Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Penanganan Luka yang Tepat Menurut Dokter Gia Pratama

Fathurrozak
12/7/2023 06:30
Penanganan Luka yang Tepat Menurut Dokter Gia Pratama
Selebritas Caca Tengker (kiri) dan dr. Gia Pratama (tengah) dalam konfrensi pers di Jakarta, Selasa (11/7/2023).(MI/ Fathurrozak)

AKTIVITAS di luar maupun di dalam ruangan memungkinkan kita mendapat luka terbuka. Sesuai namanya, luka terbuka merupakan jenis luka yang terpapar udara karena adanya kerusakan pada kulit tanpa atau disertai kerusakan jaringan di bawahnya. Luka ini bisa menyebabkan perdarahan dan terjadi infeksi.

 

Meski merupakan luka yang umum, tidak sedikit orang yang bingung tentang penanganan yang tepat. Terlebih, rasa panik akibat melihat darah dapat membuat orang semakin bingung untuk bertindak dengan benar.

 

Dokter yang juga penulis buku dan seleb twitter (selebtwit), dr,. Gia Pratama, memberikan langkah-langkah penanganan luka terbuka yang benar. Dalam konferensi pers yang digelar merek antiseptik Betadine di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, (11/7), dokter berusia 37 tahun ini mengungkapkan jika tidak panik memang merupakan hal pertama yang penting.

 

Setelah itu kita harus menghindari memegang luka secara langsung karena justru dapat menambah risiko infeksi akibat tangan kita yang tidak bersih. Sebab itu kita harus membersihkan tangan sebelum menangani luka.

 

“Untuk menanganinya, tangan kita itu kan penuh dengan bakteri. Jadi kalau langsung pegang lukanya, akan menambah jumlah bakteri di luka tersebut. Jadi harus bersih dulu tangannya. Kalau terjadi perdarahan tidak mengalir secara aktif, luka bisa dibersihkan dengan air mengalir lalu diberikan antiseptik (povidone iodine),” tuturnya.

 

Setelah pemberian antiseptik, luka harus ditutup. Namun, ia juga menekankan agar luka tidak terus menerus tertutup selama 24 jam. “Utamanya, jangan basah ketika luka tersebut ditutup. Karena akan terjadi regenerasi sel baru. Kalau basah, bisa menyebabkan munculnya bakteri yang mengganggu proses regenerasi sel baru,” tambahnya.

 

Namun, jika terjadi luka itu mengalami perdarahan aktif maka ia mengingatkan agar tidak penanganan dilakukan oleh tenaga kesehatan. ”Perlu dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan lebih lanjut dari tenaga kesehatan,” pungkasnya. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya