Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Kabupaten Sigi Siap Menjamin Ketersediaan Pangan Selama Puasa

Mediaindonesia.com
22/4/2020 09:59
Kabupaten Sigi Siap Menjamin Ketersediaan Pangan Selama Puasa
Kendati pandemi Covid-19, Kelompok Tani Taipa Bengga di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulteng, tetap melaksanakan kegiatan panen padi.(Istimewa/Kementan)

DI tengah merebaknya pandemi virus korona atau Covid-19, Kelompok Tani Taipa Bengga di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) tetap melaksanakan kegiatan panen padi. Panen kali ini untuk varietas beras merah di Desa Porame, Kecamatan Kinovaro Kabupaten Sigi. Potensi panen seluas 10 Ha, dengan produktivitas 3,5 ton per hektare gabah kering giling (GKP). 

Firman, Ketua Kelompok Tani Taipa Bengga, mengatakan benih tersebut diperoleh secara swadaya. "Di sini banyak yang pilih varietas beras merah karena nilai jualnya lebih tinggi dibanding beras biasa  harganya saat ini di pasaran sebesar Rp 12.000 per liter," ujarnya.

Masa tanam dilaksanakan sekali setahun karena waktu tanamnya lebih lama jika dibanding dengan beras biasa yang memerlukan waktu lebih dari 120 Hari. "Dan setelah panen biasanya kami tanami cabai atau kacang tanah," tambah Firman.

Penjualan beras merah ini langsung di penggilingan yang dijemput langsung oleh pembeli. Kelompok Tani Taipa Bengga yang beranggotakan 21 orang ini dalam melakukan kegiatannya selalu dikawal petugas penyuluh setempat. 

Lily Anggreani, yang selalu mendampingi petani, menyebutkan bahwa memang sudah menjadi kebiasaan petani di sini menanam beras merah. Namun saat ini baru setahun sekali, harapannya nanti bisa meningkat dua kali setahun dan setelah panen langsung tanam lagi.

Panen tidak hanya di lakasi ini, di lokasi lain di Kecamatan Kulawi Selatan tepatnya di Desa Lawua dilakukan pula kegiatan panen padi varietas Peluncur  di lahan anggota Kelompok Tani Karani Indah dengan  luas hamparan panen 16,25 Ha dengan produktivitas 3,5 ton/ha GKP dengan harga jual di pasaran Rp 9.000/kg.  

Wilayah lainnya di Desa Oloboju Kecamatan Sigi Biromaru juga melakukan panen padi varietas Mekongga di lahan anggota Kelompok Tani Wuno Ria dengan potensi panen 14 ha, dengan produktivitas 3,7 ton/ha GKP  dengan harga beras Rp.10.000/kg. 

Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulteng Trie Iriany menyatakan banyaknya wilayah panen di Sigi menunjukkan panen terus berlangsung baik yang di dataran tinggi, sedang ataupun rendah yang didampingi dan dikawal oleh Penyuluh wilayah binaan sekaligus melaporkan data panen.

"Apa yang disebutkan Bapak Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi memang terbukti dengan adanya panen dimana-mana," kata Trie Iriany.

Trie mengatakan hal ini sebagai upaya menjamin ketersediaan pangan strategis untuk memenuhi kebutuhan pangan 267 juta jiwa sebagai salah satu program utama Kementerian Pertanian (Kementan) yang selalu digaungkan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).

“Penyuluh pendamping harus tetap ke lapangan di tengah pandemi Covid-19 untuk memotivasi dan menyemangati petani agar terus menggenjot produksi pangan demi kecukupan pangan rakyat Indonesia,” ujar Mentan SYL.  

Namun penyuluh tetap harus waspada dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya seperti social distancing (jaga jarak) ketika berinteraksi dengan petani di lapangan, serta menggunakan masker.

Trie merasa salut dan bangga  kepada segenap jajaran dinas pertanian kabupaten dan kota dan para petugas serta penyuluh pertanian dilapangan

“Kita harus sadar bahwa apa yang dilakukan para pelaku utama di sektor pertanian,  terutama petani adalah pekerjaan yang mulia karena untuk kebutuhan pangan bagi manusia, khususnya Bangsa Indonesia. Mari kita berdoa agar semua  kita mendapat perlindungan dari Allah SWT ditengah mewabahnya Covid-19,” pungkasnya. (OL-09).



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya