Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Raih Scudetto Pertama, Simone Inzaghi Buktikan Diri Sebagai Pelatih Elite

Basuki Eka Purnama
23/4/2024 05:34
Raih Scudetto Pertama, Simone Inzaghi Buktikan Diri Sebagai Pelatih Elite
Pelatih Inter Milan Simone Inzaghi(AFP/Filippo MONTEFORTE)

SIMONE Inzaghi menempatkan diri di jajaran pelatih elite dunia usai meraih scudetto dengan membawa Inter Milan mengalahkan AC Milan di laga derby Milano, Selasa (23/4).

Raihan scudetto bersama Inter Milan merupakan gelar tertinggi Inzaghi setelah dia meraih gelar Serie A itu kala masih menjadi pemain Lazio, 24 tahun lalu.

Sebagai pemain, pelatih berusia 48 tahun itu kalah bersinar dari kakaknya, Filipo, yang merupakan pencetak gol handal bersama AC Milan dan Juventus sehingga membuahkan dua gelar Liga Champions dan satu gelar Piala Dunia.

Baca juga : Simone Inzaghi Sanjung Semua Pemain Inter setelah Menang 2-1 atas Genoa

Simone Inzaghi, yang juga berposisi sebagai striker, memainkan mayoritas kariernya di Lazio, tempat dia dicintai para pendukung meski jarang mencetak gol dan hanya mempersembahkan satu gelar Serie A.

Namun, di level manajer, Simone jauh lebih bersinar. Dia menukangi klub-klub kuat Eropa sementara Filippo kesulitan mendapatkan pekerjaan.

Simone Inzaghi pun menuai pujian, salah satunya dari Pep Guardiola ketika Inter Milan mencapai final Liga Champions sebelum dikalahkan Manchester City.

Baca juga : Inter Milan Hancurkan Atalanta 4 Gol tanpa Balas

Sebelum musim ini, Inzaghi dipandang sebagai spesialis turnamen setelah dia memenangkan tiga Coppa Italia dan lima Super Coppa Italia sejak memulai karier manajerialnya di Lazio pada 2016.

Namun, kini, dia berhasil membawa Inter Milan meraih gelar Serie A ke-20 mereka dengan mengalahkan AC Milan. Hal itu berarti Nerazzurri berhak menambahkan satu bintang di jersey mereka.

Inzaghi juga merupakan satu dari lima manajer setelah Helenio Herrera, Roberto Mancini, Giovanni Trapattoni, dan Arpad Weisz yang sukses meraih lebih dari 100 kemenangan bersama Inter Milan.

Baca juga : Inter Milan Bantai Lecce, Lautaro Martinez Tampil Gemilang

Inzaghi memulai karier kepelatihannya di Lazio, delapan tahun lalu, mulai dari level junior dan langsung membawa pengaruh besar dengan membawa klub asal Kota Roma itu ke level Eropa sebelum kalah di final Coppa Italia dari Juventus.

Lazio lebih banyak berada di bawah bayang-bayang rival sekota mereka AS Roma dan memiliki anggaran yang jauh lebih kecil dari klub raksasa Serie A seperti Juventus, Inter Milan, dan AC Milan.

Gelar Coppa Italia 2019 dan dua Super Coppa Italia serta tiket ke Liga Champions pada 2020 bersama Lazio membuat Inter Milan memboyong Inzaghi untuk menggantikan Antonio Conte yang hengkang.

Baca juga : Inter Menang dalam Pertarungan Gelar Serie A melawan Juventus, Unggul Empat Poin

Inzaghi bergabung dengan Inter Milan, 3 tahun lalu, saat klub itu dilanda krisis pascakepergian Conte serta penjualan Romelu Lukaku dan Achraf Hakimi, dua pemain yang membawa Nerazzurri menjadi scudetto.

Namun, karena terbiasa dengan anggaran minim di Lazio, Inzaghi berhasil mendapatkan pengganti murah untuk para bintang Inter Milan yang hengkang ketimbang mengeluh.

Hal itu dibuktikan Inzaghi setelah Inter Milan ditinggal banyak pemain mereka di awal musim.

Pada musim ini, Inter Milan bahkan kesulitan mencari penjaga gawang setelah menjual Andre Onana ke Manchester United seharga 57 juta euro.

Inzaghi mendatangkan Yann Sommer, kiper cadangan Bayern Muenchen dengan harga murah. Dia juga mendatangkan Benjamin Pavard di hari terakhir bursa transfer dan langsung menjadi andalan lini belakang Inter Milan.

Adapun Marcus Thuram, yang didatangkan secara gratis, sukses menjadi duet Lautaro Martinez, menutup lubang yang ditinggalkan Edin Dzeko dan Lukaku.

Kemampuan Inzaghi untuk beradaptasi dan mendapatkan yang terbaik dari para pemainnya menjadi ciri khasnya selama berada di Inter Milan. Nerazzurri pun dibawanya meraih scudetto. (AFP/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya