Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Awal tahun ini, Indonesia masih mencatatkan surplus pada neraca perdagangan dengan Rusia. Berbeda dengan Ukraina, yang sudah tercatat defisit sejak Januari 2022.
Kinerja neraca perdagangan Indonesia pada April 2022 kembali surplus US$7,56 miliar. Angka ini lebih besar dibandingkan surplus April 2021, yakni US$2,29 miliar.
Hal itu didukung surplus neraca perdagangan sebesar US$9,3 miliar, yang sejalan dengan tingginya nilai ekspor karena harga komoditas global.
Pada Maret 2022, neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus US$4,53 miliar. Sehingga, memperpanjang tren surplus Indonesia dalam 23 bulan terakhir.
Perdagangan Indonesia dengan AS mengalami surplus US$1,86 miliar dengan komoditas penyumbang surplus yakni pakaian dan aksesori rajutan dan alas kaki.
Penurunan secara bulanan itu utamanya disebabkan oleh menurunnya kinerja ekspor di sektor pertambangan dan lainnya sebesar 42,88% (mtm).
Surplus neraca dagang pada Januari 2022 terjadi lantaran total nilai ekspor mencapai US$19,16 miliar, lebih tinggi dari total nilai impor sebesar US$18,23 miliar.
Dia bilang, komoditas utama yang berhasil menekan defisit neraca dagang itu ialah besi dan baja.
BADAN Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menilai neraca perdagangan pada Desember 2021 yang tercatat surplus, bukti pemulihan ekonomi terjaga dan solid.
"Kalau kita lihat tahun ini, defisit migas kita akan mencapai US$12 miliar. Tapi, surplus nonmigas kita akan lebih dari US$45 miliar."
Nilai impor Indonesia pada November 2021 ini tercatat memiliki valuasi tertinggi sepanjang sejarah dengan mencapai USD 19,33 miliar.
Tercatat ekspor Indonesia mencapai US$22,84 miliar, dan impor tercatat sebesar US$19,33 miliar.
Menurut dia, Lutfi dianggap berhasil mewujudkan reputasi positif kementerian dan pemerintah Jokowi
Indonesia juga mendorong agar memperjuangkan kepentingan negara berkembang untuk meningkatkan capacity building demi meninggalkan penggunaan merkuri
BPS merilis bahwa neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus US$4,37 miliar pada September 2021 dengan nilai ekspor mencapai US$20,60 miliar dan impor US$16,23 miliar.
Pulihnya sejumlah sektor usaha berorientasi ekspor jadi katalis positif surplusnya neraca perdagangan
Surplus neraca dagang pada Juli 2021 itu tercatat lebih baik dari kondisi Juli 2019 yang mengalami defisit US$0,28 miliar.
Surplus neraca perdagangan telah dialami selama 14 bulan berturut-turut sejak Mei 2020, termasuk pada Juni 2021 yang surplus US$1,32 miliar
Surplus pada Juni terjadi karena nilai ekspor Indonesia tercatat US$18,55 miliar, lebih tinggi dari nilai impor yakni US$17,23 miliar.
Nilai ekspor sektor migas pada Mei 2021 tercatat US$0,94 miliar, turun 2,68% dari bulan sebelumnya.
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved