Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Indonesia Jajaki Pelayaran Langsung ke Brunei Darussalam

Insi Nantika Jelita
05/11/2021 17:22
Indonesia Jajaki Pelayaran Langsung ke Brunei Darussalam
Ilustrasi.(Antara/Masuki M.)

INDONESIA tengah menjajaki peluang pelayaran langsung afau direct shipping dan pelaksanaan angkutan udara penumpang serta barang ke Brunei Darussalam. Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat bertemu dengan Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam Sujatmiko, Jumat (5/11).

"Untuk itu perlu digali lebih dalam potensi pasar dari Brunei Darussalam yang bisa ditawarkan guna menarik minat perusahaan pelayaran," ucap Menhub dalam keterangan resmi. Terkait dengan pelayaran langsung, Menhub mengungkapkan beberapa perusahaan pelayaran nasional dikatakan memiliki potensi untuk mendukung pelaksanaan pelayaran langsung antarkedua negara untuk pemenuhan komoditas ekspor dan impor.

Dia juga menjelaskan saat ini tengah disusun Nota Kesepakatan Bersama/MoU terkait pengiriman dan pelabuhan (shipping and ports) yang menjadi dasar pelayaran kedua negara. "Saat ini tengah dibahas pula MoU untuk saling mengakui sertifikasi dan pelatihan untuk pelaut yang berasal dari kedua negara. Diharapkan MoU ini dapat segera disepakati dan bisa bermanfaat untuk kedua negara," tutur Budi.

Kemenhub menjelaskan konektivitas laut antara Indonesia dan Brunei juga telah diakomodasi dalam kerja sama sub regional Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Filipina timur ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA). Konektivitas ini disebut membuka beberapa pelabuhan di Indonesia yaitu Balikpapan, Banjarmasin, Bitung, Jayapura, Makassar, Nunukan, Pantoloan, Parepare, Pontianak, Sorong, Tarakan, dan Ternate.

Baca juga: Indonesia Re Teken Kerja Sama dengan Etihad Credit Insurance

Terkait pelaksanaan angkutan udara baik penumpang maupun barang, Menhub menuturkan, kedua negara telah memiliki kesepakatan dalam kerangka kerja sama ASEAN Open Skies. Kebijakan tersebut membuka Bandara Bandar Sri Begawan di Brunei Darussalam dan sejumlah bandara di Indonesia yaitu Jakarta, Medan, Surabaya, Denpasar, dan Makassar. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu
Berita Lainnya