Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
GENERASI milenial berusia 26-30 tahun menjadi penerima bantuan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) terbanyak selama kuartal II 2022. Tercatat, 33.249 unit bantuan FLPP diberikan untuk rentang usia tersebut.
Komisioner BP Taper Adi Setianto menyebut pihaknya telah menyalurkan dana FLPP untuk 101.492 unit senilai Rp11,27 triliun hingga 4 Juli 2022. Nilai ini sudah mencapai 44,91% dari target penyaluran yang ditetapkan Kementerian Keuangan kepada BP Tapera.
“Dana FLPP tembus sebesar Rp11,27 triliun untuk membiayai 101.492 unit rumah. Penerimaan didominasi oleh penerima usia 26 hingga 30 tahun,” ungkap Adi dalam keterangannya, Senin (11/7).
Baca juga: Rumah Harga Rp300 Jutaan Jadi Incaran Kaum Milenial
Selain usia 26-30 tahun, penerima usia 19-25 tahun mengikuti dengan total penyaluran sebanyak 30.536 unit. Lalu, usia 31-35 tahun sebanyak 17.273 unit, jenjang usia 36-40 tahun sebanyak 10.413 unit, serta sisanya di atas 40 tahun sebanyak 8.086 unit.
Adapun penerima dana FLPP didominasi masyarakat dengan status pekerja swasta sebanyak 93.010 orang. Berikut, pegawai negeri sipil (PNS) sejumlah 4.011 orang dan TNI/Polri sebanyak 2.536 orang.
Baca juga: Permintaan Meningkat, Pengembang Kebut Bangun Rumah Subsidi
Sebelumnya, BP Tapera mencatat realisasi FLPP hingga 30 Juni 2022 sebanyak 99.557 unit, dengan nilai Rp11,06 triliun atau 44,05% dari target tahun ini.
“Semester I 2022, kami ditargetkan menyalurkan dana FLPP sebanyak 41% dari 226 ribu unit. Alhamdulillah, telah tersalurkan 44,05% dari target yang ditetapkan,” imbuh Adi.
Lima bank tertinggi dari sisi penyaluran, yakni BTN baik konvensional maupun Syariah sebanyak 65.882 unit. Kemudian diikuti BNI sebanyak 9.311 unit, BRI sebanyak 8.831 unit dan BJB sebanyak 4.290 unit, serta BSI sebanyak 3.157 unit.(OL-11)
pemerintah harus segera menambah kuota Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi dari Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk 2024.
RSIJ Sukapura merupakan fasilitas kesehatan dengan kapasitas 185 bed, layanan IGD, rawat inap, rawat jalan, hemodialisis, dan bank darah.
Rumah subsidi disediakan untuk masyarakat berpenghasilan rendah di sejumlah wilayah di Jawa Tengah.
Pelaku usaha properti di Provinsi Aceh mendesak agar perbankan konvensional diizinkan kembali beroperasi di wilayah tersebut.
Sebanyak 497 unit rumah subsidi berkualitas dibangun di wilayah Soreng Bandung untuk membantu program satu juta rumah milik pemerintah.
KREDIT perumahan rakyat (KPR) subsidi tumbuh cukup tinggi di tahun ini. Namun, kuota KPR subsidi diprediksi akan segera habis di Agustus nanti.
BP Tapera menyelenggarakan evaluasi kinerja bank penyalur Pembiayaan Tapera Periode 1 dan FLPP Periode Q-2 Tahun 2024 pada 22-23 Juli 2024 di Jakarta.
Kepastian kuota tambahan FLPP juga berhubungan dengan kepercayaan publik terhadap program pemerintahan mendatang.
Pemerintah sedang berupaya mendorong terbentuknya dana abadi perumahan untuk mengatasi backlog rumah yang saat ini mencapai 12,7 juta unit.
Kuota pembiayaan rumah bersubsidi pada 2024, sebanyak 166 juta unit, diperkirakan akan habis pada Agustus mendatang.
Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) memberikan penjelasan terkait kecilnya jumlah pengembalian simpanan peserta Tapera
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved