Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Faisal Basri: Cetak Uang Rp600 T Berhasil jika Dipimpin Dewa

Suryani Wandari Putri Pertiwi
18/5/2020 15:56
Faisal Basri: Cetak Uang Rp600 T Berhasil jika Dipimpin Dewa
Uang di salah satu bank di Braga, Jawa Barat, Senin (18/5/2020).(Antara)

EKONOM senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri menyatakan usulan Badan Anggaran DPR untuk mencetak uang sampai Rp600 triliun bukanlah opsi yang harus diutamakan untuk menangani dampak pandemi covid-19.

Ia mengatakan kebijakan itu akan berhasil jika Indonesia punya kepemimpinan yang bersih.

Baca juga:Omzet Anjlok 70%, Pedagang di Bali Tertolong Relaksasi Kredit

"Cetak uang bukan opsi yang harus dikedepankan. Cetak uang akan berhasil, kalau negara ini dipimpin para dewa, para malaikat yang enggak punya interest. Syaratnya harus demikian sangat ketat," kata Faisal dalam kuliah umum ISPE Lecture secara daring, Senin (18/5).

Ia justru mempertanyakan maksud lain di balik Badan Anggaran DPR untuk mencetak uang tersebut seperti mendapatkan tambahan anggaran.

"Coba para anggota dewan itu motifnya apa cetak uang? Supaya mereka punya bargaining position dengan pemerintah untuk dapat benefit dari sana. Misalnya tunjungan konstituen naik kan sudah saya izinkan cetak uang," tandasnya.

Ia menegaskan opsi semacam ini mempunyai konsekuensi yang besar lantaran dengan cetak uang artinya Indonesia bakal memiliki banyak dana sementara Indonesia belum memiliki kemampuan untuk mengalokasikan dana dengan baik.

Baca juga:Penyuluh dan Petani Kolaborasi dari On Farm Hingga Off Farm

"Kalau uang banyak, mengalokasikannya seperti apa? Sekarang saja babak belur bansos kan. Butuh pemerintah yang bersih," lanjutnya.

Ia mengatakan, cara mencetak uang untuk mengatasi masalah sebenarnya dilakukan pula oleh Indonesia saat Orde Lama dan juga Zimbabwe, namun selalu mengarah pada bencana lain. (Wan/A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya