Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SELAMA beberapa dekade terkahir, puasa intermiten atau intermittent fasting menjadi strategi menurunkan berat badan yang populer di kalangan para pelaku diet.
Akan tetapi, sebuah studi yang ditulis Jordan Schueler, kandidat PhD di Departemen Ilmu Psikologi dan Otak di Texas A&M, menunjukkan puasa intermiten dapat meningkatkan risiko binge-eating dan gangguan makanan lainnya di masa depan.
Peneliti mengatakan Binge-eating merupakan kegiatan mengonsumsi makanan dalam porsi besar secara teratur dalam waktu singkat hingga perut terlalu kenyang (begah). Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Appetite itu mulai dikembangkan sejak 2019.
Schueler mengungkapkan informasi tentang efek psikologis dari puasa intermiten tergolong minim. Namun, secara medis bisa berdampak pada berat badan dan kolesterol.
"Saya tertarik untuk melihat bagaimana bentuk khusus dari diet terbatas waktu ini, orang mungkin mengabaikan isyarat lapar untuk waktu yang lama, itu juga dapat menyebabkan makan berlebihan," kata Schueler, Jumat (3/2).
Penelitian ini melibatkan 300 peserta dari kalangan mahasiswa sarjana sebagai sampel. Di antara peserta, 23,5% saat ini berpartisipasi dalam puasa intermiten, 16% pernah mencoba puasa intermiten dan 61% tidak pernah puasa intermiten sebelumnya.
Hasil menunjukkan peserta yang menjalani puasa intermiten pada masa lalu memiliki potensi terlibat dalam binge eating daripada peserta yang tidak pernah melakukan metode tersebut. Schueler mengatakan sistem apapun yang memaksa tubuh ke dalam pola makan yang tidak normal dapat berpotensi mengganggu perkembangan tubuh.
"Mereka yang menjalankan puasa intermiten mungkin bisa mengendalikan diri dalam mengonsumsi makanan," ujarnya.
Baca juga: Mengenal Diet Intermittent Fasting dan Caranya
Studi ini juga menemukan puasa intermiten cenderung tidak menyesuaikan dengan rasa lapar internal dan isyarat kenyang.
Namun, menurut Schueler, orang yang menjalankan puasa intermiten lazim mengalami rebound effect setelah pembatasan kalori yang parah, makan berlebihan terjadi. Rebound effect adalah produksi gejala negatif yang meningkat ketika efek terapi telah berlalu atau pasien tidak lagi merespons suatu terapi.
Temuan ini menunjukkan, meskipun puasa intermiten menjadi faktor seseorang untuk makan berlebihan saat sedang diet, hal itu kemungkinan memiliki efek yang bertahan lama pada hubungan seseorang dengan makanan. Sementara itu, ada beberapa jenis puasa intermiten namun semuanya mengikuti konsep yang sama, yaitu bergantian antara puasa dan makan.
Dengan pendekatan makan yang dibatasi waktu, pelaku diet hanya bisa mengisi perut selama jendela tertentu. Misalnya, dengan metode 16/8, orang tersebut berpuasa selama 16 jam dan kemudian dapat makan dalam rentang waktu delapan jam antara pukul 10.00 hingga pukul 18.00 WIB.
Sementara itu, beberapa ahli tidak menganggap puasa intermiten memiliki banyak manfaat penurunan berat badan jangka panjang dibandingkan pembatasan kalori standar.(M-4)
Untuk menjalankannya, kalian perlu melakukan hal-hal yang tidak berlebih. Diet yang aman untuk kesehatan bisa dilakukan dengan pola makan dan pola hidup sehat
Seorang neuropsikolog klinis dari New York Jennifer Wolkin mengatakan, melatih otak di pagi hari dapat meningkatkan ketangkasan berpikir dan mempermudah komunikasi dengan rekan kerja.
Diet Intermittent Fasting (IF) telah menjadi populer dalam beberapa tahun terakhir sebagai metode yang efektif untuk menurunkan berat badan
Berikut daftar makanan yang mengandung protein yang tinggi.
Selada air, meski sering kali diabaikan, sayuran ini memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang signifikan menurut pakar nutrisi.
Ingin menjadi vegan? Yuk pelajari terlebih dahulu risiko berikut.
Salah satu fungsi yang sangat berguna adalah pelacakan langkah. Penelitian menunjukkan bahwa menetapkan target langkah harian dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kematian dini.
Penerbitan PP Kesehatan ini akan mengancam keberlangsungan hidup 9 juta pedagang di pasar rakyat yang menyebar di seluruh Indonesia
Maka dari itu, kalian perlu menghilangkannya dengan beberapa cara di bawah ini. Cara mengatasinya pun tidak sulit dan bisa dilakukan sendiri.
Biasanya oatmeal ini dikonsumsi saat pagi hari untuk sarapan. Tidak heran oatmeal dikonsumsi sebelum memulai aktivitas, karena dalam kandungannya makanan ini memiliki nutrisi tinggi.
Dokter spesialis penyakit dalam Rudy Kurniawan mengatakan sarapan dengan karbohidrat tetap diperlukan untuk membantu mempersiapkan metabolisme tubuh.
Terlepas dari kemajuan dalam sektor kesehatan, masalah over treatment atau perawatan berlebihan tetap menjadi isu signifikan di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved