Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
KARYA seni tidak mengenal usia, siapapun dapat menjadi penikmati maupun pelaku seni, baik muda dan orang tua. Dikarenakan melalui seni, gagasan, perasaan, kekuatan emosi, aspirasi dan berbagai hal dalam benak dan jiwa manusia tersalurkan dengan keindahannya tersendiri.
Hal itu pun dialami oleh Vincent Prijadi Purwono. Ia adalah anak ke 2 dari 3 bersaudara. Lahir di Surabaya, 13 Oktober 2003. Terlahir normal seperti bayi pada umumnya, akan tetapi Mamanya melihat gejala autis Vincent sejak bayi dan didiagnosa autis sejak umur 13 bulan. Situasi tersebut dihadapi keluarga dengan sikap positif bahwa Vincent adalah pribadi yang spesial.
Keluarga menemukan dan melihat melukis menjadi pilihan Vincent dalam berekspresi. Ia sangat serius dalam belajar sketsa dan teknik melukis. Semua dilakukan dengan senang hati tanpa tekanan, sangat berbeda ketika Vincent harus belajar seperti di sekolah.
Di usia yang kini 17 tahun, Vincent sudah menghasilkan 190 karya dan terus bertambah. Dia berhasil menjual 50 lukisannya, menghasilkan merchandise yang layak jual di masyarakat. Dari sanalah kami melihat perubahan sifat dari anak autis yang tidak bisa diatur, cuek menjadi seorang remaja dewasa yang punya tujuan, jati diri dan berkembangnya rasa empati.
Baca juga : Ta-buta’an, Ondel-Ondel Masyarakat Pendalungan
Pameran-pameran sudah banyak dilakukan di berbagai kota, tak ketinggalan pameran tunggalnya di kota Yogyakarta, kota Seni dan Budaya. Mengambil tema pameran “Berkendara ke Dunia Vincent", pengunjung dapat menikmati 14 karya Vincent yang bercerita tentang kereta api, pesawat terbang, peta, hal-hal yang berkaitan dengan kendaraan dan perjalanan.
Pameran yang berlangsung dari 5 Juni ini cukup menarik perhatian pengunjung. Nindya Paisan, seorang penikmat seni yang berasal dari Bandung, pun menyempatkan berkunjung saat sedang berlibur dengan teman-temannya.
“Saya suka yang ini, lukisan ini sangat detail, jalur, bentuk pesawat. Persis seperti apa yang saya lihat waktu menggunakan pesawat terbang Thailand” Ujarnya menunjukan lukisan bernama Trasportasi 2.
Selain dapat menikmati pameran, pengunjung juga mendapatkan merchandise berupa tas serut dan masker yang menampilkan lukisan Vincent. Pameran tunggal ini masih terus berlangsung hingga 20 Juni di Langgeng Art Foundation, Gallery 2, tepatnya di Jl. Suryodiningratan No. 37 A, Yogyakarta. (RO/OL-7)
LUKISAN cadas tertua di dunia berhasil ditemukan oleh tim peneliti dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) dan Griffith University pada gua di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Lukisan ini menggambarkan seekor babi hutan dan tiga sosok mirip manusia yang berusia setidaknya 51.200 tahun, lebih dari 5.000 tahun lebih tua dari seni gua tertua sebelumnya.
Salah satu seniman cilik yang karyanya berhasil terseleksi pada ArtJog 2024 ini adalah Louis Gilbert Yulianto, 11 tahun asal Yogyakarta.
Jokowi dan Romo Agus gemar bermain bersama di kebun, ladang, dan pinggir hutan, salah satunya untuk mengumpulkan belalang.
Aktivis dari kelompok hak-hak hewan merusak lukisan resmi pertama Raja Charles III yang dipajang di sebuah galeri di London.
Pameran Warna-Warna Kopi menampilkan 35 lukisan yang menggunakan pewarna dari ampas kopi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved