Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
GENERASI muda kembali berhasil cetak prestasi, kali ini kembangkan gula aren sukses raih omzet belasan juta rupiah dan tembus pasar global, salah satunya Kanada.
Gusti Ayu Ngurah Megawati selaku pelaku usaha muda pertanian dari Kabupaten Pacitan Jawa Timur menceritakan kisah suksesnya mengembangkan aren sejak pertengahan pandemi bulan Mei 2020. Ia termotivasi melihat potensi di desanya, mencoba memaksimalkan pohon aren dimana salah satu pohon konservasi yang sangat baik untuk lingkungan.
“Potensi aren sangat besar, jika hanya dibiarkan, bisa saja akan hilang dan tinggal legenda. Padahal peminat gula aren saat ini sedang hits-hitsnya,” ujar Mega saat dihubungi Tim Ditjen Perkebunan, Senin (3/4).
Baca juga: Gula Aren Produksi Petani Milenial Pacitan Tembus Pasar Kanada
Mega menambahkan, Aren ini sangat potensial pemanfaatannya, khususnya sebagai substitusi komoditas gula tebu.
Terkait pemasarannya, tanpa adanya campur tangan pemerintah pastinya komoditas aren ini bisa dipastikan akan punah karena tidak ada pasar yang menyerap produknya sehingga saya mulai mengembangkan aren untuk pasar ekspor.
"Menurut informasi dari buyer saya pun di luar negeri mulai banyak yang beralih ke gula aren ini untuk konsumsi pengganti gula tebu," kata .Mega.
Dari sisi ekonomi pun karena menurut saya bisa menjadi pendapatan harian para petani, bayangkan saja satu hari 2 kali penderesan.
Pohon Aren Dijadikan Pohon Konservasi
Selain itu, pohon aren dapat dimanfaatkan sebagai pohon konservasi yang sangat berpengaruh untuk ekosistem alam di suatu wilayah. Dan sejak zaman dulu pun pohon aren tergambarkan di relief beberapa candi.
Baca juga: Memberdayakan Petani, Merestorasi Alam
“Produk turunan atau hasil olahan yang telah kami hasilkan ada 6 varian seperti, cetak keping, mini cube, cair (liquid), semut (bubuk), kopi gula aren, dan jahe merah gula aren (bubuk).”
Yang membedakan atau keunggulan produk kami, lebih lanjut Mega menyampaikan, Terbuat dari nira aren asli dengan ciri khas rasa yang tidak ada di daerah lain karena laru yang kita pakai di bumbung menggunakan cacahan temulawak, dengan pengolahan di satu rumah produksi sesuai SOP.
“Tak hanya itu, saat ini produk kami telah mengantongi legalitas PIRT, HALAL MUI, UJI LAB SUCOFINDO, BPOM dan proses SNI produk dari Badan Standarisasi Nasional,” ungkapnya.
Butuh Sertufikasi Organik
“Ke depan kami harapkan support dari pemerintah pusat khususnya seperti program sertifikat organik, karena selama ini banyak permintaan dari buyer yang mengharuskan memiliki sertifikat tersebut,” ujarnya.
Mega menjelaskan, Potensi aren di pacitan sangat banyak, untuk memenuhi kebutuhan bahan baku ekspor aren, saat ini saya fokus di 1 (satu) kelompok tani yang kita bentuk beranggotakan 70 petani aren. Kami ada 2 Kelompok tani yaitu kelompok tani hutan aren lestari dan kelompok tani akur 10. Konsep usaha yang saya terapkan green business (bisnis berkelanjutan).
Baca juga: Manisnya Bisnis Gula Aren
“Bulan Februari 2023 lalu, kita sudah ekspor gula aren cair (liquid arenga palm sugar) sebanyak 1,3 ton ke Kanada,” ujar Mega.
Lebih lanjut Mega menjelaskan, “Untuk lebih mengenalkan produk olahan kami, tentu promosi kita lakukan salah satunya melalui sosial media pastinya, reseller dan beberapa e-comerce seperti shopee tokopedia dan alibaba.com serta website kami www.gulaarentemon.com,” jelasnya.
Mega menekankan, “Sudah saatnya generasi muda terlibat langsung kembangkan aren. Dari hulu ke hilir para millenial bisa memilih jalur mana yang mau dikerjakan sesuai minat dan bakat tentunya. Milenial saat ini cenderung lebih fokus di lini pemasarannya, namun tentu saja onfarm harus tetap dikerjakan," kata Mega.
"Untuk menarik minat millennial, saya lakukan dengan membentuk kelompok, diversifikasi produk dan sebagainya, jadi anak-anak dari petani penderes mulai mau belajar mengikuti jejak orang tua meskipun tidak semua, semoga kedepannya semakin banyak,” ujarnya.
“Ke depannya, kami berharap agar pemerintah terus berperan aktif memberikan solusi terhadap berbagai tantangan di lapangan, seperti aren yang sudah mulai langka, sertifikat produk (organik), meningkatkan sarpras produksi kelanjutan produk turunan dan pengadaan bibit aren yang bisa tumbuh cepat misal genjah karena aren lokal memerlukan puluhan tahun untuk masa panennya," paparnya.
"Dan tentunya perlu informasi tentang pameran produk perkebunan di dalam negeri maupun luar negeri sehingga bisa membuka pasar bagi kami kedepannya, atau mungkin program bela-beli produk turunan perkebunan sehingga terjadi perputaran ekonomi yang signifikan,” harap Mega.
Dorong Tingkatkan Nilai Daya Saing
Menurut, Dirjen Perkebunan, Andi Nur Alamsyah, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan terus berupaya mendorong dan meningkatkan nilai daya saing komoditas perkebunan agar semakin merambah ekspor pasar dunia.
Tak dapat dipungkiri komoditas perkebunan banyak dilirik dan diminati, pekebun termasuk generasi muda harus semakin kreatif berkreasi dan berinovasi melahirkan produk-produk olahan komoditas perkebunan yang memiliki banyak turunan baik dari energi, kesehatan hingga pangan.
Dengan tentunya komoditas harus memenuhi standar ramah lingkungan yang berkualitas, aman dan sehat untuk dikonsumsi, serta dikembangkan secara berkelanjutan, demi memenuhi permintaan pasar global terhadap produk perkebunan dan tentunya pada akhirnya berdampak positif terhadap pendapatan petani.
Baca juga: Upaya Sektor Perkebunan Respons Krisis Pangan Global
Andi Nur menambahkan, khususnya aren ini, menjadi fokus pengembangan Ditjen. Perkebunan untuk ekspor terutama dimanfaatkan sebagai komoditas substitusi gula tebu karena pertimbangan kesehatan menjadikan gula aren ini terus diminati buyer luar negeri.
“Kami jajaran Ditjen. Perkebunan terus berupaya dalam memfasilitasi petani yang tentunya petani berorientasi ekspor untuk lebih mengembangan pasar Aren baik di dalam maupun luar negeri," ujar Mega.
"Kita fasilitasi akses pasar, promosi, alat pascapanen dan pengolahan serta pengembangan sertifikat produk organik melalui pengembangan desa organik dibeberapa sentra produks," jelasnya.
"Kami harapkan rekan-rekan pelaku usaha dan Dinas yang membidangi perkebunan di Provinsi dan Kabupaten dapat mengidentifikasi potensi produksi, areal dan petani yang terlibat untuk dapat kita petakan produk keunggulan daerah yang berorientasi ekspor,” ujar Andi Nur. (RO/S-4)
Melalui komunitas Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH) generasi muda Aceh diajak untuk mengembangkan sektor pertanian modern.
Kepala BMKG menekankan pentingnya memberikan pemahaman tentang cuaca dan iklim kepada petani, terutama petani milenial yang akan berperan penting di masa depan.
Petani muda didorong mengembangkan pertanian lahan rawa modern
Kementerian Pertanian (Kementan) terus memberikan program bantuan kepada petani muda di Indonesia. Sebagian besar bantuan berupa bantuan pelatihan baik on farm maupun off farm.
Di tengah krisis iklim dan krisis pangan, peran petani milenial dan pemanfaatan teknologi menjadi kunci penting bagi Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
75 petani muda berhasil lolos menjadi nominee Young Ambassador Agriculture 2024
PT Selalu Cinta Indonesia (SCI) melakukan ekspor tiga kontainer produk alas kaki dengan merek Nike senilai US$405 ribu atau setara Rp6,50 miliar ke Uni Eropa (UE) dan AS di Salatiga, Jawa Tengah.
Korea Selatan terus mempromosikan produk-produk makanan dan minuman ke Indonesia. Salah satunya, produk pertanian seperti buah-buahan seperti strawberry dan peach.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi melepas ekspor perdana 16 ribu pasang sepatu merek Hoka ke Amerika Serikat pada Jumat.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melepas ekspor sebanyak 16.000 pasang sepatu produksi PT Yih Quan Foot Wear Indonesia di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).
Tren makanan dan minuman Korea yang semakin mendunia berkat Hallyu atau Korean Wave berhasil mendongkrak ekspor Korean Food ke pasar Indonesia. Hal itu pun dimanfaatkan
HARGA komoditas energi Indonesia pada tahun ini terutama di kuartal kedua ini terlihat sudah mengalami rebound, namun terbatas. Hal Ini terlihat pada harga komoditas utama ekspor
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved