Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Butuh 9 Juta SDM Digital, Kemenristek Gandeng Platform Digital

Atikah Ishmah Winahyu
18/2/2020 20:02
Butuh 9 Juta SDM Digital, Kemenristek Gandeng Platform Digital
Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro(Antara/M. Agung Rajasa)

MENGHADAPI perkembangan teknologi di era revolusi industri 4.0, Indonesia membutuhkan banyak sumber daya manusia (SDM) yang berkompetensi di bidang teknologi digital.

Berdasarkan penelitian Bank Dunia dan McKinsey, dalam rentang waktu 2015-2030 Indonesia membutuhkan 9 juta SDM digital atau sekitar 600 ribu orang setiap tahunnya.

Untuk mewujudkannya, Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) bekerja sama dengan platform dagang elektronik Shopee menggelar National Data Science Challenge 2020.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro mengatakan, kompetisi ini digelar untuk memperkenalkan dan menarik minat anak muda untuk terjun di dunia teknologi digital, khususnya data science.

“Indonesia akan membutuhkan lebih banyak lagi analis data. Saya yakin perusaahaan market platform yang harus rajin menjaga hubungan dengan konsumen akan sangat bergantung pada data analis ini,” kata Bambang Brodjonegoro dalam acara Media Gathering National Data Science Challenge 2020 Shopee di Gedung BPPT, Jakarta, Selasa (18/2).

Bambang juga berharap melalui kompetisi ini, akan semakin banyak analis data di Indonesia yang berkompetensi, mampu membuat analisa yang lebih tajam dan tepat sasaran, bahkan membantu pemerintah dalam membuat kebijakan.

Baca juga : Bea Cukai Manfaatkan Blockchain untuk Permudah Proses Perdagangan

Menurutnya, beberapa tahun ke depan big data akan menjadi sesuatu yang berharga, layaknya tambang emas, oleh sebab itu dibutuhkan SDM berkompetensi untuk mengelola big data.

“National Data Science Challenge ini diadakan supaya jika nanti market platform di Indonesia semakin banyak, kita tidak perlu lagi impor data analis dari luar. Kita upayakan tenaganya ada di Indonesia, didikan Indonesia dan sudah terbiasa melihat big data Indonesia,” imbuhnya.

Direktur Shopee Indonesia Handhika Jahja menambahkan, sebagai pelaku industri digital, Shopee sangat bergantung pada SDM yang berkompetensi di dunia teknologi digital untuk memajukan bisnis.

“Dari sisi data engineering, data science, dan data analitic adalah pondasi yang sangat penting bagi pelaku industri seperti kami. Kami melihat masih ada kesempatan untuk mengembangkan bersama edukasi dan pemberdayaan dari SDM untuk pelaku data-data ini,” terang Handhika.

Pendaftaran kompetisi National Data Science Challenge 2020 dibuka hingga 22 Februari 2020. Sedangkan pelaksanaan kompetisi yang ditargetkan dapat menjaring 3000 peserta ini akan digelar pada 21 Maret 2020 mendatang.

Sebelum kompetisi dimulai, Shopee juga akan menggelar pelatihan bagi para peserta baik kategori pemula dan lanjutan. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya