Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
INDEKS-Indeks utama Wall Street melemah tajam pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan kepada Kongres Amerika Serikat (AS) bahwa bank sentral kemungkinan menaikkan suku bunga lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya. Kenaikan suku bunga itu untuk mengendalikan inflasi yang sangat tinggi.
Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 574,98 poin atau 1,72%, menjadi menetap di 32.856,46 poin. Indeks S&P 500 tergelincir 62,05 poin atau 1,53%, menjadi berakhir di 3.986,37 poin. Indeks Komposit Nasdaq merosot 145,40 poin atau 1,25%. menjadi ditutup pada 11.530,33 poin.
Seluruh sektor utama S&P 500 ditutup di zona merah, dipimpin sektor keuangan yang sensitif secara ekonomi yang berakhir turun 2,5%. Yang paling menurun paling sedikit adalah sektor kebutuhan pokok konsumen, tergerus 0,97%.
Baca juga: IHSG Ditutup Melemah saat Cadangan Devisa Bertambah
Powell mengirim investor saham melarikan diri ketika dia memberi tahu
anggota parlemen AS bahwa Fed siap menaikkan suku bunga dalam langkah yang lebih besar, jika data ekonomi di masa depan menunjukkan tindakan yang lebih keras diperlukan untuk mengendalikan kenaikan harga.
Pernyataan itu mengikuti data terbaru, yang menunjukkan kenaikan inflasi yang tidak terduga pada Januari dan kenaikan pekerjaan yang luar
biasa besar untuk bulan tersebut.
Baca juga: Rupiah Melemah ketika Pasar Nantikan Pernyataan Gubernur The Fed
Pedagang secara dramatis meningkatkan taruhan mereka untuk kenaikan suku bunga 50 basis poin pada Maret setelah komentar Powell, dengan pasar uang berjangka terakhir memperkirakan peluang lebih dari 70% dari langkah tersebut, naik dari sekitar 31% sehari sebelumnya, menurut alat FedWatch, CME Group.
Banyak investor khawatir The Fed akan mempertimbangkan suku bunga yang lebih tinggi lebih lama dari perkiraan sebelumnya, "mendengarnya langsung dari Powell sedikit berbeda dengan menyimpulkannya dari data," kata Chris Zaccarelli, kepala investasi di Independent Advisor Alliance.
"Dari sudut pandang risiko, investor harus menghitung ulang keinginan mereka untuk berinvestasi dengan paradigma baru ini," kata Adam Sarhan, kepala eksekutif 50 Park Investments, yang berbasis di Orlando, Florida.
"Ini adalah kesadaran bahwa Fed akan berbuat salah dengan menjadi lebih hawkish."
Powell, yang akan memberikan kesaksian lagi pada Rabu di depan Komite Jasa Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat, juga menambahkan bahwa Fed tidak akan mempertimbangkan untuk mengubah target inflasi 2,0% dan pasar kerja tidak menunjukkan bahwa penurunan ekonomi sudah dekat.
Para pedagang membalikkan taruhan untuk mendukung kenaikan suku bunga 50 basis poin bulan ini, Scott Ladner, kepala investasi di Horizon Investments, mengatakan besarnya kenaikan akan bergantung pada data penggajian yang akan datang dan angka inflasi.
Tetapi John Lynch, kepala investasi untuk Wealth Management Comerica berpendapat dengan tenaga kerja dan konsumsi yang menunjukkan kekuatan sejauh ini, investor seharusnya memperkirakan nada Powell yang lebih hawkish.
Sementara itu, imbal hasil surat utang AS dua tahun, yang paling mencerminkan ekspektasi suku bunga jangka pendek, mencapai 5,0% untuk pertama kalinya sejak Juli 2007.
Meningkatnya imbal hasil obligasi cenderung membebani valuasi ekuitas, terutama saham pertumbuhan dan teknologi, karena suku bunga yang lebih tinggi mengurangi nilai arus kas masa depan.
Pergerakan saham individu yang besar termasuk penurunan 14,5% untuk Rivian Automotive setelah pembuat mobil listrik itu mengumumkan rencana untuk menjual obligasi senilai US$1,3 miliar.
Dick's Sporting Goods menguat 11% setelah pengecer itu memperkirakan laba tahunan di atas perkiraan Wall Street dan lebih dari dua kali lipat untuk dividen kuartalannya.
Saham Tesla Inc ditutup turun 3,0%, gagal naik setelah CEO Elon Musk mengatakan pada konferensi investor bahwa dia melihat jalan yang jelas untuk memproduksi kendaraan yang lebih kecil dengan setengah biaya produksi Model 3.
Di bursa AS, 11,17 miliar saham berpindah tangan, naik dari rata-rata 10,98 miliar untuk 20 sesi terakhir. (Z-3)
Sinyal pemangkasan suku bunga The Fed dalam waktu dekat menjadi perhatian bagi Bank Indonesia.
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (31/7) ditutup menguat saat pasar menunggu kebijakan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) atau Fed Funds Rate.
IHSG dibuka menguat 59,46 poin atau 0,85% ke posisi 7.030,20. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 12,33 poin atau 1,41% ke posisi 883,75.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 47,04 poin.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (30/7) ditutup merosot menjelang pengumuman hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) AS.
Profesionalisme adalah kunci utama dalam mengembangkan BUMN agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (29/7) sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup menguat 0,72 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/7) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor energi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved