Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BEBERAPA pekan menjelang puasa dan Hari Raya Lebaran tahun ini tidak sedikit ritel mengalami penurunan pendapatan, terutama untuk mereka yang memiliki offline store. Bahkan, ada pula yang harus sampai gulung tikar semenjak pandemi covid-19 melanda Indonesia.
Fenomena ini sudah tak asing lagi selama setahun terakhir di saat periode puasa Ramadan dan Lebaran menjadi tidak seramai dulu untuk bisnis ritel. Namun, sejak kehadirannya di Indonesia pada Agustus 2020 kala pandemi covid-19 masih sangat baru, perusahaan ritel IUIGA justru terus tumbuh.
IUIGA hadir dengan konsep bisnis yang menyediakan produk home living premium langsung dari pabrikan original design manufacturer (ODM) dengan harga transparan. Dengan kerja keras yang konsisten dalam memperkenalkan brand ke masyarakat, terbukti IUIGA mendapatkan feedback yang baik dan positif sehingga saat ini tercatat sudah memiliki 4 toko yang tersebar di Jabodetabek dan masih akan terus bertambah hingga akhir tahun ini.
"Kondisi pandemi membuat adanya pembatasan aktivitas mudik pada Lebaran tahun ini. Hal ini membuat perayaan Lebaran banyak dilakukan bersama keluarga di rumah masing-masing yang mendorong meningkatnya permintaan produk rumah. Menawarkan pengalaman berbelanja secara online dan teknologi pembayaran tanpa kasir di seluruh outlet IUIGA juga membuat kami dapat memberikan kenyamanan bagi konsumen di kondisi pandemi. Pada Mei saja, IUIGA mampu mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 75,8%, naik jika dibandingkan dengan April 2021," ujar William Firman, Managing Director IUIGA Indonesia, dalam keterangannya, Kamis (3/6).
Bisnis model ODM yang dimiliki IUIGA merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilannya di Indonesia. Bermitra dengan lebih dari 600 pabrik ODM dari merek ternama, IUIGA dapat memastikan kualitas produk yang dihasilkan sama baiknya dengan merek premium yang sudah berada di pasar.
Baca juga: Tren Pengguna Kosmetik Meningkat, Indonesia Siap Ambil Peluang
Produk ini kemudian didistribusikan secara langsung oleh IUIGA tanpa melalui pihak ketiga untuk memastikan biaya yang efisien. Hal ini membuat IUIGA mampu menawarkan harga yang lebih terjangkau jika dibandingkan dengan produk serupa dari merek premium.
Selain itu, transparansi harga ini membuat IUIGA menjadi satu-satunya ritel yang memberikan informasi produk kepada konsumen secara lengkap mulai dari profit sampai harga komparasi dari merek premium yang menggunakan pabrikan yang sama.
"Dengan menggunakan bisnis model ODM, IUIGA memotong jalur distribusi konvensional dan memberikan value for money yang lebih baik kepada konsumen. Harga jual produk IUIGA di kisaran 1,25 sampai 2,5 kali harga pokok produksi sedangkan merek premium di pasar bisa sampai 8-15 kali," lanjut William.
Sebagai pelopor bisnis model ODM di Asia Tenggara, IUIGA telah banyak dikenal melalui produk-produk rumah yang tahan lama dan bermanfaat dengan harga terjangkau. Desain produk yang unik dan minimalis dengan dominasi warna putih juga telah menjadi salah satu ciri khas IUIGA. Tidak seperti produk ritel lainnya, semua produk IUIGA juga memiliki free exchange atau refund selama 30 hari dan garansi produk mulai 1 tahun hingga 20 tahun.
"Kami bersyukur masih dapat bertumbuh dan melakukan ekspansi bisnis di situasi sulit seperti sekarang khususnya untuk industri ritel. Melalui dukungan inovasi teknologi yang dimiliki IUIGA, kami berkomitmen untuk selalu menghadirkan produk rumah berkualitas dengan pengalaman berbelanja yang nyaman dan aman," pungkas William. (RO/S-2)
Program Mini Kopdar #BisaLebih Bermakna, sebuah ruang diskusi antara OrderOnline dan penggunanya.
Sebagai platform paling baru WowBox menawarkan cara baru bagi pengguna dalam hal berbelanja
Kemunculan Wowbox turut meramaikan persaingan di dunia e-commerce dengan aplikasi-aplikasi yang sudah ada sebelumnya.
DIREKTUR Ekonomi Digital Celios, Nailul Huda menegaskan bahwa aplikasi Temu akan sulit untuk bisa diluncurkan di Indonesia.
Perkembangan teknologi telah mengubah cara untuk melakukan banyak hal, termasuk cara berbelanja
Para gamers bisa menghasilkan uang dengan bermain games di aplikasi, melalui video streaming dan mengikuti kompetisi dari tingkat lokal, nasional, dan internasional.
Penandatanganan perjanjian kerja sama ini diharapkan dapat menjadi sinergitas dalam pembelajaran pendidikan vokasi dengan kebutuhan di industri, terutama industri ritel.
Permendag Nomor 8 Tahun 2024 dinilai membuat kekhawatiran pada sektor ritel brand global yang masuk Indonesia secara resmi.
KETUA Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja menyayangkan peraturan dari pemerintah yang tidak bisa menyelesaikan permasalahan impor ilegal.
Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) secara tegas menolak pasal tembakau dalam Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Kesehatan.
CSAP perusahaan yang bergerak di bidang distribusi bahan bangunan, barang konsumen, dan kimia, serta jaringan ritel modern, mencatat pendapatan sebesar Rp16,45 triliun pada 2023.
Indoritel terus melakukan ekspansi pada entitas anak (FiberStar) dan entitas asosiasi (Indomaret, FAST, dan ROTI).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved