panjang bisa meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya operasional."
"Terlebih jika bicara ekspor, perdagangan antar negara makin memperhatikan prinsip hijau. Jadi produk-produk yang memperhatikan aspek keberlanjutan dan ESG (environmental, social, and governance), termasuk mengurangi jejak karbon dengan teknologi ramah lingkungan, semakin menjadi prioritas,” kata Faisal dalam keterangannya, hari ini.
Sebagai mother of industry, aspek keberlanjutan industri baja memang penting. Sebab, lanjut Faisal, industri baja menopang berbagai macam pembangunan industri manufaktur dan konstruksi infrastruktur.
Artinya, ke depan pertumbuhan industri baja tetap sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. “Apalagi kalau bicara dalam jangka lebih panjang, kita akan mencapai Indonesia Emas 2045 dengan industrialisasi,” ujarnya.
Baca juga: Jalankan Prinsip Bisnis Berkelanjutan, Ini yang Dilakukan Emiten Perkebunan Sawit Sumbermas
Namun, Faisal mengingatkan, kontribusi industri baja terhadap emisi karbon memang besar. Secara nasional misalnya, emisi terbesar disumbangkan industri manufaktur dan sektor transportasi. “Makanya, sumbangannya juga relatif signifikan terhadap emisi,” kata dia.
Dalam konteks inilah Faisal menyebut, penerapan aspek berkelanjutan pada industri baja amat mendukung visi ekonomi nasional berkelanjutan.
“Industri baja yang menerapkan prinsip-prinsip itu membantu mengurangi emisi karbon sebagai target pemerintah sampai 2030-2045,” tegasnya.
Pada ekonomi berkelanjutan tersebut, pertumbuhan ekonomi tidak hanya menyasar pada pertumbuhan yang tinggi dalam jangka pendek.
“Namun, juga menyasar pertumbuhan ekonomi yang sesuai daya dukung lingkungan agar pertumbuhan bisa reasonable dalam jangka panjang."
Itu sebabnya, Faisal mendukung penuh industri baja yang concern pada penerapan ekonomi berkelanjutan. Salah satunya PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP), industri baja swasta terbesar nasional.
“Sangat tepat yang dilakukan (GRP). Bahkan, bisa dijadikan best practice yang bisa dicontoh dan direplikasi industri serupa. Bahkan juga industri-industri selain baja,” tutup Faisal.
Baca juga: Tingkatkan Fokus Aspek Keberlanjutan, PHE Gelar CID Upstream Award 2023
PT Gunung Raja Paksi Tbk dinilai peduli pada ESG dan keberlanjutan dalam aspek produksi. Seperti sebelumnya disampaikan GM Corporate Planning and Sustainability PT GRP Sheren Omega, bahwa perusahaan melakukan berbagai inisiatif dalam menerapkan ekonomi berkelanjutan.
Di antaranya, pada Oktober 2022, GRP meluncurkan Buku Panduan Strategi ESG yang berisikan uraikan langkah-langkah kunci yang akan diambil perusahaan dalam menuju produksi baja yang berkelanjutan.
Pada Februari 2023, GRP juga meluncurkan Net Zero Roadmap, yang berisi uraian rencana aksi guna mencapai netralitas karbon pada 2050.
Guna mendukung kegiatan operasional perusahaan, GRP memasang solar panel rooftop sebagai salah satu sumber energi baru terbarukan (EBT).
“Untuk tahap pertama, terpasang panel surya di area Forming Service Center dengan kapasitas 900 KWp (kilowatt-peak) dan mampu menghasilkan listrik 1.239.068 kWh per tahun. Perusahaan juga akan memasang panel surya dengan target total 33.000 KWp di atap pabrik GRP yang direncanakan selesai pada 2025,” pungkas Sheren. (RO/S-2)
Lesunya pasar akibat penurunan permintaan membuat aktivitas industri manufaktur ikut loyo. Memanasnya situasi di Laut Merah kian memperparah keadaan.
Dalam era modern yang didorong oleh inovasi teknologi, Mitsubishi Electric Factory Automation telah meluncurkan kampanye kesadaran global dengan slogan “Automating the World”.
Candra menyarankan agar dilakukan pembatasan terhadap industri penerima manfaat.
Dalam mendukung transformasi ini, pemerintah juga mengembangkan konsep 'lighthouse' pada setiap sektor untuk memberikan dorongan dan contoh bagi industri lainnya.
Tenaga kerja merupakan 1 dari 10 tantangan dalam Making Indonesia 4.0. SDM manufaktur perlu meningkatkan kemampuan dan kapasitasnya untuk memenuhi tuntutan pasar yang kian kompleks.
Prestasi yang ditorehkan pada 17 Juli 2024 ini diakui dan dicatat oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
IKATAN Ahli Manajemen Proyek Indonesia (IAMPI) ialah asosiasi profesi/kumpulan para praktisi ahli manajemen proyek Indonesia yang didirikan di Jakarta pada 16 Juli 1999.
PENGAMAT militer Connie Rahakundini Bakrie mengkritisi pernyataan KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak terkait tentara diperbolehkan untuk berbisnis kecil-kecilan.
PT PP telah melakukan pembayaran atas Obligasi Berkelanjutan III Tahap I 2021 senilai Rp 850 Milyar dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap I 2021 senilai Rp400 miliar.
Proyek yang dikerjakan antara lain Tanjung Jati B Unit 5 & 6 (Jawa-4) Coal Fired Steam Power Plant 2 X 1,000 MW di Jepara dan Development of Bekasi Cikarang Cainiao Smart Logistic Warehouse Project.
PEMERINTAH sedang dalam proses mengintegrasikan tujuh badan usaha milik negara (BUMN) di sektor konstruksi atau BUMN karya dalam tiga klaster perusahaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved