Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Gemuk, Struktur Direksi Bank Syariah Indonesia

DESPIAN NURHIDAYAT
12/12/2020 05:50
Gemuk, Struktur Direksi Bank Syariah Indonesia
MERGER BANK SYARIAH BUMN: Nasabah mengambil uang di ATM Bank Syariah Mandiri, Jakarta, Rabu (14/10/2020)(ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.)

TAHAPAN penggabungan bank-bank syariah milik BUMN terus berjalan. Nama bank hasil penggabungan usaha PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS), PT Bank Syariah Mandiri (BSM),
dan PT Bank BNI Syariah (BNIS) disepakati merupakan Bank Syariah Indonesia.

Pascamerger, bank hasil penggabungan akan memiliki susunan kepengurusan yang diperkuat 10 direksi. Namanama tiap direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah (DPS) bank hasil penggabungan akan dibahas dalam RUPSLB BRIS pada 15 Desember 2020.

Adapun 10 posisi direksi yang akan mengelola jalannya usaha bank hasil penggabung an terdiri atas direktur utama, dua posisi wakil direktur utama, dan masing-masing satu direktur
wholesale & transaction banking, retail banking, sales & distribution, information technology & o perations, risk management, compliance & human capital, serta fi nance & strategy.

Bila dilihat jumlah direksi sebanyak 10 orang ini melonjak jauh dari posisi yang ada sebelumnya, yakni 5 orang di BRIS dan BNIS, dan 8 orang di BSM.

Gemuknya jajaran direksi di Bank Syariah Indonesia itu dianggap wajar oleh pengamat ekonomi Piter Abdullah. Menurutnya, bertambahnya jumlah direksi untuk mengakomodasi
banyak hal.

Hal senada diungkapkan peneliti ekonomi syariah dari Centre of Islamic Banking, Economics, and Finance (CIBEF) Fauziah Rizki Yuniarti. Ia melihat jumlah direksi mencapai
10 itu cenderung mengadopsi struktur yang ada di BSM. Hanya bertambah di jajaran wakil direktur utama.

“Keberadaan wakil direktur utama adalah hal wajar di bank-bank konvensional besar lainnya. Sejauh jelas akan roles and responsibilites-nya, saya rasa sah-sah saja,” ujarnya.

Identitas yang kuat


Ketua Project Management Office Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN Hery Gunardi mengatakan, seluruh proses dan tahapan-tahapan merger akan terus dikawal hingga penggabungan ketiga bank syariah BUMN selesai dilakukan.

Dia memastikan segala rencana perubahan dan penyesuaian operasional telah sesuai dengan tujuan dan kegiatan operasional bank hasil merger, yang memiliki visi menjadi top
10 bank syariah terbesar di dunia dalam 5 tahun ke depan dan sebagai top 10 bank terbesar di Indonesia.

“Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, entitas baru ini tentu memerlukan identitas yang kuat dan direksi yang berpengalaman untuk menjalankan operasionalnya.

Dengan direksi yang akan diisi orang-orang berpengalaman di bidangnya, visi Bank Syariah Indonesia untuk menjadi salah satu bank syariah terbesar di dunia akan semakin mantap
dan yakin bisa kita wujudkan,” ujar Hery.

Sementara itu, Direktur Utama BRI Syariah Ngatari menambahkan sejumlah tahapan yang masih harus dilalui hingga penggabungan tiga bank ini tuntas, akan dilakukan secara saksama sesuai regulasi yang berlaku.

“Identitas baru ini semakin memicu semangat kami untuk menuntaskan merger dan integrasi sebaik mungkin, dan mulai beroperasi memenuhi segala kebutuhan nasabah dan masyarakat,” ujar Ngatari.

Direktur Utama Bank BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo menuturkan, penetapan nama dan struktur kepengurusan baru bagi bank hasil penggabungan sejalan dengan upaya pemerintah membentuk ekosistem halal serta mendorong perkembangan ekonomi syariah di Indonesia. (Ins/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya