Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PERUSAHAAN teknologi finansial (fintech) berbasis pinjaman antar pihak (P2P lending), Akseleran berhasil membawa UKM asal Balikpapan, Kalimantan Timur, PT Transkon Jaya Tbk untuk melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 27 Agustus mendatang.
Melalui IPO ini, calon emiten yang akan menggunakan kode saham TRJA tersebut akan meraup dana segar sebesar Rp93,75 miliar.
Chief Credit Officer & Co-Founder Akseleran Christopher Gultom menyambut gembira atas keberhasilan PT Transkon Jaya yang menjadi perusahaan pertama yang IPO melalui pipeline Bursa Efek Indonesia perwakilan Kalimantan Timur. Menurutnya, Akseleran bangga sebagai fintech P2P Lending yang selama ini selalu mendukung dalam penyaluran pinjaman usaha kepada PT Transkon Jaya Tbk sejak Maret 2018.
“Ketika ada UKM yang selama ini kami dukung penuh terkait permodalan usaha dan akhirnya dapat melantai di Bursa Efek Indonesia tentu ini tidak hanya menjadi prestasi bagi Akseleran melainkan juga industry P2P Lending di Indonesia yang menunjukkan mampu memberikan akses keuangan sebesar-besarnya bagi pertumbuhan bisnis UKM," kata Christoper dalam keterangan tertulisnya.
Christopher mengungkapkan, Transkon pertama kali memperoleh permodalan usaha untuk kelansungan bisnisnya dalam jasa penyediaan kendaraan dari Akseleran sebesar Rp200 juta dan secara kumulatif dari Maret 2018 sampai saat ini sudah mencapai total sebesar Rp41,91 miliar baik yang melalui Akseleran langsung maupun lending partner Akseleran dengan rasio keterlambatan pembayaran (NPL) ke Akseleran 0%.
Selain itu, dia menjelaskan, tidak menutup kemungkinan ke depan akan ada UKM-UKM binaan Akseleran lainnya yang juga menjadi perusahaan terbuka mengikuti jejak PT Transkon Jaya.
Baca juga : Alibaba Bukukan Kenaikan Pendapatan 34 Persen
Oleh karena itu, Christopher menegaskan, Akseleran akan terus berkomitmen untuk mengakomodasi para pelaku usaha lainnya di seluruh Indonesia agar dapat memperoleh pinjaman usaha yang berbasiskan invoice financing maupun pre-invoice financing dengan besaran mulai dari Rp200 juta hingga Rp2 miliar.
“Hingga pertengahan Agustus 2020, Akseleran sudah menyalurkan total pinjaman usaha secara kumulatif sebesar Rp1,38 triliun lebih kepada 2.200 peminjam dengan rasio NPL di angka sekitar 0,4% dari total penyaluran pinjaman,” ungkapnya.
Sekretaris Perusahaan PT Transkon Jaya Alex Syauta mengapresiasi Akseleran yang telah menjadi bagian penting dalam mendukung pertumbuhan bisnis perseroan hingga akhirnya dapat IPO. Dia menyatakan, perusahaan berencana menawarkan 375 juta saham ke publik dengan harga penawaran Rp250 per saham.
Dengan demikian, Alex mengatakan, perseroan akan meraup dana IPO sebesar Rp93,75 miliar. Adapun tujuan penggunaan dana IPO tersebut, dia menjelaskan, sekitar 70% untuk pengembangan usaha perseroan yaitu sebagai pembayaran uang muka pembelian kendaraan baru yang bertujuan disewakan sesuai kegiatan usaha utama perseroan dan 30% lagi untuk modal kerja dalam pembelian suku cadang, ban, dan oli.
“Kami berharap permodalan perseroan semakin kuat dan pertanggungjawaban perseroan kepada publik semakin kuat dengan adanya good corporate governance. Transkon juga berharap Akseleran dapat terus mengikuti perkembangan pendanaan Transkon mengingat struktur permodalan kami yang semakin kuat setelah IPO dan perlu diimbangi oleh penambahan dalam pembiayaan,” tambah Alex. (RO/OL-7)
Pihak yang paling dirugikan dari maraknya impor produk asing saat ini adalah industri kecil dan menengah (IKM), bukanlah usaha kecil dan menengah (UKM).
Seminar dan Workshop Sabang Go Digital ini diikuti ratusan peserta pelaku UMKM dan pariwisata yang ada di sekitar Kota Sabang.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki mengakui target digitalisasi UKM tidak akan tercapai di tahun ini.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan entitas anak membukukan peningkatan total kredit sebesar 15,5% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp850 triliun per Juni 2024.
Program Mini Kopdar #BisaLebih Bermakna, sebuah ruang diskusi antara OrderOnline dan penggunanya.
IPO sendiri merupakan sebuah langkah penggalangan dana yang digunakan oleh perusahaan melalui pasar modal, di mana perusahaan menjual sahamnya kepada publik untuk pertama kalinya.
Profesionalisme adalah kunci utama dalam mengembangkan BUMN agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 47,04 poin.
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (29/7) sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup menguat 0,72 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/7) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor energi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved