Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Para arkelolog belum lama ini menemukan lusinan gelas dan mangkuk di area mumifikasi (tempat pembalseman mayat di era Mesir kuno). Menurut hasil penelitian yang dirilis Rabu (1/2), penemuan sejumlah artefak ini telah membantu mengungkap bagaimana orang Mesir kuno mengawetkan mayat di era itu. Yang mengejutkan, beberapa bahannya diimpor dari Asia Tenggara.
Para peneliti juga mendeteksi resin pohon dari Asia, minyak cedar dari Lebanon, dan bitumen dari Laut Mati. Hal ini menunjukkan bahwa perdagangan global telah membantu proses pembalsem di Mesir untuk mendapatkan bahan-bahan terbaik dari seluruh dunia.
Orang Mesir kuno mengembangkan proses yang sangat maju untuk membalsem mayat. Mereka percaya bahwa jika mayat tetap utuh, dia akan mencapai alam baka.
Prosesnya memakan waktu hingga 70 hari. Termasuk untuk pengeringan tubuh jenazah dengan garam natron, dan mengeluarkan isi perutnya seperti paru-paru, usus, dan hati. Kemudian para pembalsem, didampingi para pendeta/dukun, membasuh jenazah dan menggunakan berbagai zat untuk mencegahnya membusuk. Tapi, bagaimana persisnya hal ini dilakukan sebagian besar tetap misteri.
Kini, tim peneliti dari Universitas Tuebingen dan Munich Jerman bekerja sama dengan Pusat Riset Nasional di Kairo, telah menemukan beberapa jawaban dengan menganalisis residu di 31 bejana keramik yang ditemukan di tempat mumifikasi Saqqara.
Dengan membandingkan residu dengan wadah yang ditemukan di kuburan yang berdekatan, mereka dapat mengidentifikasi bahan kimia apa yang digunakan.
Menjaga aroma
“Zat tersebut memiliki sifat antijamur dan antibakteri sehingga membantu melestarikan jaringan manusia dan mengurangi bau tidak sedap,” kata penulis penelitian, Maxime Rageot, pada konferensi pers.
Dalam proses pembalseman itu bagian kepala mayat mendapat perawatan paling banyak dengan tiga ramuan berbeda. "Kami telah mengetahui nama dari banyak bahan pembalseman ini sejak tulisan Mesir kuno diuraikan," kata Egyptologist Susanne Beck dalam sebuah pernyataan dari Tuebingen University.
"Tapi sampai sekarang, kami hanya bisa menebak zat apa yang ada di balik setiap nama itu,” imbuhnya.
Label yang tertera pada sejumlah bejana yang ditemukan itu juga membantu ahli Mesir Kuno mengatasi kebingungan tentang nama beberapa zat tersebut.
“Sedikit detail yang kami ketahui tentang proses mumifikasi sebagian besar berasal dari papirus kuno.
Dengan mengidentifikasi residu dalam mangkuk/bejana itu, para peneliti menemukan bahwa kata antiu, yang telah lama diterjemahkan sebagai mur atau kemenyan, sebenarnya bisa jadi merupakan campuran dari berbagai bahan.
Di Saqqara, mangkuk berlabel antiu adalah campuran minyak cedar, minyak juniper atau cemara dan lemak hewani.
Mendorong 'globalisasi'
“Penemuan ini menunjukkan bahwa orang Mesir kuno telah membangun pengetahuan luar biasa yang terakumulasi selama berabad-abad proses pengawetan mayat," kata Philipp Stockhammer, Geoantropologidari Institut Max Planck, Jerman.
“Misalnya, mereka tahu bahwa jika garam natron diambil dari tubuh, akan segera dikolonisasi oleh mikroba yang akan memakan kulit," katanya.
Stockhammer mengatakan salah satu temuan yang paling mengejutkan adalah adanya resin, seperti damar dan elemi, yang kemungkinan besar berasal dari hutan tropis di Asia Tenggara, serta pistacia, juniper, cemara, dan pohon zaitun dari Mediterania.
“Keragaman zat ini menunjukkan kepada kita bahwa industri pembalseman mendorong momentum untuk "globalisasi," kata Stockhammer.
Proses pembalseman diyakini telah mengambil keuntungan dari jalur perdagangan yang datang ke Mesir melalui Indonesia saat ini, India, Teluk Persia, dan Laut Merah sekitar tahun 2000 SM.
Penggalian yang dilakukan di Saqqara dipimpin oleh Ramadan Hussein, seorang arkeolog Universitas Tuebingen, yang meninggal tahun lalu sebelum penelitian tersebut dipublikasikan di jurnal Nature pada Rabu (1/2) lalu. (AFP/M-3)
Kunjungan Grand Syekh Al-Azhar ke pesantren Darunnajah tersebut dalam rangka memperkuat hubungan bilateral di bidang pendidikan Islam antara Indonesia dan Mesir.
PEMIMPIN kelompok pejuang Palestina, Hamas, Ismail Haniyeh mengadakan pembicaraan dengan Qatar, Mesir, dan Turki untuk meninjau perkembangan gencatan senjata di Jalur Gaza.
TERDAKWA kasus rudapaksa anak di bawah umur, Taha Mohamed Taha Ali Elatfy alias Tito bin Mohamed, warga negara Mesir, dijatuhi vonis hukuman 10 tahun penjara, Selasa (2/7).
Diharapkan hubungan UIII dan Al-Azhar semakin berkembang, terutama dalam bidang kerja sama akademik dan penelitian, demi meningkatkan kualitas Lembaga Pendidikan Tinggi Islam.
Hamas dan Jihad Islam Palestina telah menyatakan kesediaan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza, dengan mengajukan respons mereka kepada mediator Qatar dan Mesir.
Para menteri luar negeri dari Arab Saudi, Yordania, UEA, Qatar, dan Mesir mengungkapkan pentingnya menanggapi serius proposal gencatan senjata yang diajukan Presiden AS Joe Biden.
Film dengan rating Semua Umur (SU) ini mengikuti petualangan menyenangkan tiga mumi Mesir kuno, yang tinggal di kota rahasia bawah tanah, tersembunyi di Mesir kuno.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved