Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PT Panca Mitra Multiperdana Tbk, perusahaan yang bergerak di sektor konsumen berbasis ekspor, khususnya pada sektor pengolahan udang resmi mencatatkan saham perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia melalui skema Penawaran Umum Perdana Saham atau initial public offering (IPO).
Emiten yang akan menggunakan kode saham PMMP ini akan menjadi perusahaan tercatat ke-50 sepanjang 2020 di Bursa Efek Indonesia (BEI).
PMMP menawarkan sebanyak 353.000.000 saham, atau setara 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga penawaran sebesar Rp336 per saham.
Melalui Penawaran Umum, PMMP akan meraup dana sebesar Rp118,6 miliar, dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp790 miliar. PT Panca Mitra Multiperdana Tbk menunjuk PT Sinarmas Sekuritas dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Direktur Utama PMMP Martinus Soesilo menyampaikan bahwa langkah IPO menjadi bukti komitmen perusahaan kepada para stakeholders dan rekanan usaha.
"IPO ini merupakan langkah untuk melakukan ekspansi usaha yang bertujuan untuk peningkatan kinerja perseroan, terutama melalui pembangunan konstruksi pabrik baru (pabrik ke-8), untuk meningkatkan kapasitas produksi dan juga untuk menambah varian produk yang akan dipasarkan," ujarnya.
"Pembangunan pabrik ke-8 kami, rencananya akan mulai Januari 2021. Lahannya pun sudah siap. Sehingga kami dapat langsung memulai pembangunan pada bulan depan,” tambah Martinus pada keterangan persnya, Jumat (18/12).
Rencananya, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk akan menggunakan sekitar 66,5% dana yang diraih untuk belanja modal berupa pembangunan konstruksi pabrik baru (pabrik ke-8), serta pembelian mesin beserta fasilitas penunjangnya untuk meningkatkan produksi pre-fried breaded product.
Sisanya sekitar 33,5 % akan digunakan untuk modal kerja pembelian bahan baku udang dan bahan baku pelengkap untuk produksi produk. Di tengah pandemi covid-19 yang melanda Indonesia, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk masih mampu menghasilkan kinerja yang baik, dengan kenaikan volume penjualan sebesar 14% (YoY) per Juni 2020.
Selain itu, penjualan Perseroan mencapai US$83 juta pada Juni 2020, atau naik sebesar US$9,3 juta atau 12,6% dari penjualan Juni 2019 yang tercatat pada US$74 juta. (E-3)
Profesionalisme adalah kunci utama dalam mengembangkan BUMN agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 47,04 poin.
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (29/7) sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup menguat 0,72 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/7) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor energi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved