Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PLATFORM penjualan hotel terbuka terdepan di dunia, SiteMinder, merilis hasil riset konsumen terbesar di dunia tentang akomodasi edisi 2023.
Riset ini mengungkapkan bahwa 93% wisatawan Indonesia berniat untuk bepergian setidaknya dalam jumlah yang sama seperti yang mereka lakukan selama setahun terakhir, termasuk hampir dua pertiga (65%) yang berniat untuk bepergian lebih banyak.
Selain itu, jumlah orang yang berencana untuk bepergian internasional saja telah meningkat lebih dari dua kali lipat, dari 10% tahun lalu menjadi 25% tahun ini.
Baca juga: Tips Perjalanan Hemat Nonton Konser di Luar Negeri
Temuan ini terdapat pada SiteMinder’s Changing Traveller Report 2023, menganalisis lebih dari 10 ribu wisatawan yang disurvei di seluruh dunia termasuk Indonesia dan 11 negara lainnya.
Laporan ini menjadi dasar dari empat karakteristik utama yang mendasari rencana perjalanan dan motivasi yang akan berdampak pada industri akomodasi global selama setahun mendatang:
Pertama. Petualang gigih (the enduring explorer): berkomitmen untuk bepergian, terlepas dari kebutuhan biaya hidup
Kedua. Penyuka teknologi digital (the digital dependent): bergantung pada teknologi baru dan terikat pada perangkat
Ketiga. Pencari pengalaman sensasional (the memory maker): bersemangat dan ‘berinvestasi’ pada pengalaman
Keempat. Kolaborator komunikatif (the conscious collaborator): pendukung terbesar industri akomodasi dan komunitas
Baca juga: GM Baru Tuscany Boutique Hotel, Joe Lubis: Jadikan Tuscany Hotel 'Ngangenin'
Dalam hal akomodasi, terlepas dari inflasi, 97% wisatawan Indonesia mengatakan bahwa mereka senang menghabiskan uang di luar biaya kamar mereka, menjadikan mereka yang paling bahagia di antara semua wisatawan di seluruh dunia untuk melakukannya.
Temuan ini tidak mengejutkan mengingat 93% wisatawan lokal mengatakan bahwa apa yang mereka butuhkan dari akomodasi mereka telah berubah dalam setahun terakhir.
‘Pengalaman terbaik’ adalah apa yang paling mereka inginkan hari ini.
Selain itu, satu dari dua wisatawan mengemukakan bahwa saat ini, akomodasi yang mereka inapi penting untuk memiliki ruang untuk keluarga dan teman, jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Baca juga: Industri Pariwisata Bangkit, Hotel Sambut Kedatangan Para Turis ke Bali
'Lingkungan kerja yang nyaman atau menginspirasi' juga dicari oleh setengah dari wisatawan Indonesia – sebuah temuan yang berkorelasi dengan 53% yang berniat untuk bekerja selama perjalanan mereka berikutnya.
Sementara angka itu telah turun dari 63% tahun lalu, wisatawan Indonesia ada pada posisi ketiga pada kategori wisatawan yang hendak bekerja pada perjalanan mereka berikutnya, menyusul wisatawan India dan Thailand.
Di tingkat global, akomodasi menjadi destinasi tujuan tersendiri bagi wisatawan.Setidaknya satu dari dua wisatawan, terutama wisatawan internasional, ingin menghabiskan 'sebagian besar waktu' atau 'banyak waktu' di penginapan mereka saja pada perjalanan berikutnya.
Tren ini bahkan lebih tinggi di kalangan orang Indonesia, yang mencapai 72%.
Kemajuan Sektor Perjalanan Indpnesia
Regional Vice President SiteMinder untuk Asia Pasifik, Bradley Haines, mengatakan penelitian ini menegaskan kemajuan sektor perjalanan Indonesia dan peran penting yang dimainkan oleh penyedia akomodasi.
Baca juga: Dukung Sektor Pariwisata, JXB Luncurkan Konsep Hotel 'The Tavia Collection'
"Berbeda dengan beberapa tahun terakhir, kami melihat niat yang lebih kuat dari wisatawan Indonesia untuk bepergian ke luar negeri saja dan mengalokasikan dana untuk hal tersebut, bahkan di tengah tekanan inflasi," ujar Haines dalam keterangan, Selasa (3/10).
"Selain itu, kami melihat penyedia akomodasi memainkan peran yang lebih penting daripada sebelumnya. Pada tujuh dari sepuluh wisatawan lokal, akomodasi akan berfungsi sebagai tujuan," jelasnya.
Sementara 73% wisatawan Indonesia akan toleran dengan penyedia akomodasi yang memiliki standar pelayanan lebih rendah mengingat adanya kekurangan staf.
Temuan mendasar dari SiteMinder's Changing Traveller Report 2023 menggarisbawahi bahwa sektor akomodasi dianggap tertinggal dari industri lain dalam hal teknologi.
Hampir 60% wisatawan berpendapat bahwa industri akomodasi rata-rata tertinggal dalam hal adopsi teknologi, sementara 92% setuju bahwa pengalaman pemesanan dan masa inap mereka bisa lebih baik jika properti akomodasi dapat lebih memahami teknologi.
Riset SiteMinder telah menemukan bahwa penggunaan teknologi di kalangan wisatawan meliputi:
● Artificial Intelligence (AI) – lebih dari separuh wisatawan, termasuk lebih dari dua pertiga milenial, memiliki kemungkinan besar dalam menggunakan AI untuk menghasilkan rekomendasi akomodasi.
83% Wisatawan Indonesia Gunakan AI untuk Pilih Akomodasi
Wisatawan Indonesia bahkan lebih reseptif dengan 83% cenderung menggunakan AI untuk menghasilkan rekomendasi akomodasi.
● Media Sosial – 70% wisatawan, termasuk 9 dari 10 Generasi Z, mengatakan bahwa media sosial mempengaruhi cara mereka menemukan akomodasi.
Baca juga: RedDoorz Bukukan Pertumbuhan Lima Kali Lipat pada 2022
Angka ini meningkat menjadi 97% di antara orang Indonesia, menjadikan mereka yang paling mungkin dipengaruhi oleh media sosial daripada wisatawan lain secara global selama proses menemukan akomodasi.
●Situs Pemesanan – Sementara 88% wisatawan lokal akan mengatur akomodasi mereka dengan memesan secara online, lebih dari setengahnya mengatakan bahwa mereka belum melanjutkan pemesanan karena pengalaman yang buruk.
Proses yang sulit dan waktu loading yang lama tergolong faktor yang menentukan buruknya pengalaman wisatawan dalam melakukan pemesanan.
"Riset SiteMinder menyoroti sejauh mana budaya digital-first Indonesia. Wisatawan Indonesia saat ini tidak hanya sangat bergantung pada digital, tetapi juga secara sadar dan terus-menerus memiliki keinginan kuat untuk menciptakan kenangan selama mereka masih memiliki privilege untuk berwisata," jelas Haines.
"Melalui riset kami, kami sekarang tahu bahwa mereka menganggap industri akomodasi berada di belakang dalam hal adopsi teknologi, dan penyedia akomodasi harus melihat ini sebagai ajakan untuk berinvestasi dalam modern technology commerce yang memungkinkan mereka untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan saat ini," tutup Haines. (RO/S-4)
Barang bawaan penumpang yang dibatasi oleh Bea Cukai terdiri dari 5 jenis jumlah muatannya, yaitu alat elektronik, barang tekstil, alas kaki, tas, dan sepatu.
KEMENTERIAN Perdagangan (Kemendag) mulai memberlakukan Perdagangan (Permendag) Nomor 36 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor. Usaha jastip akan semakin terbatas.
Pada tahun 2023, volume permohonan visa Indonesia telah melampaui level sebelum pandemi.
Data menunjukkan bahwa 40% konsumen Indonesia yang disurvei menduduki peringkat tiga di Asia Pasifik dalam hal menghadiri konser pada tahun 2023 lalu.
Seminar ini bertujuan meningkatkan kesadaran tentang manfaat layanan apostille atau pengesahan keaslian dokumen publik dalam mempermudah proses legalisasi dokumen publik.
MANTAN Direktur Utama (Dirut) Transjakarta M Kuncoro Wibowo dicegah ke luar negeri oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Presiden Joko Widodo secara resmi memulai pembangunan kawasan kuliner di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Rabu (5/6).
Petugas haji Daerah Kerja Madinah dan Bandara memfinalisasi persiapan untuk menyambut jemaah yang akan tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz pada 12 Mei sekitar pukul 07.00.
Penyelenggaraan haji tahun ini harus menjadi musim haji yang ceria, nyaman dan menyenangkan bagi jemaah haji.
Perusahaan akomodasi global Hilton mengumumkan pembukaan DoubleTree di Kemayoran, Jakarta.
Generasi muda, utamanya Millenial dan Gen Z, hal-hal paling penting bagi mereka adalah apakah tempat tersebut instagramable, memiliki spot-spot cantik untuk berfoto, dan kekinian.
"Saya turut bangga terhadap perkembangan Bobocabin. Kehadiran akomodasi Bobocabin menjadi aspek penting dalam penyediaan fasilitas pariwisata dalam negeri yang berstandar global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved