Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memprediksi perekonomian global di 2023 hanya akan tumbuh 2,8%. Angka itu turun 0,6% dari pertumbuhan ekonomi dunia 2022 yang mencapai 3,4%. Angka perkiraan pertumbuhan itu dirilis IMF dalam laporan World Economic Outlook April 2023.
"Pertumbuhan ekonomi global turun dari 3,4% pada tahun 2022 menjadi 2,8% pada 2023. Ekonomi global akan mencapai 3,0% pada 2024," demikian petikan laporan tersebut yang dikutip pada Rabu, (12/4).
Faktor utama melambatnya perkiraan pertumbuhan ekonomi global tahun ini dipicu oleh proyeksi ekonomi negara-negara maju yang melemah. IMF memperkirakan ekonomi negara-negara maju hanya akan tumbuh 1,3% tahun ini, lebih rendah dari 2022 yang mencapai 2,7%.
Baca juga: IMF: Pertumbuhan Global Turun di Bawah 3% pada 2023
Sedangkan Tiongkok dan India diprediksi akan menjadi kontributor utama pada pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini. Dua negara itu bahkan disebut akan berkontribusi setengah dari pertumbuhan global di 2023.
Tiongkok, misalnya, diprediksi akan memiliki pertumbuhan di angka 5,2% tahun ini, naik sekitar 3% dari angka pertumbuhan di 2022. Sebab utama melejit perekonomian Negeri Tirai Bambu ialah karena pelonggaran mobilitas dari kebijakan nol covid-19.
Menanggapi rilis IMF itu, Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Abdurohman mengatakan, perlambatan ekonomi global diprediksi terjadi lantaran adanya peningkatan fragmentasi geopolitik yang cenderung lebih proteksionis dan hanya berorientasi pada kepentingan Kawasan atau anggota aliansinya.
Baca juga: IMF Peringatkan Sektor Keuangan Non-bank AS dan Eropa
Selain itu, lanjutnya, kebijakan terkini terkait isu lingkungan, seperti Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM) di Eropa dan Inflation Reduction Act (IRA) di Amerika Serikat juga berpotensi menjadi tantangan bagi perdagangan bebas global.
"Penerapan CBAM secara efektif akan menjadi biaya tambahan bagi negara non-Eropa untuk mengekspor barangnya ke Eropa karena akan ada penyesuaian tarif berbasis emisi karbon. Prinsip yang sama juga berlaku untuk IRA," jelasnya kepada Media Indonesia.
Indonesia Masih Aman
Dia menambahkan, perlambatan kinerja ekonomi global tentu akan berdampak luas ke seluruh negara. Namun, sangat tergantung dari derajat keterbukaan ekonominya dan pasar tujuan ekspornya.
Indonesia, disebut cukup beruntung lantaran eksposur global relatif tidak terlalu besar, dan cukup dominan faktor permintaan domestiknya seperti konsumsi rumah tangga 54%, konsumsi Pemerintah 9%, dan investasi 30%, dari total PDB.
Sedangkan komposisi ekspor Indonesia lebih banyak komoditas dan porsi consumer goods relatif kecil dengan pasar sebagian besar masih cukup kuat seperti India dan ASEAN.
"Tentu saja, dampaknya sedikit banyak akan terasa, namun tidak akan terlalu berat seperti banyak negara peers. Dan harus diingat juga, pertumbuhan global masih diproyeksikan positif tahun ini," terang Abdurohman.
Karenanya, lanjut dia, dalam jangka pendek pemerintah akan menjaga proses pemulihan ekonomi yang tengah menguat. Permintaan domestik yang selama ini menjadi motor penggerak utama ekonomi nasional akan terus dijaga. Itu juga sejalan dengan upaya pengendalian inflasi yang menjadi kunci utamanya.
Dari sisi eksternal, peran aktif dan kuat dari Indonesia di berbagai forum kerja sama internasional turut dilakukan untuk ikut mendorong kerja sama multilateral yang lebih baik, inklusif dan harmonis. Itu diperlukan untuk meminimalisir berbagai ekses disrupsi pada ekonomi global.
"Tahun lalu Indonesia banyak dipuji dunia internasional atas keberhasilannya memimpin forum G20. Tahun ini Indonesia dipercaya kembali untuk memimpin ASEAN. Itu semua tentu saja untuk mendorong kerja sama kuat di bidang ekonomi dan keuangan untuk memaksimalkan peran faktor eksternal dalam mendorong kinerja ekonomi domestik," pungkas Abdurohman.
(Z-9)
DATA terbaru dari Kementerian Keuangan mencatat realisasi pungutan pajak dari kegiatan usaha ekonomi digital hingga Juni 2024 mencapai Rp25,88 triliun.
LOCAL Conference of Youth Indonesia 2024 mengadakan pre-event dengan tema Youth Synergy in Local Conference of Youth Indonesia di Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup Kementerian Keuangan.
Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengonfirmasi bahwa Thomas Djiwandono bakal dilantik sebagai Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) pada Kamis (18/7) sore ini.
Ketimbang repot membentuk bernama Badan Penerimaan Negara yang memakan waktu dan urusan administrasi, pemerintahan didorong mengoptimalisasi pemanfaatan Single Identity Number (SIN).
PEMISAHAN Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dari Kementerian Keuangan sehingga menjadi satu instansi tersendiri dinilai perlu untuk dilakukan.
KEMENTERIAN Keuangan (Kemenkeu) terus mendorong pemerintah daerah (pemda) untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Hal itu untuk mewujudkan daerah yang mandiri.
Kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian itu lantas berdampak krisis di berbagai negara.
GUBERNUR Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meramalkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bakal terus menguat, dipengaruhi bauran kebijakan moneter yang ditempuh.
PADA akhir April lalu, dana moneter internasional (IMF) merilis data perkiraan pertumbuhan ekonomi global untuk tahun ini dan 2025 masing-masing sebesar 3,2%.
Kondisi ekonomi dan keuangan global sangat memengaruhi ekonomi nasional.
Microsoft Corporation mengumumkan akan berinvestasi sebesar US$ 1,7 miliar (sekitar Rp27,66 triliun, kurs Rp16.284,35 per dolar AS) selama empat tahun ke depan
Bank Syariah Indonesia berhasil mencetak laba senilai Rp1,71 triliun pada kuartal pertama 2024. hasil positif itu diraih di tengah tantangan dan kondisi ekonomi global yang fluktuatif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved