Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
HARGA emas menguat di akhir perdagangan Senin atau Selasa pagi WIB (2/11), terangkat oleh melemahnya dolar dan ekuitas memangkas kenaikannya, dengan fokus sekarang pada jadwal Federal Reserve AS untuk menarik kembali langkah-langkah stimulusnya pada pertemuan penting minggu ini.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, terdongkrak 11,9 dolar AS atau 0,67 persen, menjadi ditutup pada 1.795,80 dolar AS per ounce. Akhir pekan lalu, Jumat (29/10/2021), emas berjangka anjlok 18,7 dolar AS atau 1,04 persen menjadi 1.783,90 dolar AS.
Emas berjangka terkerek 3,8 dolar AS atau 0,21 persen menjadi 1.802,60 dolar AS pada hari Kamis (28/10), setelah menguat 5,4 dolar AS atau 0,3 persen menjadi 1.798,80 dolar AS pada hari Rabu (27/10), dan merosot 13,4 dolar AS atau 0,74 persen menjadi 1,793,40 dolar AS pada hari Selasa (26/10).
"Ini sebagian besar karena pergerakan dolar," kata Edward Moya, analis pasar senior di broker OANDA.
Ia melanjutkan, "Anda akan melihat posisi terbatas yang mengarah ke The Fed. Akan tetapi, saat ini beberapa sinyal bullish akan bergabung untuk emas dan itu pada akhirnya akan membantu emas dalam jangka panjang."
Ekuitas AS, yang kinerja kuatnya menurut Moya telah mengurangi permintaan aset safe-haven emas, memangkas beberapa kenaikannya pada hari Senin (1/11).
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang pesaingnya sedikit melemah, membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya.
Data ekonomi yang dirilis pada hari Senin (1/11) juga mendukung emas. Indeks pembelian manajer (PMI) manufaktur IHS Markit turun menjadi 58,4 pada bulan Oktober, berkurang 2,3 poin dari 60,7 pada bulan September dan di bawah ekspektasi pasar untuk indeks di 59,2.
Sementara itu, Institute for Supply Management (ISM) menyebutkan indeks aktivitas manufaktur turun ke angka 60,8 persen pada bulan Oktober, 0,3 poin persentase di bawah 61,1 persen pada bulan September.
Federal Reserve AS, yang akan mengakhiri pertemuan 2 hari pada Rabu (3/11) diperkirakan akan mengatakan mulai mengurangi pembelian obligasi, sebuah tanda bahwa bank sentral melihat ekonomi AS pulih meskipun fokusnya pada petunjuk tentang kenaikan suku bunga.
"Kami membutuhkan udara segar untuk masuk ke pasar dan pertemuan Fed minggu ini bisa menjadi peristiwa seperti itu, sampai saat itu pasar akan melayang," kata Ole Hansen kepala strategi komoditas di Saxo Bank di Kopenhagen.
Pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga cenderung mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik, meningkatkan peluang kerugian memegang emas tanpa bunga.
Pasar fisik emas ritel menguat secara signifikan di tempat-tempat seperti India dan Cina. Meskipun jarang, permintaan tersebut dapat mendukung harga emas juga, kata analis StoneX, Rhona O'Connell.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 12,4 sen atau 0,52 persen, menjadi ditutup pada 24,073 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman pada bulan Januari naik 46,6 dolar AS atau 4,57 persen menjadi ditutup pada 1,067,30 dolar AS per ounce. (Ant/OL-13)
Baca Juga: BMKG: Sore Hari Hujan dan Petir di Jaksel, Jakbar dan Jaktim
Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Antam) melesat signifikan yakni sebesar Rp21.000 per gram, pada Kamis (1/8). Dengan penaikan itu, harga emas Antam kini menjadi Rp1.433.000 per gram.
Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) yang dipantau dari laman Logam Mulia, Rabu (31/7) pagi, naik Rp12.000 per gram, sehingga menjadi Rp1.412.000 per gram.
Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) yang dipantau dari laman Logam Mulia, Selasa (30/7) pagi, turun sebesar Rp2.000 per gram, sehingga menjadi Rp1.400.000 per gram
Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) yang dipantau dari laman Logam Mulia, Sabtu (27/7) pagi, naik Rp10.000 per gram, sehingga menjadi Rp1.396.000 per gram.
Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) yang dipantau dari laman Logam Mulia, Jumat (26/7) pagi, turun sebesar Rp14.000 menjadi Rp1.386.000 per gram.
Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) yang dipantau dari laman Logam Mulia, Kamis (25/7) pagi, turun sebesar Rp6.000 per gram, sehingga menjadi Rp1.400.000 per gram.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (31/7) ditutup menguat saat pasar menunggu kebijakan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) atau Fed Funds Rate.
Pada awal perdagangan Rabu (31/7) pagi, rupiah tergelincir 17 poin atau 0,10% menjadi Rp16.317 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.300 per dolar AS.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (30/7) ditutup merosot menjelang pengumuman hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) AS.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin (29/7) ditutup menguat seiring pasar memperkirakan inflasi domestik Juli 2024 melandai.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat (26/7) ditutup melemah setelah rilis data klaim pengangguran awal mingguan Amerika Serikat (AS) lebih rendah dari perkiraan.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (25/7) ditutup merosot di tengah sentimen risk off di pasar karena meningkatnya kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved