Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Banyak yang menyarankan menyikat gigi cukup dua kali sehari dan setidaknya dua menit setiap kali melakukannya. Namun, tidak sedikit yang melakukannya lebih dari itu. Lalu, berapa lama seharusnya kita menyikat gigi?
Ada beberapa bukti bahwa menyikat gigi selama dua menit saja mungkin tidak cukup. Menurut penelitian, menghilangkan plak sebanyak mungkin lebih baik dengan menyikat gigi selama tiga hingga empat menit.
Melansir dari independent.co.uk, Selasa (2/10), Josefine Hirschfeld, dosen klinis kedokteran gigi restoratif di University of Birmingham mengungkapkan tujuan utama menyikat gigi adalah menghilangkan mikroba (dikenal sebagai plak gigi) dari permukaan gigi. Plak ini merupakan akumulasi bakteri, jamur dan virus yang hidup bersama dalam suatu komunitas yang dikenal sebagai biofilm mikroba. Biofilm sangat lengket dan hanya bisa dihilangkan dengan menyikat.
Banyak hal yang membuat mikroba ini lebih mudah tumbuh, termasuk area kasar pada permukaan gigi (seperti dari beberapa tambalan), tidak dapat menjangkau area tertentu dengan sikat gigi (seperti ruang di antara gigi), atau memiliki kawat gigi. Faktanya, biofilm plak tumbuh kembali di gigi kita dalam beberapa jam setelah menyikat, inilah yang menjadi alasan yang disarankan untuk menyikat dua kali sehari.
Tidak menyikat gigi dengan benar dapat menyebabkan tingkat plak yang lebih tinggi, yang dapat mengaktifkan respons kekebalan tubuh, pada akhirnya menyebabkan peradangan dan kondisi seperti gingivitis. Peradangan biasanya tidak menyakitkan, tetapi sering menyebabkan gusi berdarah saat menyikat dan terkadang bau mulut. Biofilm juga dapat menyebabkan kerusakan gigi.
Bukti saat ini menunjukkan bahwa menghabiskan lebih banyak waktu untuk menyikat hingga empat menit mampu menghasilkan gigi yang lebih bersih. Waktu menyikat yang lebih lama ini berarti kita dapat membersihkan gigi dengan lebih efektif dan menjangkau tempat-tempat yang sulit dijangkau.
Penting diketahui untuk tidak menyikat terlalu sering dan hindari menyikat gigi terlalu keras atau menggunakan pasta gigi dan sikat yang abrasif. Hal ini dikarenakan dapat menyebabkan kerusakan pada gigi dan gusi, terutama apabila menggunakan sikat gigi dengan bulu yang keras atau pasta gigi abrasif.
Penting diingat untuk selalu menyikat gigi dengan kekuatan yang lembut agar tidak merusak jaringan keras dan lunak di mulut kita. (M-4)
Salah satu fungsi yang sangat berguna adalah pelacakan langkah. Penelitian menunjukkan bahwa menetapkan target langkah harian dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kematian dini.
Penerbitan PP Kesehatan ini akan mengancam keberlangsungan hidup 9 juta pedagang di pasar rakyat yang menyebar di seluruh Indonesia
Maka dari itu, kalian perlu menghilangkannya dengan beberapa cara di bawah ini. Cara mengatasinya pun tidak sulit dan bisa dilakukan sendiri.
Biasanya oatmeal ini dikonsumsi saat pagi hari untuk sarapan. Tidak heran oatmeal dikonsumsi sebelum memulai aktivitas, karena dalam kandungannya makanan ini memiliki nutrisi tinggi.
Dokter spesialis penyakit dalam Rudy Kurniawan mengatakan sarapan dengan karbohidrat tetap diperlukan untuk membantu mempersiapkan metabolisme tubuh.
Terlepas dari kemajuan dalam sektor kesehatan, masalah over treatment atau perawatan berlebihan tetap menjadi isu signifikan di Indonesia.
Plak tidak bisa hilang dengan berkumur saja, tetapi plak gigi bisa hilang dengan menyikat gigi.
Bibir mungkin berpigmentasi dan kehilangan warna merah muda alaminya karena berbagai penyebab.
Sekitar 10 ribu pelajar yang berasal lebih dari 39 sekolah dasar se-kabupaten Kuningan, Jawa Barat mengikuti acara Bakti Sosial Pelayanan dan Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut.
Untuk meningkatkan jumlah bakteri baik di mulut diperlukan pasta gigi yang tidak menggunakan deterjen atau Sodium Lauryl Sulfate.
Desinfeksi sikat gigi perlu dilakukan secara rutin.
Berkumur tetap perlu setelah menyikat gigi karena kandungan pasta gigi di Indonesia tidak murni berisi flouride.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved