Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PT Bank Syariah Indonesia (BSI) berhasil mencetak laba senilai Rp1,71 triliun pada kuartal pertama 2024. hasil positif itu diraih di tengah tantangan dan kondisi ekonomi global yang fluktuatif.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi, mengatakan kinerja apik tersebut didorong oleh pertumbuhan dana murah dan konsistensi BSI dalam menjalankan fungsi intermediasi.
“Alhamdulillah, di tengah kondisi perekonomian global yang penuh ketidakpastian, BSI kembali membuktikan diri mampu mencetak kinerja yang impresif,” kata Hery dalam keterangannya, Selasa (30/4).
Baca juga : Laba BSI Tumbuh 33% Capai Rp5,7 Triliun Tahun 2023
Pencapaian positif BSI didorong oleh pengumpulan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh pesat, yaitu 10,43% (yoy) mencapai Rp297 triliun yang didominasi oleh dana murah. Tabungan tumbuh 8,75% dan giro tumbuh hingga 10,52%. Pencapaian tersebut pun berhasil membawa posisi BSI berada di peringkat lima secara nasional dari sisi penghimpunan tabungan.
Dari sisi intermediasi, penyaluran pembiayaan BSI pada kuartal pertama 2024 mencapai Rp247 triliun atau tumbuh 15,89% (yoy). Dari nilai tersebut, sebesar 54,62% disalurkan pada segmen consumer. Kemudian, sebesar 27,81% disalurkan ke segmen wholesale dan 17,56% ke segmen retail.
"Pada segmen konsumer sendiri, pembiayaan terbesar disalurkan untuk pembiayaan griya, mitraguna, pensiun, bisnis emas, oto, cicil emas dan hasanah card," tuturnya.
Adapun, untuk pembiayaan berkelanjutan, BSI telah menyalurkan Rp59,2 triliun yang didominasi oleh sektor UMKM sebesar Rp46,6 triliun, sustainable agriculture Rp4,9 triliun, energi terbarukan Rp0,9 triliun, dan proyek green lainnya sebesar Rp0,6 triliun.
“kami memiliki komitmen untuk terus menunjukkan pertumbuhan yang positif dengan kualitas yang sehat. Pada kuartal I/2024, BSI mencatat Aset sebesar Rp358 triliun tumbuh 14,25% dengan Return On Asset (ROA) 2,51%, return on equity (ROE) 18,30%, financing to deposit ratio (FDR) sebesar 83,05% dengan non-performing financing (NPF) gross 2,01% serta cash coverage 196,61,” tandas Hery. (Z-11)
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyetor dividen sebesar Rp3,09 triliun kepada negara. PLN mencatat angka setoran terbaru itu lebih tinggi dibandingkan 2022 yang hanya Rp2,19 triliun.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan selruh entitas anak perusahaannya berhasil mencatatkan kinerja positif dengan membukukan laba Rp29,9 triliun pada triwulan II 2024.
PIS AP mencetak laba pada tahun buku 2023 sebesar US$76 juta dengan melayani lebih dari 30 klien internasional dari berbagai negara dan bisnis model.
Dalam RUPS, telah disahkan raihan pendapatan PT JIEP tahun buku 2023 sebesar Rp 255,95 miliar yang tumbuh sebesar 126% dibandingkan tahun 2022.
PT Colorpak Indonesia Tbk (CLPI) memutuskan akan membagikan dividen sebesar Rp39,28 miliar dari laba tahun buku 2023. Jumlah ini setara dengan Rp128,25 per lembar saham.
Aksi korporasi ini akan melibatkan sebanyak 500 juta saham baru dengan kisaran harga penawaran awal antara Rp100 hingga Rp150 per lembar saham.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memberikan fasilitas modal kerja jangka pendek untuk perusahaan sekuritas.
Akreditasi menunjukkan institusi itu memenuhi standar pendidikan yang tinggi. Minimal akreditasi yang baik suatu universitas adalah B atau lebih tinggi,
BSI Deposito Wakaf Seri 04 ini menargetkan pengumpulan dana wakaf sebesar Rp10 miliar dari potensi alumni ITB sekitar 130.000 orang.
Dengan pencapaian tersebut, Direktur Utama BSI Hery Gunardi bangga BSI International Expo 2024 berjalan lancar dan sukses, sehingga tujuannya dapat tercapai.
Program tersebut ditujukan khusus untuk melindungi pekerja informal dalam menghadapi ketidakpastian pendapatan dan tingginya risiko finansial.
BSI gelar BSI International Expo 2024 di JCC
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved