Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
SETELAH sukses membawa perusahaan di bidang food and beverage (F&B) melantai di bursa saham pada kuartal I/2021, PT Satu Global Investama (SGI), perusahaan financial advisor dan investment, tengah menyiapkan kembali dua emiten baru yang siap melakukan Initial Public Offering. Dua calon emiten itu bergerak di bidang olahraga dan logistik & pelayaran. Dengan demikan SGI berhasil merampungkan targetnya di tahun 2021 dengan membawa tiga perusahaan melantai di bursa saham.
Menurut CEO & Co-Founder Satu Global Investama Calvin Lutvi, pihaknya senang dengan antusias berbagai perusahaan untuk melakukan IPO. Karena itu tetap optimistis di masa pandemi ini.
Baca juga: Bukalapak Mau IPO, Harga Perdana Rp750 per Lembar Saham
“Saya selalu menekankan banyak sekali manfaat yang akan didapat oleh perusahaan jika melakukan IPO, salah satunya dana yang diraih bisa digunakan untuk merealisasikan rencana perusahaan dalam meningkatkan kinerja bisnisnya. Seperti dua calon perusahaan ini yang sedang kami persiapkan melantai di bursa saham pada kuartal II/2021 & kuartal III/2021, yang untuk emiten olahraga kami menargetkan dapat meraih dana publik sebesar Rp350 miliar. Lalu untuk emiten logistik & pelayaran yang memiliki nilai valuasi perusahaan mencapai Rp1,2 triliun, perseroan berencana melepas 25-30% sahamnya ke publik dengan menargetkan raihan dana sebesar Rp300-400 miliar. Untuk kedua perusahaan itu, kami sudah memiliki strategic investor asing yang telah siap menjadi standby buyer,” ujar Calvin.
“Hal yang paling utama adalah sebuah perusahaan perlu mempersiapkan rencana jangka panjang bisnis sebelum nantinya resmi mendapatkan dana segar dari publik. Kami dari SGI sangat memperhatikan hal tersebut, karena tidak semua perusahaan dapat melakukan IPO, hanya perusahaan yang memiliki komitmen jangka panjang serta tanggung jawab besar terhadap publik."
"Dua calon emiten yang akan kami antarkan melantai di bursa ini sudah memenuhi seluruh kriteria menjadi perusahaan terbuka dengan memiliki rencana penggunaan dana yang jelas dan pengembangan perusahaan jangka panjang secara jelas,” kata Calvin lagi.
Ia menjelaskan penggunaan dana tersebut untuk emiten olahraga digunakan untuk kebutuhan utama klub, yaitu renovasi training centre, membangun mes pemain, serta membuka outlet merchandise di beberapa kota. Adapun untuk emiten logistik & pelayaran akan menggunakan dana untuk melakukan ekspansi bisnis yaitu pembelian kapal untuk penambahan armada baru perseroan serta membangun pelabuhan khusus.
“Dengan membawa dua perusahaan akan melantai di bursa saham, SGI bangga dapat mendukung program pemerintah sekaligus membantu perusahaan berskala kecil hingga menengah melantai di bursa dan menjadi perusahaan berskala besar di pasar modal Indonesia. Kami berharap, dua emiten yang akan kami bawa melantai di bursa ini dapat meramaikan bursa saham Indonesia, dan tentunya semakin banyak perusahaan yang akan go public. Kami juga optimistis, di tengah kondisi perekonomian Indonesia yang sedang menghadapi pandemi covid-19, kami tentunya berharap Indonesia mampu melewati kondisi ini secepat mungkin agar seluruh masyarakat dapat sehat, dan roda perekonomian kembali berjalan dengan baik.” ujar Calvin. (RO/A-1)
Profesionalisme adalah kunci utama dalam mengembangkan BUMN agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 47,04 poin.
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (29/7) sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup menguat 0,72 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/7) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor energi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved