Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Komitmen tidak Jelas India bisa Hengkang dari RCEP

(Pra/E-2)
07/11/2019 05:40
Komitmen tidak Jelas India bisa Hengkang dari RCEP
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo(ANTARA FOTO/Fanny Octavianus/pd/13.)

INDIA masih menunjukkan komitmen yang tidak jelas dalam penyelesaian perundingan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP). Sikap tersebut membuat proses pembahasan menjadi terhambat dan penandatanganan kerja sama jadi tak menentu.

"India masih punya persoal-an. Mereka tidak bisa join kalau persoalan itu belum ditampung. Tapi, yang jadi masalah, kita semua tidak tahu persoalan mereka itu ada di mana," ujar Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, kemarin.

Padahal, Iman mengungkapkan India selalu hadir di dalam setiap perundingan. Tidak ada satu pun poin pembahasan yang dilaksanakan tanpa melibatkan delegasi India.

"Tidak ada rahasia-rahasia. Maka itu kami mau klarifikasi ke India, bagian mana yang dipermasalahkan," tanya dia.

Iman mengatakan sebanyak 15 negara lain yakni ASEAN, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru sudah memiliki komitmen yang kuat untuk segera menyelesaikan perundingan pakta perdagangan regional terbesar di dunia itu. Mereka merasa sudah melewati proses negosiasi yang sangat berat dalam tujuh tahun terakhir.

"Kalau ada satu negara yang masih mau utak-atik chapter yang sudah selesai dibahas, apa 15 negara lain mau? Bisa tujuh tahun lagi berunding," tuturnya.

Iman pun tidak menutup kemungkinan, jika tidak kunjung memiliki kesepahaman, India bisa saja keluar dari RCEP.

Seandainya itu terjadi, Indonesia tidak akan mengalami banyak kerugian. Kerugian terbesar malah akan dirasakan negara tersebut.

"Kita kan sudah punya Free Trade Agreement (FTA) ASEAN-India. Jadi tidak begitu khawa-tir soal akses pasar. Hanya saja, kalau bicara perluasan supply chain, India tidak akan masuk. Inti dari RCEP kan pendalaman dan perluasan supply chain," terangnya. (Pra/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya